Jujur

10.5K 813 11
                                    




.
.
Johnny dan Ten sudah sampai di rumah. Mereka berdua hanya banyak diam saat ini setelah pembicaraan mereka di mobil tadi.

















Flashback
.
.

Setelah meninggalkan restoran, Johnny dan Ten memasuki mobil mereka. 10 menit berlalu, Johnny yang fokus menyetir melihat jalan dan Ten yang sibuk dengan pikirannya.

Melihat Ten yang sedari tadi diam dan kepalanya yang disandarkan, melihat ke arah luar kaca mobil

... Akhirnya .....





"Ten ......
Ucap Johnny utk memulai pembicaraan dan menghilangkan suasana dingin diantara mereka.

Johnny melihat ada yg aneh dengan sikap dan mimik wajah Ten semenjak melihatnya kembali ke restoran. Justru karna melihat wajah Ten yang tidak mood, makanya Johnny tidak terlalu memeriksa jawaban singkat Ten pada pertanyaan beruntun yang dilontarkannya.

Johnny bingung, biasanya istrinya ini selalu ceria dan cerewet meskipun kadang itu hanya permasalahan kecil. Johnny tau betul ada yang tidak beres disini.

"Ten .............








"Ten ...............






" Hei Ten"....................


"e-h'...........hm?????"
Jawab Ten yang sedikit membulatkan matanya melihat ke arah Johnny dan tubuhnya yang sedikit tersentak kaget.

"Dari tadi aku memanggilmu, nyonya Seooooo" ......

"em...maaf John, aku tidak mendengarmu....."

"Aku tau kau sedang melamun"....

Ten hanya menundukkan kepalanya sedikit, Ten memang paling tidak ahli berbohong pada Johnny.

"Apa ada kejadian hari ini yang mengganggu pikiranmu"??

Ten menggelengkan kepalanya singkat, dan mimik wajahnya menunjukkan bahwa dia ingin bicara tapi bibirnya mengatup rapat.*tertahan

Johnny menghela napasnya pelan, kemudian mengelus puncak kepala Ten....

"Ten, aku tau kau sedang ada masalah, jangan sembunyikan itu. Aku sangat menerima jika kau mau menceritakannya denganku, apapun itu. Aku justru khawatir jika kau hanya diam seperti ini".

Ten tetap diam dan mengangguk pelan. Johnny yang melihat itu kembali fokus menyetir.

Bagaimana Johnny akan tenang menyelesaikan perjalanan bisnisnya selama itu, terlebih lagi meminta izin dengan suasana hati Ten yang seperti ini.

"Aku harus mengetahui apa masalahnya" batin Johnny.

Flashback end!















"Mommy".........!

Saat baru saja masuk ke rumah mereka, Ten terkejut dengan Haechan yang tiba-tiba berlari dari kamarnya, melewati anak tangga dan langsung memeluk perutnya.

"Echan.... hati hati sayang, nanti kamu bisa jatuh".......

Haechan hanya terkekeh pelan.

"Mommy, Echan laperr" :(

"Lohh Echan belum makan? Kenapa gak makan duluan tadi?
Jawab Johnny yang dari tadi berdiri melihat tingkah Haechan pada Ten.

"Dad, Deryl tadi udah nyuruh dia makan makan tapi dia terus bilang kalo dia gak laper, dan lihat, sekarang dia malah ngadu lapar ? Ckh...... anak ini benar benar .......
Jawab Hendery yang tiba tiba ada diantara mereka dan menjawab pertanyaan Johnny yang seharusnya dijawab oleh Haechan.



"Echan sebenarnya juga mau nungguin mommy sama daddy, biar makan malam nya bareng. Echan males makan sendiri" ........

"Kan ada kak Deryl" ..... Ucap Johnny.

"Kak Deryl tadi juga bilang dia makannya nanti aja pas mommy sama daddy pulang". Makanya Echan juga pengen makan bareng aja".....

"Deryl" ...
Jawab Johnny sambil mengarahkan tatapan mata nya santai ke arah Hendery.

Hendery hanya menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal. "Hehheehehe.............sebenarnya Hendery juga belum laper dan mau nunggu daddy sama mommy aja, biar makannya bareng. Lagiankan aku mau Echan yang makan duluan biar setelah itu dia langsung ngerjain PR nya, langsung tidur dan gak mainin video game nya melulu sampe begadang".

Haechan yang mendengar itu, hanya menunjukkan wajah cemberutnya dan masih bermain memeluk meluk perutnya Ten.




"Daddy, Echan gak sering begadang kok" jawab Haechan membela diri karna takut jika Daddy nya itu akan menyita video game nya.



Ten yang melihat mereka hanya terkekeh pelan sambil mengelus elus rambut Haechan.
"Yaudahlah, kalo gitu kita langsung makan aja sekarang ya" ........







Dan mereka pun makan bersama. Suasananya seperti biasa, sama sekali tidak ada rasa canggung ataupun wajah murung Ten. Tetap Ceria dan damai apalagi dengan ocehan Haechan dan perdebatannya dengan Hendery yang mengundang tawa diantara mereka.

Ten bisa seketika menghilangkan rasa kesal dan sedihnya hanya dengan melihat keluarga nya seperti ini. Benar benar tidak ada yang perlu dikhawatirkan.


Setelah menyelesaikan makan malam mereka, Haechan & Hendery kembali ke kamarnya untuk belajar. Ten langsung mandi dan beristirahat di tempat tidur king size mereka. Lebih tepat, hanya berbaring dengan pikirannya yang sedang berkecamuk. Sedangkan suaminya Johnny baru saja memasuki kamar mandi yang ada di kamar luas mereka setelah Ten baru saja selesai mandi.






Johnny baru saja selesai mandi dan keluar dengan wangi tubuh yang sudah sangat terbiasa dicium oleh Ten. Dengan menggunakan baju tidur dan rambutnya yang masih basah sedang dikeringkan dengan handuk di pundaknya.

Ten melihat Johnny sebentar kemudian kembali memalingkan wajahnya ke arah yang berlawanan.

Johnny yang sadar akan hal itu langsung meletakkan handuknya dan menaiki tempat tidur.















Tbc ~

With You [JOHNTEN] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang