; Pekat

1.1K 224 13
                                    

"Kendra, stop liatin gitu!" cewek yang sibuk dengan lapton di hadapannya itu tau, kalau di sebrang sana Kendra nggak berhenti ngeliatin dia.

Ini sudah satu minggu pasca keberangkatan Cleo, dan semu masih berjalan lancar. Ini hari pertama cewek itu intership.

"Kenapa sih, terus aku suruh liatin apa? laptop kamu?" dari ujung panggilan video call Kendra cuma menjawab santai.

Tangannya ia lipat di depan dada, sambil bersadar di kepala kasurnya memperharikan layar ponselnya yang menunjukkan sosok cewek yang mengabaikannya.

Ini baru hari pertama dan Cleo udah lembur. Karena kasihan melihat cewek itu lembur sendiri dan juga kesempatan untuk melihat Cleo lebih lama, Kendra menawarkan untuk menemani via video call yang langsung disetujui oleh Cleo.

"Apaan kek, kamu sambil ngapain sana."

"Udah selesai semua."

"Emang nggak dikasih kerjaan buat dibawa balik apa?"

"Enggak lah, tempat intershipku baik. Masa hari pertama udah lembur."

Cewek itu menghembuskan nafas berat, keliatan sedikit celingak-celinguk lalu mendekatkan wajahnya kearah ponselnya.

"Emang parah! masa tadi aku diliatin sinis gara-gara nggak bisa cara photocopy!" ucapnya memelankan suara sambil sedikit mencebik.

"HAHAHAHAHA kasian banget sih."

Cleo masih cemberut lalu melipat  tangannya di atas meja dengan posisi wajah yang masih amat dekat dengan ponselnya.

"Capek ya?" ucap Kendra lembut yang dijawab anggukan ringan oleh cewek itu.

"Masih banyak nggak? selesaiin dulu terus cepetan balik ya. Udah mau jam delapan nanti kemaleman."

"Kurang dikit sih, ya udah aku selesaiin deh."

Kendra kembali tersenyum hangat.

"Tapi matiin aja ya Ken, aku jadi nggak fokus gara-gara  kamu ngeliatin terus!"

"Lah? salting? hahahhaha."

"Enggak! udah ah aku matiin ya, nanti sampai kost aku hubungin lagi."

"Iya, cepet selesaiin terus pulang ya. Hati-hati."

"Siap bos! dadah."

Kendra ikut melambbaikan tangan ke arah ponselnya

"Daahh."

Tapi sebelum panggilan itu berhasil di tutup total, Kendra mendengar sesorang yang menawarkan Cleo untuk pulang bersama.

Kendra nggak melihat siapa orangnya tapi dia yakin itu bukan suara dari salah satu teman-teman Cleo karena cowok itu hafal, dan hal itu cukup mengganggunya.

Ditambah Cleo yang ternyata baru menghubunginya keesokan hari.

•••

Kendra.

"Anjir parah, lo udah nggak main berapa abad dah Ken. Noob parah." gue memutar mata kesal melempar mouse gue dengan cukup keras membuat Bara sedikit terlonjak.

"Ah tai, gue baru turun jir."

Bara tertawa puas mengejek gue. "Apal banget nih gue kalo lo uring-uringan gini, kenapa? udah kerasa tuh hawa-hawa LDR?" tanya Bara tanpa melepas pandangan dari layar komputer.

"Apaan sih." gue memutar kursi gue untuk meraih satu kaleng cola yang tadi dibeli Bara.

"Cupu lo baru Jogja udah ngeluh."

Four SeasonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang