Kendra kecil dan remaja hanya mengetahui satu hal yang penting dalam hidupnya.
Keluarga, ada Ayah, Bunda dan Kai. Kendra punya keluarga yang lengkap, walaupun bukan dari keluarga yang memiliki kekayaan yang mungkin tidak habis hingga tujuh turunan tapi Kendra tetap merasa syukur, kebutuhannya selalu terpenuhi dengan baik tidak hanya berupa materi namun juga kasih sayang.
Bunda berprofesi sebagai pengacara, walaupun sibuk beliau tetap memasak untuk sarapan dan makan malam. Dua waktu itu menjadi waktu yang penting bagi keluarganya untuk berkumpul, mau sengantuk apapun Kai di pagi hari sebelum sekolah dan sekenyang apapun Kendra yang sudah masak mie saat malam hari karena terkadang mereka baru bisa makan malam pukul sembilan karena Bunda baru pulang, kedua kakak beradik itu tetap akan berlari turun sedetik setelah Bunda memukul gelas kaca sebagai penanda waktu makan.
Karena untuk keluarga mereka, kesempatan berkumpul dalam satu meja adalah hal yang mahal dan berharga yang tidak ingin mereka lewatkan.
Ayah adalah seorang pilot, kalau kata Kendra dan Kai kecil kerja ayahnya adalah jadi burung soalnya terbang kesana-sini. Walaupun memiliki waktu yang bisa dibilang terbatas untuk keluarga, Ayah adalah orang pertama yang menelfon Bunda untuk menanyakan hasil raport kedua bocah kecilnya dan hanya akan tertawa kecil saat Kendra mendapatkan nilai merah pada mata pelajaran bahasa indonesia dan Kai pada pelajaran matematika.
Saat itu ayah akan meminta bunda untuk menyerahkan telfon ke Kendra dan Kai hanya untuk berkata
"Makasih anak Ayah karena udah berusaha, sekarang waktunya kalian liburan oke jangan pikirin hasilnya, jelek nggak papa kan namanya kalian belajar."
Karena menurut ayah, proses lebih penting dari pada hasil.
Kaivan Narendra, kakaknya. Memiliki perbedaan usia hanya satu tahun membuat Kai dan Kendra terbilang dekat, walaupun tidak jarang mereka saling bertengkar karena hal-hal sepele contohnya berebut kursi makan.
Salah satu kursi dimeja makan dudukan nya sedikit lebih tipis dibanding yang lain yang menyebabkan kedua kakak beradik tersebut selalu berlari setiap Bunda membunyikan tanda makan, salah satunya untuk menghindari mendapat kursi itu karena mereka bisa memakan waktu berjam-jam saat makan malam dan dengan kursi yang dudukannya tipis membuat pantat mereka lebih pegal.
Kai adalah orang yang pertama yang mengetahui Kendra menghilangkan uang SPP mereka, dan Kendra adalah satu-satunya orang yang tau siapa yang ada dalam mimpi basah Kai.
Mereka bukan hanya saudara, mereka juga teman. Kendra tentu punya teman lain, banyak. Dia bukan tipe introvert walaupun terlihat sedikit pendiam, namun untuk yang benar-benar dia percayai hanya ada beberapa dan bisa dihitung jari.
Kai juga adalah yang mengenalkannya dengan sang bintang. Namanya Arabella, biasa dipanggil Abel. Kakak kelasnya semasa SMA, teman satu kelas Kai. Mereka bertemu saat cewek itu dan teman-teman satu kelasnya yang sedang menjenguk Kai yang masuk rumah sakit karena kecelakaan.
Kendra yang memang tidak pernah menaruh perhatian lebih kepada orang-orang diluar circlenya, tidak terlalu menyadari eksistensi cewek itu. Hingga suatu sore, dia datang lagi kali ini saat Kai sudah pulang kerumah hanya untuk menyerahkan photocopy catatan untuk UTS minggu depan.
Awalnya Kendra mengira kalau cewek itu suka sama Kai, ya gimana nggak ngira mau modus soalnya yang dia bawa catetan matematika yang semua orang tau kalau itu matapelajaran paling saudaranya benci.
Tapi setelah mendengar cerita dari Kai, cewek itu ternyata adalah yang menjadi penyebab nilai matematikanya nggak sejelek dulu. Cewek itu yang rela berangkat lebih pagi buat ngajarin Kai saat akan ada ulangan bahkan rela mencetak berlembar-lembar soal matematika untuk saudaranya itu sebagai latihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Seasons
Fanfiction(COMPLETED) Menurut Kendra, kehidupannya terbagi menjadi empat masa, dan sekarang Kendra berada dimasa keempat, masa terakhir, masa dimana dia belajar menerima, belajar berdamai dengan bahagia dan luka yang pernah dia rasa di masa sebelum nya, bers...