; Pelajaran

2.2K 360 50
                                    

Kendra's

Gue masih terduduk di depan televisi, berulang kali mengganti channel namun nggak menemukan acara yang menarik satupun sehingga gue memutuskan untuk kembali ke channel awal, menonton episode spongebob yang entah sudah berapa ratus kali gue tonton sejak masih kecil.

Senin biasanya menjadi hari yang paling orang lain keluhkan, tapi buat gue senin menjadi hari yang paling gabut karena gue nggak punya jadwal kuliah sama sekali. Bunda udah berangkat kerja sejak jam tujuh pagi, ayah belum pulang dari seminggu yang lalu, sedangkan kakak gue -Kai nggak tau deh kayak nya dia juga udah pergi.

Gue meraih ponsel gue yang bergetar diatas meja, menunjukkan pop up pesan dari Cleo. Salah satu yang membuat kegabutan gue dihari senin semakin terasa adalah ini, berbeda dengan jadwal gue yang kosong, cewek itu malah ada jadwal kuliah dari pagi sampai sore. Padahal biasanya dia yang menjadi target buat gue recokin kalau lagi gabut.

Dug

Dug

Dug

Gue mengalihkan pandangan, melihat seorang cowok dengan piama dan rambut yang acak-acakan baru turun dari tangga dengan wajah yang -hm nggak enak diliat deh pokoknya.

"AKU KAN NGGAK BISA HARI INI."

"AKU UDAH BILANG, DAN HARUS NYA TANPA AKU BILANG PUN KAMU UDAH TAU INI TANGGAL APA."

"NGGAK, BERANGKAT BESOK PAGI AKU ANTERIN."

"BESOK ATAU NGGAK SAMA SEKALI."

"TERSERAH LO DEH THAL."

Gue menggeleng nggak paham dengan cara main semesta, gimana bisa dua orang yang dulunya adalah pasangan paling akur dan soft kalau kata Cleo sekarang bisa saling meneriaki satu sama lain hampir setiap paginya?

"Hawa lo merusak suasana pagi gue." kata gue sambil pura-pura fokus dengan televisi di hadapan gue.

Kai cuma mendengus sambil meminum segelas air putih yang baru dia ambil dari kulkas. Cowok itu lalu ikut duduk di samping gue.

"sampah, masih aja nonton spongebob lo." Ucapnya sambil merebut remot tv yang dari tadi gue pegang.

Gue nggak menjawab, memilih untuk membiarkan dia mengganti dari channel ke channel yang bisa gue pastikan cuma bakal dia cemooh.

"Apaan dah ini acara nggak mutu semua."

Kan, bener.

"Ya kalo ada yang bagus gue juga nggak bakal nonton spongebob kali." sindir gue.

Cowok itu berdecak kesal lalu melempar remote begitu saja yang hampir mengenai kepala gue. Emang brengsek, untung lebih tua setaun lo.

"Lo nggak ngapel?" tanyanya sambil bersandar ke sofa dengan pandangan lurus ke depan, memperhatikan televisi yang kembali menampilkan tokoh kuning kotak dan temanya yang berbentuk bintang laut tersebut.

"Masih kuliah." Jawab gue seadanya.

"Lo mau kemana terusan hari ini?"

"Mau mabar sama Bara, tapi ntar jam satu."

"Supirin gue ke Bandung Ken." Ucapnya dengan santai, membuat gue mendengus kesal. Supirin katanya, dikira gue supirnya.

"Bukan supir."

"Gue lagi emosi nih, lo mau gue nggak fokus nyetir terus ketabrak, terus lo nggak punya kakak ???"

Gue memutar bola mata malas, kalau udah galau otak nya bisa mendadak drama banget emang.

Four SeasonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang