14

916 149 29
                                    

Hari ini saatnya Wendy bekerja lagi di bus kota. Dia tidak pernah telat. Yang ada Wendy selalu tepat waktu dan langsung pergi keliling membawa bus itu di sekitar Seoul.

Pasti kalau setiap hari Sabtu, halte akan sangat ramai dengan banyak siswa siswi SMA yang menunggu bus bawaan Wendy.

" Oppa!!!!!!!" Teriak mereka.

" Wahh Hyung, kami tidak dapat tempat duduk lagi." Kata salah seorang anak laki-laki SMA dan teman-temannya yang lain karena melihat kursi duduk di kuasai teman wanita mereka.

" Ahh~~~?" Wendy bingung.

" Gwaenchanha Hyung. Kami bisa berdiri. Laki-laki harus mengalah." Jawab mereka membuat Wendy tersenyum melihat belakang.

" Ok! Kita pergi." Kata Wendy sambil menurunkan rem tangan.

Berjalanlah bus itu seraya dengan mobil di belakang sana yang mengikuti bus bawaan Wendy.

Siapa lagi kalau bukan mobil kerajaan. Isinya pasti si supir kerajaan dan si pemilik mobil, Irene.

Wanita itu melihat Wendy dari jauh, bekerja keras mencari uang untuk keluarganya. Sekarang beban Wendy sudah berkurang. Utangnya sudah lunas semua karena Irene membawa rentenir itu langsung di adili oleh hukum.

Wendy hanya mencari uang untuk kebutuhan kedua orang tuanya. Sedangkan dia, makan dan tidur di dapat dari kerajaan yang selalu mengirimkan makanan ke asramanya. Makanya Wendy sangat senang karena uangnya bisa ia kumpulkan.

Sampai bus Wendy berhenti yang ketiga kalinya di halte Gangnam. Irene menekuk sedikit dahinya melihat Seolhyun di sana yang tersenyum lebar sambil berjalan masuk ke dalam bus Wendy. Wanita itu tidak duduk di bangku penumpang. Dia malah duduk di kursi depan dengan Wendy sambil menyuapi Wendy makan. Padahal Wendy bisa sendiri. Hanya saja Seolhyun tidak mau Wendy menyetir sambil makan. Itu bahaya!

Irene menekuk dalam dahinya. Dia kesal sendiri. Tapi tidak bisa marah pada Wendy. Dia tau kalau Wendy bukan pria yang mudah sekali menerima sesuatu dari wanita. Tapi mungkin karena Seolhyun sahabatnya, Wendy fine fine saja dengannya.

Hati Irene di bakar api kecemburuan. Dia sudah tidak kuat lagi menahannya. Setiap ia menyoroti bus itu pasti dia selalu meneguk minuman nya karena menahan amarahnya yang hampir membludak.

Akhir-akhir ini Irene sangat sensitif karena melihat Wendy dengan wanita lain padahal Wendy sudah jadi miliknya. Hanya saja orang-orang tidak tau itu.

" Wahh Oppa." Seru Seolhyun membantu Wendy menghitung uang hasil kerjanya.

" Ini banyak sekali." Ucap Seolhyun menunjukkan uang itu pada Wendy yang langsung bersyukur lega karena dia mendapatkan hasil lebih hari ini.

" Ayo pulang." Ajak Wendy yang membawa bus itu kembali ke tempatnya dan ia beri semua uang setoran nya pada ahjussi pemilik bus kota. Tidak lupa oleh Wendy kalau dia harus mengantar Seolhyun pulang ke rumah. Barulah dia kembali membawa bus ke tempatnya.

" Mh!? Ini banyak sekali. Kamu melakukan pekerjaan dengan sangat baik Seungwan." Ucap ahjussi itu sambil kembali menyodorkan hasil Wendy dan ia beri lagi pada orang nya.

" Waeyo? Ini punya anda. Saya sudah menyetornya."

" Ambil saja. Buat makan malam dan ini gajimu." Ahjussi itu tersenyum sambil memberikan lagi uang pada Wendy.

" Oh! Aniyo ahjussi. Ini saya berikan pada ahjussi setoran saya. Dan gaji saya bakal saya ambil." Kata Wendy yang kembali menyodorkan setoran nya pada ahjussi itu.

" Aniyo. Saya bekerja mendapatkan uang untuk ahjussi karena saya tidak suka berdiam diri tanpa melakukan apapun. Terima saja ahjussi. Ini setoran saya untuk hari ini. Dan gaji saya bakal saya ambil karena ini upah dari anda perbulannya." Jelas Wendy membuat senyum ahjussi itu melebar.

Love in Silence ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang