Tring! Irene menarik bel di dekat kasurnya. Ia membuka matanya sambil mengusap rambutnya.
Beberapa pelayan masuk ke kamar karena seperti biasa, Irene akan memanggil mereka dengan bel yang memang terpasang di setiap kamar putri. Bukan hanya Irene saja yang seperti itu. Adik-adiknya semua melakukannya. Karena semua kebutuhan tiap pagi, pelayan yang menyiapkan nya. Mulai dari pakaian, mood sarapan hari ini, pembacaan jadwal resmi para putri, dan waktu luang untuk mereka para pelayan yang melakukannya.
Tapi, hari ini hari spesial Irene. Hari dimana dia berulang tahun dan sudah terdapat banyak kado di meja dalam kamar bertumpuk banyak di sana.
Wanita itu tersenyum lembut sambil melihat nama kado si pengirim satu persatu. Tidak ia buka karena bukan tugasnya. Pelayan yang melakukannya dan mereka yang menata di meja Irene sehingga ia hanya melihat apa saja kado pemberian penggemar Irene padanya.
" Hah~~" Irene membuang nafas panjang mendapatkan kado dari calon suaminya, Suho.
Pria itu membelikan Irene banyak sekali kado. Mulau dari yang kecil sampai barang berukuran besar seperti mobil.
Irene tidak menginginkan semua itu. Ia hanya cukup ucapan saja sudah membuat dirinya senang.
" Happy birthday Unnie!!!!" Teriak adiknya yang memeluk Irene bersama.
" Gomawo." Ucap Irene tersenyum senang melihat adiknya satu persatu.
" Kado Suho paling banyak sendiri." Kata Jennie melihat banyak sekali kado Suho yang di pisah oleh pelayan agar Irene tau kalau itu pemberian calon suaminya.
" Dari brand mahal semua dan.... limited edition..." Kata Yeri menunjukkan sekilas tas berwarna hitam mewah pada semua kakaknya.
" Ada dua mobil di depan pemberian Suho." Kata Joy melanjutkan dan Irene hanya diam tanpa mengatakan apapun.
" Wahh....." Wendy berseru dalam diam menatap dua mobil Lamborghini Aventador mewah di depan istana.
Dia menatap dari jauh saja tanpa mau mendekat ke sana.
" Pemberian pangeran Suho." Kata pelayan pada Wendy.
" Ahh...." Angguk Wendy sambil kembali menoleh ke depan.
" Putri Irene berulang tahun sekarang." Kata penjaga dan Wendy hanya diam karena dia sudah tau itu.
" Tadi subuh, kado putri di kirim menggunakan 4 mobil sekaligus dari semua anak bangsa negara. Mereka mengirimkan nya kemari dan di bawa oleh para penjaga ke istana." Jelas penjaga itu sambil mengangguk menatap mobil hadiah Suho di depan istana.
" Beruntungnya......" Ucap pelayan itu.
Wendy berbalik. Ia memakai wireless nya dan juga jas hitamnya karena dia harus bekerja sekarang.
" Wendy, kamu tidak jadi supir pagi ini."
" Oh!?" Bingung Wendy.
" Hanya jadi bodyguard saja. Nanti malam akan dalam perayaan ulang tahun putri."
" Ahh....ne." Angguk Wendy sambil mengangkat telpon dari Seolhyun.
" Hallo Seolhyun?"
" Oppa mau jalan denganku hari ini?"
" Kemana?"
" Bagaimana kalau ke Ilsan Lake Park?"
" Ohh....ok."
" Aku jemput ya."
" Mhh."
Wendy mematikan telponnya dengan sang sahabat. Ia pun berbalik dan mendekati para penjaga untuk mengobrol lagi sambil menunggu Seolhyun datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Silence ✓ [C]
FanfictionKarena silsilah kerajaan masih berlaku, ia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali jika dia mau melanggar nya