Dear: 7

6K 718 65
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

Disinilah Taeyong dan Jisoo berakhir, di sebuah ballroom hotel yang sangat mewah tempat diadakannya pesta. Ya Jisoo diminta oleh kedua orang tuanya untuk datang ke pesta pembukaan hotel baru mereka. Hmm, padahal hotel mereka sudah cukup banyak. Yang membuat Jisoo malas menghadiri pesta adalah sikap ibunya itu yang sangat tidak jelas. Lihat saja nanti saat Jisoo sudah menghampirinya. Pasti bundanya itu akan berulah.

"Selamat malam, Ayah Bunda." Sapa Taeyong dengan senyum tipis sembari menggandeng Jisoo yang sedikit cemberut di sampingnya.

"Selamat malam, Taeyong!" Seru bunda Jisoo riang sembari memeluk Taeyong erat. "Sudah lama tidak bertemu. Kau semakin tampan." Imbuhnya heboh.

"Selamat malam, Nak." Sapa ayah Jisoo sembari memeluk Taeyong singkat.

"Wah, kau terlihat sangat cantik." Puji bunda Jisoo dengan decak kagum yang secara otomatis membuat Jisoo tersenyum senang.

"Begini baru terlihat seperti perempuan." Imbuh bunda Jisoo yang langsung meredupkan senyum Jisoo seketika. Hmm, anak orang dipuji-puji anak sendiri dinistakan. Nasib.

"Haha kau sungguh terlihat sangat cantik, Dear." Puji sang ayah sembari memeluk Jisoo beberapa saat.

"Terima kasih." Ucap Jisoo dengan senyum manis kepada ayahnya dan langsung mencebik kesal pada bundanya.

"Ck, kau cantik juga keturunan Bunda." Dengus bunda Jisoo dengan bangganya. "Ayo kita sapa tamu." Imbuhnya sebelum putri semata wayangnya itu sempat mendebat. Sabar.

"Selamat datang, ini dia putriku." Kenal bunda Jisoo kepada beberapa rekan bisnisnya. "Namanya Kim Jisoo." Imbuhnya dengan senyum bangga.

"Cantik ya? Umur berapa? Bisa lah kita berbesan." Timpal salah satu teman wanita bunda Jisoo dengan kekehan kecil.

"Ah sayang sekali dia sudah punya calon. Itu dia namanya Lee Taeyong." Jawab bunda Jisoo dengan kekehan geli.

Ya ini yang Jisoo maksud dengan bundanya yang berulah. Sudah mengenalkan anaknya seolah menawarkan jualan. Eh giliran ada yang kepincut langsung diskakmat jika sudah ada yang punya. Aneh bukan bunda Jisoo? Tetapi itulah kenyataannya. Jika ditanya alasannya jawabannya benar-benar diluar nalar, bundanya bilang karena bunda Jisoo suka melihat ekspresi orang kecewa. Wah, bukankah itu terlalu mengerikan? Berbahagia di atas kekecewaan orang lain, baru mendengarnya bukan? Ya Jisoo juga baru pertama kali mendengar hal semacam itu.

---

"Aku ingin ke kamar mandi sebentar." Pamit Taeyong pada Jisoo yang langsung mengangguk saja dengan kekehan kecil.

Ya Taeyong sama seperti Jisoo yang tidak suka pesta. Apalagi jika bukan karena setelannya? Pria itu yang izin ke kamar mandi pastilah karena dasi yang mencekiknya itu.

"Ingin coklat, Nona?" Tawar seorang pelayan sembari mengambilkan satu coklat dari nampan yang dia bawa.

"Terima kasih." Ucap Jisoo singkat dan langsung memakan coklat itu dalam satu lahapan. Lah ukurannya saja hanya sekitar empat sentimeter.

"Hey." Sapa seorang pria tiba-tiba dengan senyum manis.

"Siapa?" Tanya Jisoo sembari sedikit mengernyit karena rasa coklat yang terlampau pahit.

Dear  ::✓::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang