15. Rara Nakal (2)

782 38 1
                                    

Lanjutan sama chapter sebelumnya, disarankan untuk membacanya terlebih dahulu..

Ohiya, chapter dari awal Sampe terakhir aku update kemarin, itu aku udah revisi, dan itu banyak banget yang di ubah. Dari mulai dialognya maupun latarnya. Terus juga ada salah satu chapter yang judulnya aku ganti..

Jika ingin membaca chapter ini, disarankan untuk membaca chapter awal dulu ya, biar nyambung hehehe...

Happy Reading..

##########

"E-lo" Aku terkejut. Sangat terkejut.

"Bar-bar banget sih lo jadi cewek."

Andra. Sosok itu yang muncul setelah pintu gudang dibuka. Aku langsung ditarik menjauh dari gudang. Namun bukan kembali untuk ke Bhakti Nusa, Andra malah membawaku melewati koridor.

"Andra, kenapa malah kesini sih?" Ujarku yang masih tak percaya dengan kelakuan gilanya Andra. Bisa dilihat, banyak sekali pasang mata yang sedang merhatikan aku dan Andra di koridor.

"Itu anak Bhakti Nusa kan?"

"Itu Andra kan?"

"Itu anak si pemilik Bhakti Nusa bukan sih?"

"Andra ko ganteng sih?"

"Andra sama siapa itu?"

"Itu si Andra kan ya?"

"Ko Andra ke sini sih?"

Kupingku terasa panas sekali mendengar itu semua. Padahal aku mendengarnya nama Andra yang lebih dominan terdengar. Namun tetap saja risih.

Andra itu layaknya Melvin jika di Bhakti Nusa. Terkenal dan banyak berita ataupun cerita sebagai Melvin topik utama dari pembicaraan warga Bhakti Nusa. Sama halnya dengan Andra saat ini. Warga Bhakti Bangsa sudah mengenal Andra sebagai rivalnya Melvin. Tak heran jika semua orang yang berada di koridor menatapnya tajam.

"Obatin dulu luka lo!"

UKS. Andra membawaku ke UKSnya Bhakti Bangsa.

"Lo gila? Ini bukan UKS Bhakti Nusa Ndra."

"Lo yang lebih gila, karena berani melewati perbatasan!"

Aku tidak dapat berkutik setelah mendengar penuturan Andra tadi. Diam dan hanya bisa menuruti perintahnya untuk mengobati lukaku yang di lutut karena ulah tiga siswi ber-ketua geng tadi.

Di UKS Bhakti Bangsa ada dua orang yang sedang bertugas, mereka pun merasa bingung dengan kedatangan aku dan Andra secara tiba-tiba.

"Saya boleh minta alkohol sama plester?" ucapku sopan.

"Gak usah lo yang ngobatin! Dia ajah, Lo cukup diam!" Andra menunjuk salah satu petugas PMR yang menjaga. Siswi yang ditunjuk oleh Andra pun langsung gelagap karena takut.

Aku duduk di pinggiran ranjang lalu siswi itu mengobati lukaku dengan hati-hati.

Banyak siswa-siswi yang berkerumun di depan UKS hanya karena penasaran dengan kedatangan Andra dan aku.

"OH, JADI INI YANG BUAT KERIBUTAN DISINI."

Aku tersontak, begitupun Andra. Tiga orang laki-laki masuk ke dalam UKS tanpa aba-aba.

"Nantangin lo ya? Pengen kaya Melvin kemarin yang lo hajar abis-abisan?"

Salah satu dari mereka langsung mencengkram kerah seragam Andra.

RaRaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang