" Pertunangan putri Irene dengan pangeran Jerman, Suho."
Bagai petir saja menyambar telinga Wendy. Pria itu ntah kenapa sakit hati mendengarnya. Dia malah terdiam tanpa berkata apapun. Sedangkan Jisoo hanya memberikan senyuman nya sambil meminum minumannya kembali.
Ceklek!!!! Pintu istana terbuka. Semua orang langsung meletakkan minumannya di meja dan merapatkan kedua tangannya tanda jika yang di tunggu-tunggu sudah tiba di sana.
Wendy tidak berbalik. Dia diam saja ke arah depan tanpa mau melihat Irene yang sudah berjalan pelan masuk ke istana dengan seorang pria yang ia gandeng lengannya.
Irene nampak tidak bahagia. Dia bahkan tidak tersenyum sedari tadi melihat banyak tamu undangan yang menyambut kehadirannya.
Sampai tambah gundah lagi hati Irene saat ia berjalan melewati Wendy yang menoleh ke samping melihatnya.
Wendy memberikan tundukan sopan nya seperti biasa bahkan tidak ada sedikitpun senyum yang timbul di sana.
Irene membuang kecil nafasnya dengan tersengal-sengal. Ia sangat susah untuk melangkah maju ke depan mendekati orang tuanya yang sudah tersenyum senang melihat anaknya nampak bahagia. PADAHAL TIDAK!!!
" Honey." Panggil Rose.
Jisoo tersenyum. Ia pun menoleh melihat Wendy yang menatap bingung dirinya.
" Aku berdansa dulu." Kata Jisoo dan di angguki oleh Wendy.
Wendy melihat kepergian Jisoo mendekati Rose yang tersenyum bahagia saat dirinya datang.
Ia menyusul para pangeran calon suami kakaknya Rose yang sudah memulai duluan di tengah pesta.
Wendy tersenyum senang. Tapi senyumannya luntur saat melihat Irene yang menatap dirinya dari jauh.
Wendy berbalik. Ia mengambil segelas minuman sambil melihat ke arah lain.
" Hei." Datanglah seorang wanita yang dikenal oleh Wendy walau tidak lama.
" Wonyoung?" Wanita itu tersenyum lebar mendekati Wendy.
" Kamu sangat tampan." Goda nya membuat Wendy tersenyum lebar sekali.
Irene melihatnya. Dia meremas tangannya menahan rasa cemburunya pada wanita itu yang kembali hadir di depan Wendy.
" Irene." Panggil seseorang membuat Irene mendongak melihat sebuah ukuran tangan menyodor ke arahnya.
" Dansa?" Tawar Suho.
Irene menoleh ke arah Wendy yang melirik dirinya sambil sesekali merespon omongan wonyoung.
" Ne~~" Jawab Irene sambil memegang anggun tangan Suho.
Suho tersenyum. Ia membawa Irene ke tengah pesta dansa bergabung dengan saudaranya yang lain.
Wendy melihatnya sekilas. Ia menoleh ke arah wonyoung yang tersenyum menatap dirinya.
Jisoo melihatnya dari jauh. Ia pun tarik badan Rose agar bisa ia dekap.
" Oh!?" Kejut Rose yang memegang lengan Jisoo seraya dengan pria itu yang mencium pipinya sekilas.
Rose terdiam beberapa saat mendengarkan Jisoo mengatakan sesuatu padanya.
Kemudian ia tersenyum kecil sambil mengangguk menanggapi omongan Jisoo padanya.
Jisoo menjauh. Ia pegang tangan kanan Rose dan ia angkat udarakan membuat kekasihnya berputar anggun sambil tertawa kecil padanya.
" Aku mencintaimu." Ucap Jisoo mencium punggung tangan Rose sambil berjalan menjauh.
Jisoo berbalik seraya dengan lampu yang setengahnya mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Silence ✓ [C]
FanficKarena silsilah kerajaan masih berlaku, ia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali jika dia mau melanggar nya