Cleo.
Gue menggigit bibir bagian bawah gue sambil berkali-kali merapikan rambut hingga pakaian. Dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Telapak tangan gue terus berkeringat, dan perut gue mendadak mulas saking gugupnya gue sekarang. Rasanya terakhir kali gue kayak gini yaitu waktu pertama kali ketemu sama Abra lagi setelah putus.
Tapi kali ini beda, waktu itu gue gugup karena gue nggak siap bertemu Abra tapi kali ini gue gugup karena nggak sabar bertemu Kendra.
Karena terlalu excited gue sampe lupa sarapan padahal sekarang udah hampir jam sepuluh.
Gue buru-buru mengambil handphone gue saat suara pesan masuk terdengar.
from: Kendranata
Aku sebentar lagi sampe, udah siap kan?
Tanpa menunggu lama gue langsung mengetikkan balasan ke Kendra.
Buru-buru gue rapikan slingbag gue, dan memakai sepatu yang diberikan Kendra kemarin.
Ah gue belum cerita ya? salah satu paperbag yang diberikan Kendra berisi sebuah sneakers. Cowok itu kayaknya ingat keluhan gue waktu pertama kali datang ke sini kalo gue lupa bawa sneakers padahal beberapa kali ada acara outing.
Dan sebenarnyapun gue udah beli sneakers baru, tapi gue nggak mau bilang dia, karena gue takut dia ngerasa sia-sia ngasih ini.
Sejujurnya, gue tipe orang yang jarang banget pake sneakers. Paling di rumah gue cuma punya dua pasang sneakers berwarna putih dan hitam. Selain itu gue lebih banyak pake flatshoes atau apapun yang berheels pendek.
Apalagi kalau lagi jalan sama Kendra. Cowok itu kan tinggi banget!
Kendra sudah mengirim pesan kalau cowok itu sudah sampai di depan. Gue buru-buru memperhatikan kembali penampilah gue, lalu meraih paperbag lain yang kemarin Kendra berikan.
Di luar paperbag berwarna putih, Kendra menulis:
Besok kita jalan-jalan ya? pake ini :)
Sedangkan di luar paperbag berwarna maroon, Kendra menulis:
Dibuka besok ya, bawa waktu kita jalan-jalan.
Dan gue benar-benar menurutinya, sama sekali nggak menyentuh peperbag maroon itu. Walaupun penasaran, gue pengen itu jadi surprise.
"Cleo, you really know how to dress well." ucap Kendra saat gue udah ada di hadapannya. Tanpa sadar pipi gue memanas.
Gue nggak biasa dipuji!
"Apasih? padahal kamu tau sendiri aku paling pusingan milih baju!"
Kendra terkekeh "Tapi akhirnya selalu bagus tuh." ucapnya sambil mengelus rambut gue lembut.
Sial, Kendra tuh kenapa sih kok jadi manis banget?!
"Udah ah ayoo keburu panas Kendra."
"Iya iya ayo, siniin itu paperbagnya."
Kendra mengambil paperbag di tangan gue, dan meletakkannya di kursi bagian belakang mobilnya.
Kemudian sebelum gue berhasil meraih pintu mobilnya, Kendra udah terlebih dahulu membukakan pintu, membuat gue semakin kepanasan.
"Apaan sih Kendra,kenapa aneh banget hari ini!" kata gue melihat Kendra yang cuma tersenyum kecil saat gue buru-buru menutupi pipi gue yang semakin memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Seasons
Fanfiction(COMPLETED) Menurut Kendra, kehidupannya terbagi menjadi empat masa, dan sekarang Kendra berada dimasa keempat, masa terakhir, masa dimana dia belajar menerima, belajar berdamai dengan bahagia dan luka yang pernah dia rasa di masa sebelum nya, bers...