1

6.1K 270 45
                                    

Beberapa pelayan sudah bergegas cepat meletakkan sarapan di meja panjang itu. Seorang ketua Kookie sibuk mengarahkan para pelayan agar bekerja rapi tanpa bekas noda sedikitpun di sana.

Dong! Dong! Dong!

Semuanya langsung kembali masuk ke dalam dapur. Mendengar suara jam dinding besar di luar sana berbunyi kencang.

Ceklek!!!

Seorang pria dan istrinya berjalan mendekati meja makan. Mereka terduduk di kursinya yang sangat terpaut jauh jarak mereka.

Sang suami melirik 6 kursi yang masih kosong. Dia diam sambil menghentakkan pelan jarinya di meja beberapa kali.

" Yongin." Panggil pria itu.

" Ya raja?" Saut cepat penasehat kerajaan.

" Dimana putri-putri ku?" Tanya Raja sambil menatap istrinya di meja ujung yang terus melihat dan mendengarkan jawaban Yongin.

" Mereka sebentar lagi datang raja." Jawab Yongin seraya dengan pintu ruang makan yang di buka oleh penjaga.

" Putri sudah datang." Kata Yongin sambil berjalan termundur dengan tundukan pelannya saat banyak wanita masuk melewati dirinya.

Sreekk~~! Mereka terduduk di kursinya masing-masing.

" Pagi Eomma." Sapa anaknya yang paling kecil Yeri.

Cup! Yeri mencium pipi ibunya.

Yeri sempat mencium pipi ayahnya kemudian berjalan mendekati kursinya di ujung sana dekat dengan kursi ibunya.

Raja melihat satu persatu anaknya ini. Ia menatap diam kursi sebelahnya yang masih kosong tanda jika anaknya yang paling tua selalu mempunyai waktu untuk terlambat di meja makan.

Mereka belum ada yang makan. Masih diam sambil menunggu sang Kakak yang tak kunjung datang-datang.

Raja baru ingin menarik nafas untuk menyuruh Yongin menjemput anaknya, tapi keburu langkah kaki seseorang yang datang perlahan membuat semua orang langsung menoleh ke samping melihat kursi kosong itu di seret mundur ke belakang.

" Maaf." Ucapnya seraya dengan adik-adik nya mengambil sendok dan garpu nya.

Suasana makan seperti biasa akan sunyi. Kecuali jika Raja ada yang ingin di bicarakan.

" Dengarkan Appa." Kata raja yang menyelesaikan makanan nya duluan.

Semuanya melihat sang ayah bahkan istri juga ikut berhenti makan.

" Appa..... menolak semua lamarannya." Kata raja membuat semua anaknya lemas. Kecuali satu anaknya yang jadi masalah kenapa lamaran calon menantu kerajaan di tolak raja.

" Irene belum mau menikah dan Appa masih mencari calon untuk Unnie kalian." Kata raja.

" Kan ada Krystal Unnie. Kalau Krystal Unnie menikah duluan, gwaenchanha Appa." Saut Joy, anaknya yang ke-lima.

" Tidak bisa. Kalian harus menunggu Irene menikah dulu." Kata Raja.

" Kenapa Unnie selalu saja membuat adik-adiknya menunggu?" Sekarang anak ketiganya menyaut.

" Berhentilah mengeluh Jennie!" Kata Krystal membuat Jennie terdiam sambil membuang nafas kesalnya.

" Seharusnya kalian kasihan padaku. Aku anak terakhir yang harus menanggung beban menunggu kalian semua menikah dulu." Lanjut Yeri.

Sedangkan Irene diam saja sambil memotong steak nya.

" Unnie." Panggil adiknya ke empat yang membuat Irene menoleh pelan ke samping sambil menggeser piring berisi steak.

Love in Silence ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang