Missing

4.3K 457 39
                                    

"Jangan! Koh New!"

"STOP! Hei dasar curang!"

"Gue nggak curang. Sini dadunya, sekarang giliran gue!"

"Ngomong yang sopan dasar bocah sialan! Gue lebih tua dari lo!"

"Kak Mook dan Koh New yang curang. Sekarang itu giliran Gun."

Jumpol menggeleng melihat interaksi ketiga orang yang sedang heboh memainkan game monopoli. Gun, Mook, dan New memutuskan untuk menghabiskan malam minggu mereka di kamar kos Jumpol. New dan Mook datang tanpa permisi dan mengganggu waktu romantisnya bersama Gun, alias waktu menonton drama Korea Descendant Of The Sun dari MacBook Pro milik Jumpol sambil berpelukan di atas tempat tidur. Kalau boleh jujur, Jumpol tidak paham dan tidak tertarik dengan drama yang ditontonnya. Selama menonton pandangannya hanya tertuju pada Gun sambil sesekali memainkan surai hitam sang pria mungil.

Jumpol sebenarnya bisa saja meminta kepada kedua temannya itu untuk tidak mengganggu jadwal malam minggunya dengan Gun. Namun dia mengurungkan niatnya saat melihat New dan Mook yang memasuki kamarnya sambil bertengkar. Mook hampir menjambak rambut New kalau saja Jumpol tidak dengan segera melerai keduanya. Alasan Mook marah karena menurutnya mobil New dengan sengaja menyerempet tubuhnya saat memasuki lahan parkir kos.

Sama halnya dengan New. Pria bertubuh besar itu hampir saja mendorong tubuh ramping Mook saat sang wanita mengulurkan tangan ingin menjambak rambutnya. Berterima kasihlah pada Jumpol yang dengan rela mengorbankan tubuhnya menjadi sasaran New. Beruang kutub itu lalu dengan kesal menghempaskan badan gempalnya ke atas kasur dengan seenak jidat. Gun yang masih duduk diam di atas kasur sambil mencerna kejadian tersebut, terpaksa menyingkir ke lantai kos yang dingin.

"Kalian mau di sini sampai jam berapa? Udah jam 1 pagi ini.", Jumpol menghela nafas saat melihat ketiganya masih asyik bermain.

"Yaelah kayak anak perawan aja. Baru juga jam 1.", New memutar matanya malas.

"Eh udah jam 1? Pantes Gun udah ngantuk.", Si mungil mulai menggeliat untuk merenggangkan otot punggungnya yang kaku akibat terlalu lama duduk di lantai.

"Kamu udah mau bobo dek?", Jumpol yang tadinya sedang berkutat mengedit video, menggeser tubuhnya untuk mengelus kepala Gun yang memang duduk di lantai sebelah tempat tidur.

"Mau kalau dikelonin bang.", Ini New yang jawab dan dia dapat hadiah sebuah pukulan dari Jumpol di kepalanya.

"Cepet pulang sana.", Jumpol mendorong tubuh New.

"Anjir gue diusir. Bilang aja kalo lo mau kelonan sama si dedek.", New mengomel sambil membantu Gun dan Mook membereskan papan monopoli.

"Iya emang, makanya lo ganggu aja."

Mendengar kalimat Jumpol membuat Gun panik dan berusaha mengontrol ekspresinya. Namun apa daya, warna merah di pipinya tidak dapat disembunyikan lagi. Mook melihat Gun yang dengan wajah memerah berusaha merapihkan papan monopoli dengan cepat. Wanita itu tersenyum sambil melirik ke arah Jumpol yang juga sedang tersenyum memperhatikan Gun.

"Mook, lo mau gue anter nggak?", Pertanyaan New mengalihkan pandangan Mook dari Jumpol dan Gun.

"Gue bisa pulang sendiri!", Mook menjulurkan lidahnya ke arah New.

Beruang kutub itu mencubit kedua pipi Mook dan segera melarikan diri ke luar kamar kos Jumpol tanpa berpamitan. Memang tidak ada sopan - sopannya. Mook berteriak hendak membalas cubitan New tapi pria itu sudah menghilang dari balik pintu. Wanita itu mendesah pelan sambil mengelus pipinya. Dia hendak mengambil tasnya ketika pintu kamar kos Jumpol terbuka, menampilkan seorang pria dengan rambut berantakan dan kemeja yang tidak terkancing dengan rapih. Bahkan pria itu tidak sempat mengikat tali sepatunya dengan benar.

[SECRET LOVE] SUGAR DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang