3

1.3K 184 9
                                    

Maaf atas kesalahan dalam penulisan 😊🙏

Wendy berlari dari kamarnya di belakang istana menuju ke depan sambil merapikan rambutnya.

Ia melihat Yeri yang turun dari tangga membuatnya bergegas cepat mendekati mobil.

Ceklek! Ia buka pintu mobil nya. Yeri masuk ke dalam tanpa mengatakan apapun pada Wendy. Pria itu melihat tas sekolah Yeri di bawa pelayan masuk ke dalam mobil.

" Sudah semua?" Tanya Wendy dan pelayan itu mengangguk senyum.

" Ok." Wendy berlari ke pintu seberang. Ia melihat sekilas ke belakang mobil sudah siap beberapa mobil pengawal yang memang selalu mengawal Yeri pergi ke sekolah.

Drrtt!!drrtt!!!

Yeri mengambil hpnya di kursi sebelah.

" Hallo?"

"....."

" Mhh. I can."

"....."

" Yes. I know." Kata Yeri yang mengakhiri panggilan nya sambil keluar dari dalam mobil saat pintu di buka oleh pengawal.

Yeri berbalik melihat Wendy yang menatap balik dirinya sambil merapatkan kedua tangannya.

" Nanti tidak usah menjemput ku." Kata Yeri yang berbalik berjalan ingin masuk ke gedung sekolah tinggi ini seraya dengan anggukan manut Wendy padanya.

" Hah~~" Wendy membuang nafas panjang. Ia melihat sekitar sekolah yang sangat besar sekali dan sangat mewah tentunya.

Dulu, dia mempunyai impian ingin masuk ke SMA ini untuk bersekolah. Tapi karena terlalu banyak memakan biaya, akhirnya Wendy masuk SMA kecil di dekat rumahnya. Dan itu sudah bisa membuat dirinya bangga karena bisa mendapatkan nilai yang memuaskan orang tua dan sekolah.

" Emhh......" Irene berdehem membuat Wendy melirik nya di spion kaca.

" Ya putri? Apa ada sesuatu yang anda inginkan?' tanya Wendy melihat Irene menekuk sedikit dahinya sambil merapatkan bibirnya.

" No." Jawab Irene dan Wendy mengangguk lagi sambil menoleh ke depan dengan tangan yang menghentak kecil stir mobil sambil menunggu lampu berubah jadi hijau.

" Huh~~" Irene membuang nafas pelannya sambil menoleh ke arah kaca mobil lagi.

" Oh!" Wendy menepikan mobilnya sebentar. Irene menatap bingung pria itu di depannya.

" Changkaman putri." Kata Wendy yang langsung keluar dari dalam mobil.

Irene melihat Wendy yang berlari kecil mendekati banyak anak SD dan seorang guru wanita yang menemani mereka di pinggir trotoar.

" Ayo menyebrang." Ajak Wendy sambil berjalan pelan dengan tangan yang menyodorkan ke arah samping membuang banyak motor dan mobil berhenti sejenak menunggu mereka sampai ke sisi jalan bersama.

" Khamsahamnida!!!!!!" Teriak anak SD itu pada Wendy sambil memberikan cengiran imutnya.

" Haha...nee.." Jawab Wendy sambil mengelus sekilas kepala anak laki-laki itu.

" Dahh.... Hyung!!" Lambai mereka dan Wendy memberi senyuman nya sambil melihat guru mereka juga memberikan ucapan terimakasih pada Wendy.

Irene diam saja di dalam mobil. Melihat Wendy di seberang sana masih melambai semangat pada anak-anak SD itu.

Senyum Irene timbul kecil. Tidak banyak senyuman yang ia lebarkan. Tapi senyum hatinya benar-benar terbuka sangat lebar saat harus diam di depan Wendy yang membuatnya tidak mau merespon banyak omongan supirnya ini. Takut nanti Irene keceplosan atau bahkan salah tingkah dengan pria yang membuatnya malah jatuh ke hatinya.

Love in Silence ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang