.
.
.
.
.
.
1 bulan 3 hari sudah setelah kepergian Johnny keluar negeri.Dan disaat yang bersamaan juga Seobie dengan semangatnya selalu menemui Haechan. Tentu tidak selalu mulus, dia akan mencari cari kesempatan yang bagus untuk menemui Haechan, baik itu menemuinya saat dia tengah bermain di jam istirahat maupun mengobrol sebelum jadwal masuk les tambahan dimulai. Seobie tidak menemui Haechan saat pulang sekolah normal karena nantinya dia pasti melihat Ten.
Awal bertemu, Haechan juga ingin memberitahu tentang Seobie ini pada Ten, karena Haechan ingat orangtuanya selalu berpesan untuk tidak terlalu dekat dengan orang asing atau orang yang baru saja di temui tapi tidak juga harus mengabaikan sepenuhnya. Dan setelah pertemuan pertemuan berikutnya Haechan merasa tidak berniat lagi memberitahu tentang Seobie pada Ten, ya karena Haechan berpikir Seobie tidak jahat dan berpikir dia orang yang baik, bicaranya juga lembut (?)
Diawal pertemuan mereka, Seobie kesal dengan dirinya karena hampir menggagalkan rencananya sendiri. Dia berpikir Haechan pasti akan memberitahukan tentang pertemuan pertama itu pada Ten, ternyata tidak. Seobie lega dan akhirnya dipertemuan keduanya dengan Haechan, Seobie berusaha meyakinkan Haechan untuk tidak memberitahukan Ten atau siapapun mengenai dirinya.
Terlebih pada Ten, Seobie meyakinkan Haechan kalau dia tau betul sifat ibunya. Seobie juga mengatakan pada Haechan kalau Ten pasti tidak suka jika Haechan berteman dengannya dan pasti akan melarang Haechan menemuinya lagi.
Dan bilang dari dulu Ten tidak suka padanya, selalu cemburu kalau Johnny peduli padanya. Dengan tidak tau malunya lagi, Seobie bilang kalau Ten sudah merebut Johnny darinya yang dulu nya ia adalah pacar Johnny dan Ten pernah menyakitinya. Haechan yang mendengar itu sedikit tidak percaya tapi tidak juga mengabaikan semua perkataan Seobie.
Ini Seobie lakukan untuk mendapatkan kebahagiaannya kembali.
***
AAAAAAAAAAA!!!!?!
PERGI DARI SINI !!!Blam!!!
Suara pintu kamar tertutup yang dibanting cukup keras.
Haechan tiba tiba terkejut melihat kakaknya dengan wajah merah padam mendorongnya keluar kamar sekaligus menaikkan suara nya menyuruh ia pergi.
Ya, Haechan usil lagi. Dia melemparkan katak mainan yang terlihat cukup nyata di meja belajar Hendery saat kakaknya itu sedang serius menyelesaikan tugas-tugasnya yang hampir saja selesai seandainya Haechan tidak membuat kekacauan.
Ten yang berada di dalam kamar utama mendengar keributan itu pun segera beranjak keluar dan melihat Haechan dengan ekspresi takut sedang berdiri mematung didepan pintu kamar Hendery.
"Ada apa ini?"
Haechan masih terdiam.
"Haechan, Mommy sedang bertanya padamu"...
Ten mendekat.
Haechan melihat Ten takut takut. Dengan wajah sedikit menunduk Ia kemudian mengangkat katak mainan itu didepan wajah Mommy nya. Langsung Mengerti situasi yang baru saja terjadi, Ten mengusap wajahnya kasar.
Sambil memegang kedua bahu Haechan perlahan,
"Haechan, lihat Mommy....
Haechan masih terus menunduk, matanya mulai memanas. Dia tau pasti akan dimarahi.
"Haechan Seo!"
Ten yang mulai tidak sabaran karena Haechan terus diam langsung menaikkan nada bicaranya.
Haechan mulai melihat Ten dengan air mata yang sudah berjatuhan dimulai dari sudut mata kiri nya."Berapa kali kita harus membahas ini?" Echan tau kak Deryl tidak suka Katak kan? Echan tau apa yang terjadi kalau dia dikejutkan dengan katak? Berhenti bermain-main dengan phobia kakakmu, Haechan!"
Ten mulai marah, dia cukup lelah memperingatkan Haechan untuk yang satu ini. Kejadian semacam ini bukan hanya sekali dua kali tapi cukup sering. Kejadian ini selalu berakhir dengan Hendery yang harus mengurung diri dikamar selama berjam-jam bahkan pernah selama 21 jam, tidak makan dan minum hanya untuk menenangkan diri nya sendiri. Ten ingin membantu tapi Hendery akan mengunci kamar setelahnya.
Dulu juga pernah, saat Hendery tengah bersantai di dalam kolam renang, Haechan usil melemparkan katak asli ke punggung kakaknya yang akhirnya membuat Hendery murka sekaligus ketakutan disaat yang bersamaan dan banyak kejadian lainnya seperti itu yang membuat Hendery kehilangan mood nya seketika bahkan ia pernah sampai jatuh sakit.
Hal ini terulang lagi?
Cukup.
Dibanding Haechan, Hendery memang jauh lebih usil pada adiknya tapi ini berbeda karena menyangkut phobia Hendery yang berujung pada kesehatan fisiknya yang tidak stabil.
Beberapa bulan lalu Ten sebenarnya sudah membawa Hendery ke psikiater karena phobia nya, itu cukup berhasil saat ia melihat katak, ia tidak lagi ketakutan berlebihan tapi tentu belum sepenuhnya, tetap saja jika dikejutkan katak seperti tadi Hendery akan kehilangan mood nya secara tak terkendali. Jika Haechan selalu mengejutkan Hendery seperti itu, Ten takut phobia anaknya itu kembali bahkan semakin buruk. Ini sebabnya Ten marah pada Haechan. Haechan tidak bisa dibiarkan seperti itu, ia harus belajar memahami kondisi orang lain.
Sebelumnya Ten sudah memaklumi tingkah Haechan yang seperti ini, malah menyuruh Hendery untuk memaafkan adiknya. Tapi sekarang,
"Sudah minta maaf?"
Ten bicara dengan nada dingin, Haechan menggeleng singkat.
"Sadar apa kesalahanmu? Pikirkan apa yang akan kau lakukan setelah ini. Masuk ke kamarmu sekarang"....
Haechan tetap mematung di tempatnya,
"Sekarang!!!!"
Mendengar bentakan dari Ten, Haechan berlari ke kamarnya,
Haechan duduk di pinggir bawah tempat tidurnya sambil menangis sesenggukan.
"hiks hiks,
kan Echan cuma bercanda...
Daddy hikss.... Mommy marah hiks, Echan takut".....
Rindu Daddy hiksss.........Haechan meraih ponsel nya dan men dial nomor Johnny tapi tidak diangkat. Haechan kembali menangis.
Selama menangis pula, Kata-kata Seobie berputar di kepala Haechan.
15 menit sudah ia menangis.
Kriett ~
Suara pintu kamar nya dibuka. Itu Mommy nya.
"Berdiri"
Mendengar suara tegas Ten, Haechan langsung berdiri tepat dihadapan Ten,
"Sudah menyadari kesalahanmu Haechan?"
"hiks Mommy... Echan cuma bercanda"
Tangis Haechan.
"Berhenti menangis, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Sudah berapa kali Mommy memperingatkan mu?" ini tidak bisa dijadikan bahan bercanda, kau paham? Mengertilah Haechan, Mommy tidak pernah mengajarkanmu jadi anak nakal".
Haechan semakin menangis. Ten membiarkannya. Jika semudah itu dibujuk, Haechan akan manja dan akan suka mengulangi kesalahannya.
"Minta maaf lah pada kakakmu nanti dan turun untuk makan malam"
Haechan menggeleng, dia tidak mau.
"Apa maksudmu, tidak mau?" ucap Ten.
"Tidak mau makan, Echan mau tidur" Jawab Haechan dengan keadaan kepala menunduk.
"Ada apa denganmu akhir-akhir ini, berhentilah membantah Haechan!"
Ten tiba-tiba membentak. Dia juga cukup kesal dengan perubahan tingkah anaknya beberapa hari ini.
"Turun dan makan malam, kalau tidak Mo---
"Kau bukan mommy ku"
Tbc ~
KAMU SEDANG MEMBACA
With You [JOHNTEN] ✓
Fanfiction[WARNING] 📌⚠ BxB 🚨🚨🚨 Cast : Johnny & Ten Hendery - Haechan Others ~