9

946 155 11
                                    

Wendy membuka pintu mobil untuk Joy. Wanita itu melirik Wendy yang merunduk diam tanpa berkata apapun.

" Ini pertama kalinya kamu jadi supir pribadi ku." Kata Joy dan di angguki oleh Wendy. Joy tersenyum. Ia berjalan masuk ke dalam mobil dan di tutup langsung pintunya oleh Wendy.

Wendy berjalan mendekat pintu seberang. Ia melihat sekilas Irene yang berdiri di ambang pintu istana. Wendy terdiam menatap wanita itu.

Sekarang Wendy bukan supir pribadi Irene lagi. Ia di alihkan menjadi supir pribadi para putri kecuali Irene.

Wendy merunduk langsung. Ia masuk ke dalam mobil dan berusaha untuk tidak menoleh ke kaca mobil di samping agar matanya tidak lagi melihat Irene yang menatap diam kepergian Wendy ke luar wilayah istana.

" Hah~~" Irene membuang nafas sabarnya. Ia menoleh ke arah bawah tangga lagi, melihat mobil Lamborghini Aventador hitam berhenti di sana.

Keluarlah Suho yang memberikan senyum padanya. Irene sama sekali tidak bisa tersenyum lepas untuk Suho. Dia terlalu sulit untuk terbuka dengan Suho.

Bukan berarti Irene membenci Suho. Hanya saja hatinya masih mencintai seorang Son Wendy yang tidak ia tau, apa Wendy mencintainya juga?

***

" Putri, apa anda masih ingin belanja?" Tanya Wendy.

" Mhh." Dehem angguk Joy sambil berjalan masuk ke dalam toko pakaian pria.

Wendy berdiri di depan toko. Ia berdiri tegap sambil melihat sekitar toko karena di dalam ada Joy yang sedang berbelanja.

Dia jadi supir dan juga bodyguard para putri kerajaan. Itulah kenapa pakaiannya tidak terlihat seperti seorang supir. Melainkan seperti seorang bodyguard yang memakai jas hitam, dasi hitam, kemeja dalam putih dan dan sepatu hitam. Bahkan di telinga Wendy terdapat wireless dengan sebuah kabel di belakangnya yang terlilit di dekat telinga kanannya.

Joy memegang sebuah pakaian. Ia lihat dengan wajah keraguan.

Wanita itu menoleh melihat Wendy di depan toko. Ia pun berteriak kecil memanggil pria itu yang langsung dengan cepat menghampirinya.

" Coba pakai." Kata Joy menyuruh Wendy memakai pakaian yang ia pegang.

" Sekarang putri?" Tanya Wendy memegang gantungan pakaian itu dan di angguki Joy yang sibuk memilih pakaian lain.

Akhirnya Wendy berlalu ke bilik ganti. Ia mengganti pakaian nya dengan cepat dan keluar dari sana menunjukkan diri di depan Joy yang tersenyum angguk menatapnya.

" Ok. Saya ambil itu." Kata Joy pada pelayan.

Wendy berbalik. Ia berjalan ingin masuk lagi ke bilik ganti. Tapi dengan cepat Joy mencegatnya.

" Mau apa?" Tanya Joy.

" Ga-ganti pakaian putri."

" Gwaenchanha. Pakai saja pakaian ini. Aku membelikannya untuk mu dan Seulgi Oppa." Kata Joy membuat Wendy langsung memberikan tundukan nya beberapa kali untuk berterima kasih pada Joy.

----

Wendy sampai di istana. Ia membukakan pintu untuk Joy yang langsung berjalan naik ke atas tangga istana.

Tidak perlu di perintah, Wendy sudah mengerti karena dia harus mengangkat barang belanjaan Joy menuju kamar yang mulia.

Wendy naik ke atas tangga perlahan. Ia menoleh ke belakang saat mendengar suara mobil datang mendekat.

Terdiam berhenti ia di tengah tangga. Melihat Irene yang keluar dari dalam mobil setelah di bukakan pintu nya oleh tunangannya, Suho.

Irene menatap Wendy yang langsung menoleh ke depan dan kembali berjalan untuk masuk ke dalam istana.

Love in Silence ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang