Kendra.
Gue mengetukkan jari gue nggak sabar sambil menatap ke jalan. Ini udah lewat tengah malam, dan Cleo belum juga ada kabar. Gue juga udah coba untuk menghubungi Sarah, tapi sama aja nggak ada balasan. Mungkin memang mereka masih dalam perjalanan.
Tapi dari tadi hujan mulai turun, walaupun hanya rintik-rintik tapi rasanya dalam waktu dekat bisa aja langsung deras.
Gue langsung mengetikkan lagi pesan gue yang entah keberapa. Memberi tau kalau gue menunggu di McD seberang kantornya, dan meminta cewek itu menghubunginya kalau udah selesai.
Nggak lama dari itu gue melihat dua minibus yang masuk ke pelataran kantor. Mungkin itu dia?
Gue segera beranjak, dan berlari keluar menembus hujan yang sedikit lebih deras dari sebelumnya. Meninggalkan mobil gue masih terparkir di sana.
Saat sampai sampai di depan gedung itu, gue bisa melihat beberapa orang yang berhambur. Ada yang masih menunggu di depan lobby, ada yang langsung berjalan ke entah ke mana, ada juga segerombolan yang masuk ke dalam gedung.
"Pak ini yang pada bakti sosial tadi ya?" tanya gue kepada satpam yang sebelumnya menjadi teman ngobrol gue.
Sumpah, semenjak bersama Cleo gue malah jaid akrab sama banyak satpam.
"Nah iya mas! tuh tadi yang anak magangnya pada masuk lagi tapi."
Gue mengangguk, lalu mengeluarkan handphone gue. Berniat untuk kembali menghubungi Cleo.
Tapi belum juga gue mengeluarkan handphone, seorang cowok yang dari tadi memang sedang ngobrol juga sama bapak satpam tadi menyapa gue.
"Mau jemput pacarnya mas?" tanya cowok itu, yang gue perkirakan mungkin empat atau lima tahun lebih tua dari gue.
Orangnya cukup tinggi, tapi lebih tinggi gue. Keliatan kalau dia pegawai sini karena id card yang menggantung di lehernya.
"Eh iya mas, emang masih ada acara lagi ya?"
Cowok itu menggeleng sambil bersandar di tembok pos satpam, lalu nengeluarkan rokok dari dalam kantong celananya.
"Enggak, tapi anak-anak magang kayaknya lagi pada dikasih pembekalan sama Pak Imam."
Gue mengangguk, lalu kembali menyimpan handphone gue. Takut kalau gue malah mengganggu nantinya.
"Cari siapa emang mas? siapa tau saya tau." ujar cowok itu tadi.
"Oh namanya Cleo mas." jawab gue seadanya.
Cowok yang tadinya terlihat ramah sekali itu tiba-tiba mengernyitkan alisnya, dan memandang gue dengan pandangan yang gue nggak tau kenapa tapi keliatan nggak suka(?)
"Cleory?"
Gue mengangguk sebagai jawaban.
Cowok itu sedikit berdecih yang membuat gue menatap nya tidak suka secara terang-terangan. Maksudnya apa?! Gue yang tadi lagi mencoba menelfon Cleo langsung mematikan sambungan dan menatap cowok itu nggak suka.
Dan tiba-tiba gue merasa nggak asing sama suara cowok itu. Ini, cowok yang waktu itu mengajak Cleo pulang bareng dan yang Cleo pinjam handphone nya kan?
"Oh, lo yang waktu iti di telfon Cleo pake handphone gue ya?" perubahan tata bahasanya ini membuat gue semakin nggak suka. Kesannya kayak dia baru sadar kalau dia ketemu lawannya, padahal gue tau namanya ajja enggak.
"Iya mas, makasih ya udah minjemin handphonenya, perlu saya ganti pulsanya enggak?" tanyaa gue menekankan.
"Nggak usah, Cleo udah sering pake handphone gue kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Seasons
Fanfiction(COMPLETED) Menurut Kendra, kehidupannya terbagi menjadi empat masa, dan sekarang Kendra berada dimasa keempat, masa terakhir, masa dimana dia belajar menerima, belajar berdamai dengan bahagia dan luka yang pernah dia rasa di masa sebelum nya, bers...