Happy reading 😊
🍁🍁🍁🍁
"Ayo berangkat." Ajak Jisoo dengan senyum merekah karena tidak sabar melihat sekolah barunya."Ayo." Ajak Jisoo saat Taeyong hanya menatapnya saja tanpa beranjak berdiri.
"Seperti apa sekolahnya?" Tanya Jisoo saat keluar dari flat sembari menarik Taeyong yang hanya diam anteng.
"Kudengar kau terkenal di sana. Apa di sana menyenangkan?" Tanya Jisoo lagi meskipun tidak mendapat respon sama sekali.
Cup
"Bicaralah." Ucap Jisoo gemas sendiri setelah mencium pipi kanan Taeyong yang malah memutar matanya jengah.
"Sama saja dengan sekolah lain." Jawab Taeyong akhirnya.
Ngomong-ngomong itu kebiasaan Jisoo sejak kecil. Jika Taeyong tidak menjawabnya, maka dia akan mencium pipi Taeyong. Alhasil pria itu akan menjawab setelah beberapa detik. Tidak sering sebenarnya, karena bagaimanapun Jisoo juga tipe orang yang pendiam jika di luaran sana. Dia akan berisik jika di antara keluarga dan orang terdekatnya, termasuk Taeyong. Jadi, sikap diam dan cuek Taeyong tidak terlalu bermasalah bagi Jisoo.
"Apa aku akan sekelas denganmu?" Tanya Jisoo yang terlihat benar-benar antusias.
"Hmm." Gumam Taeyong singkat.
Ya melihat kekuasaan kedua orang tua mereka, pastinya membuat mereka berdua sekelas bukanlah hal yang sulit.
"Aah, benarkah?" Gumam Jisoo dengan senyum mengembang sembari memeluk Taeyong dari samping.
"Don't do that, Dear." Peringat Taeyong sembari menatap Jisoo yang hanya tersenyum menatapnya.
"Haha, aku hanya senang." Jawab Jisoo dan langsung melepas pelukannya.
Untuk panggilan Dear Taeyong selama ini, itu panggilan semua orang untuk Jisoo sejak kecil. Alhasil Taeyong ikut-ikutan saja. Bahkan, dia sering kali lupa nama asli Jisoo. Padahal mereka sering bermain bersama.
"Dan apa kau akan tetap memanggilku seperti itu? Ayolah, aku sudah besar." Rajuk Jisoo menatap Taeyong sebal.
Taeyong mengernyit, "Memang siapa namamu?"
"Astaga, kau lupa namaku?!" Seru Jisoo tidak habis pikir.
"Kim... Jisoo?" Ucap Taeyong ragu saat ditatap tajam oleh gadis di depannya itu.
"Bagus. Ingat namaku itu." Timpal Jisoo memperingatkan.
"Kuusahakan." Jawab Taeyong menggumam sembari melanjutkan langkahnya.
---
"Bisa aku duduk denganmu?" Pinta Jisoo sembari menyamakan langkah panjang Taeyong di koridor menuju kelas mereka.
"Tidak." Balas Taeyong memperlambat langkahnya saat melihat Jisoo yang cukup kewalahan.
"Kenapa?" Protes Jisoo.
Seperti biasa, jika sudah menjawab sekali pasti Taeyong akan kembali terdiam.
"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Taeyong seketika menatap Jisoo horor yang sedang berjinjit mendekatkan wajahnya.
"Huh? Menciummu." Aku Jisoo polos. Bahkan, kelewat polos.
"Ekhem." Dehem Taeyong sembari mendorong dahi Jisoo dengan telunjuknya agar gadis itu menjauh. "Aku akan menjawab pertanyaanmu." Imbuhnya yang langsung diangguki cepat oleh Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear ::✓::
Fanfiction‼️ BELUM DIEDIT ‼️ "Ayolah, bantu aku. Kau yang paling mengenalku." Rengek Jisoo masih setia membujuk Taeyong meskipun nanti pria itu juga ujung-ujungnya akan membantunya. Cup Jisoo kembali mencium pipi Taeyong agar pria itu mau menjawabnya. Tentu s...