2 Minggu kemudian......
" Aku kenyang." Semua orang melihat Irene yang berlalu berdiri dan masuk ke kamarnya. Padahal sekarang sedang ada para pangeran untuk di ajak makan bersama di istana. Itu rencana Siwon dan Jessica. Tapi mereka tidak ada di meja makan. Mereka membiarkan anak-anak mereka bisa lebih dekat dan saling mengerti lagi dengan para pangeran.
Rose melihat kepergian Irene. Dia kemudian menoleh ke depan melihat Jisoo yang menatap diam dirinya.
" Hah~" Suho membuang nafas sabar nya. Seperti di depan orang saja di nampak sabar. Tapi di hatinya dia pria egois. Seulgi tau itu. Tapi kali ini dia tidak peduli sekitar sekarang. Bahkan Joy ia abaikan karena wanita itu sibuk sekali dengan kekasih barunya itu.
Joy melihat sesekali Seulgi di depannya. Tapi kembali menoleh ke samping saat Sehun meletakkan beberapa daging lobster yang sudah ia pisahkan isinya.
" Oppa." Panggil Joy. Seulgi makan dengan khidmat. Dia malah menoleh ke samping melihatnya Yeri yang sibuk susah payah memotong dagingnya karena kesal sendiri harus mempunyai nasib singel di antar kakak-kakaknya.
" Biar aku." Kata Seulgi yang menarik piring Yeri membuat pandangan Yeri menatap bingung dirinya.
" Bagaimana belajarmu Yerim?" Tanya Seulgi sambil memotong daging panggang Yeri.
" Nampak baik." Jawab Yeri sambil melirik sesekali Joy di depan sana.
" Kamu kelas 2 kan?" Tanya Seulgi.
" Ne Oppa." Jawab Yeri.
" Setelah kamu lulus nanti, aku akan melamarmu dan menikahimu langsung." Kata Seulgi sambil menggeser piring Yeri.
Yeri terkejut dalam diam. Dia memegang alat makanannya sambil menatap Seulgi dengan mata yang membulat.
Sedangkan yang di tatap hanya biasa saja sambil kembali makan. Tidak dengan Joy yang langsung merunduk sambil meremas-remas sendoknya. Nafsu makan Joy berkurang sekarang saat mendengar Seulgi berbicara seperti itu pada Yeri.
" Jinjja Oppa!?" Tanya Yeri tiba-tiba. Seulgi menoleh ke samping.
" Kamu tidak mau aku lamar? Aku sekarang hanya seorang pangeran tanpa kekasih." Jawab Seulgi.
" Oh?" Yeri masih bingung tapi Seulgi hanya menimbulkan senyum singkatnya sambil kembali makan lagi.
Sreek~~! Joy berdiri. Ia pun berjalan menjauh dari ruang makan membuat pandangan semua orang menatap bingung dirinya.
" Hah~~" Jennie dan Krystal serentak menghela nafas kesal membuat kedua kekasihnya menatap mereka di seberang sana.
***
Irene duduk di tepi kasurnya. Ia memegang kalung pemberian Wendy padanya saat Irene ulang tahun.
Wanita itu mengambil kotak kecil yang berisi beberapa perhiasan di sana. Kemudian ia masukkan kalung Wendy tanpa ia pakai lagi.
Hatinya nampak tidak rela untuk melakukan hal yang nampak sedikit kejam bagi Irene. Ia baru ingin menutup kotak itu, tapi kembali ia buka dan ia ambil lagi kalungnya.
Irene lihat lagi kalung itu beberapa saat. Ia menatap sendu sambil mengelus pelan besi kalung.
Memang tidak mahal kalung pemberian Wendy. Tapi itu sangat berharga sekali bagi Irene. Meski sekarang Wendy ntah dimana. Dia bahkan tidak terlihat lagi saat malam itu banyak para pelayan atau penjaga kasihan padanya karena benar-benar tidak kembali ke istana.
" Kamu bilang janji padaku untuk tidak meninggalkan ku. Tapi,....aku melihatmu berbohong kali ini Wendy."
Irene membuang nafas singkat nya sambil kembali memasukkan lagi kalungnya. Ia pun berdiri dan mendekati lemari untuk ia masukkan ke dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Silence ✓ [C]
FanfictionKarena silsilah kerajaan masih berlaku, ia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali jika dia mau melanggar nya