6

1.1K 180 32
                                        

Maaf atas kesalahan dalam pengetikan 🙏😊




" Wendy!" Teriak Jongin dari atas tangga melihat Wendy yang membantu para pelayan menyiram taman depan istana yang luas itu.

" Ne!" Jawab Wendy yang langsung berlari cepat naik ke atas tangga sambil membersihkan bajunya.

" Ya?" Tanya Wendy.

" Di panggil putri Irene untuk segera ke kamarnya." Kata Jongin membuat Wendy terdiam. Bukannya bergegas bergerak menemui panggilan, dia hanya ternganga berdiri di samping Jongin.

" Wendy." Panggil Jongin lagi.

" Ya tuan!?" Jawab kejut Wendy.

" Kenapa diam saja? Putri Irene menunggu mu. Jangan sampai membuat nya marah karena terlalu lama menunggu."

" Ne!" Jawab Wendy yang langsung bergegas masuk ke istana dan berjalan menuju kamar Irene.

Toktoktok!!!

Wendy berdiri di depan pintu kamar Irene dengan sang canggung. Pikiran Wendy kemana-mana. Ntah apa yang membuatnya gugup sekali.

Ceklek!

Pintu terbuka. Wendy mengangkat cepat kepalanya melihat Irene yang membuka pintu sambil merunduk.

" Anu...pu-putri ada apa memanggil saya?" Tanya kaku Wendy.

" Emh...bi-bisa lihat aku sebentar?" Tanya Irene yang malah nampak canggung juga dengan Wendy.

" Lihat apa putri?" Tanya heran Wendy dengan wajah biasanya tapi penuh kegugupan di sana.

----

" Woooaahh..." Wendy membuka sedikit mulutnya melihat Irene yang keluar dari ruang ganti.

Pria itu duduk di kursi depan ruang ganti. Ia melihat kagum Irene yang sangat cantik memakai gaun pink itu.

" Otte?" Tanya Irene.

" Yeputa." Jawab Wendy sambil memberi senyum kecilnya.

" Bagaimana jika aku memakai gaun hitam?" Tanya Irene.

" Hitam?" Wendy mengangkat alisnya sambil melihat Irene yang berbalik dan berjalan lagi masuk ke ruang ganti.

Wendy memainkan hentak kecil kakinya di bawah sofa itu. Ia merapatkan kedua tangannya sambil menoleh ke sekitar kamar Irene yang sangat bagus sekali. Penuh dengan figuran indah di sana. Bahkan ada piano hitam di sudut kamar Irene.

Ceklek!

Irene keluar dari sana. Wendy segera menoleh ke depan lagi dengan mata yang membulat lebar dan mulut yang ia buka sedikit untuk membuang angin saja.

Ia melihat Irene yang berjalan pelan ke depannya sambil merunduk malu. Sedangkan Wendy melihat kalut Irene yang memakai gaun hitam mengembang dengan sangat cantik sekali.

" Woooaahh...yeputa..." Ucap Wendy sambil memberikan senyuman terlebar nya. Irene tersenyum runduk. Ia melihat Wendy yang mendongak senyum menatapnya.

-----

Tap! tap! tap!

Irene turun dari tangga dengan Wendy di belakangnya.

Wanita itu berjalan pelan ke luar istana sambil melihat senyum pelayan yang menyapa sopan dirinya.

Sampai ia ingin melewati ruang tengah, melihat diam dua orang pria masuk ke istana.

Mereka berdua langsung berhenti berjalan. Kemudian memberikan tundukan sopan nya seperti selayaknya seorang pangeran.

Love in Silence ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang