2

1.9K 197 28
                                        

Maaf atas kesalahan dalam pengetikan 🙏


Brum~~!!

Mobil sampai di depan istana. Wendy keluar dari sana dan berlari cepat ke kursi belakang membukakan pintu mobil.

" Bawa barang-barang ku ke dalam."

" Ne putri." Angguk Wendy melihat kepergian Jennie naik ke atas tangga.

" Hah~~!" Wendy membuang singkat nafasnya. Ia pun membuka garasi belakang melihat banyak sekali barang belanjaan Jennie membuatnya membuang nafas pasrah.

" Biar saya bantu." Kata Yongin yang langsung membantu Wendy membawakan nya masuk ke dalam istana tepatnya masuk ke kamar Jennie.

Ia letakkan di atas meja bundar pink itu. Kemudian Wendy membuka sedikit mulutnya melihat kamar Jennie yang sangat luas sekali.

" Wahh.....ini seluas rumahku..." Ucap Wendy dan Yongin hanya tersenyum saja menatap pria itu melihat sekitar kamar Jennie.

" Ayo Wendy." Ajaknya dan Wendy mengangguk sambil menyusul Yongin keluar kamar Jennie.

Wendy berjalan turun dari tangga sambil sesekali melompat. Ia melihat sekitar istana yang selalu dilewati banyak pelayan. Membersihkan seluruh istana bahkan menyiapkan jamuan makan malam kerajaan.

" Hei." Wendy berbalik cepat. Ia terkejut sampai Wendy termundur dan terjatuh di lantai.

" Oh!?" Rose mendekati Wendy. Ia ulurkan tangannya sambil menatap bingung pria itu yang tiba-tiba malah terjatuh ke lantai.

"Maaf putri." Ucap Wendy.

" Kenapa kamu malah meminta maaf padaku?" Tanya Rose balik.

" Emhh.... ntahlah." Jawab Wendy membuat Rose membuka sedikit mulutnya.

" Kamu pria aneh ternyata." Kata Rose.

" Aneh? Tapi... keluarga ku bilang kalau aku mempunyai sifat gila." Kata Wendy membuat Rose menekuk sedikit dahinya.

" Hahaha... gwaenchanha.... aku tidak benar-benar gila...hanya..... sedikit overdosis." Kata Wendy membuat tawa Rose timbul. Wendy memberi cengirannya sambil mengelap celana nya itu.

" Putri mau kemana?" Tanya Wendy.

" Aku? Ahh... sekarang waktu mendengarkan dongeng kerajaan." Kata Rose.

" Dongeng?" Rose mengangguk.

" Emh... sepertinya aku harus cepat....dah..." Lambai Rose yang berjalan menjauh dari Wendy menuju Gathering room.

Akhirnya Wendy tersenyum sekilas sambil berbalik. Ia berjalan ke luar istana seraya  memegang pinggang karena sakit saat jatuh.

" Ahhkk.... sakitnya...." Ucap Wendy merasakan denyutan sakit di pinggang nya.

----

" Kerajaan Korea berdiri pada tahun......dan berkembang oleh raja generasi pertama yang bernama.... kerajaan selalu ingin mempunyai kebiasaan rutin yaitu menjodohkan sang anak dengan putra/putri bangsawan.....bla...bla...bla...bla...."

Joy dan Yeri sudah menguap beberapa kali, Jennie sibuk menyembunyikan badannya di belakang sang kakak sambil mengangkat berdiri buku tebal itu untuk menutupi dirinya yang sibuk chatingan dengan sang kekasih. Sedangkan Krystal sudah menutup matanya sambil menegapkan badannya agar tidak terlalu ketara oleh pendeta istana yang sibuk bercerita panjang lebar tanpa ada kalimat selesai.

Tidak dengan Rose dan Irene yang sangat fokus membaca setiap buku yang di baca pendeta dengan sangat serius tanpa adanya rasa letih.

Dong~~! Jam besar istana berbunyi. Pendeta mengangkat kepalanya serentak dengan mereka yang langsung kembali pura-pura membaca dengan hikmat dan khusuk.

Love in Silence ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang