Happy reading 😊
🍁🍁🍁🍁
"Taeyong?"
"Hmm?"
"Jangan sembunyi!"
"Tidak."
"Iya kau sembunyi." Dengus Jisoo yang hanya mendapat tawa kecil sebagai balasannya.
"Aku hanya mengantuk." Gumam Taeyong sembari menyamankan posisinya yang bersender di pundak Jisoo. Bahkan, kini pria itu malah berubah menghirup aroma leher Jisoo.
Jisoo mencibir, "Katakan saja kau takut."
Sekali lagi hanya tawa kecil Taeyong yang terdengar dengan tangan yang semakin mengerat melingkari perut Jisoo. Posisi mereka kini berada di ruang santai di flat baru mereka semenjak kuliah. Ya mereka masih tinggal bersama.
Kini Jisoo sedang menonton film baru yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan. Karena penasaran Jisoo mengajak Taeyong untuk menemaninya menonton. Akan tetapi, sayang seribu sayang, nyatanya kekasihnya itu takut akan hal-hal berbau horor. Bahkan, kini Jisoo harus rela duduk dipangkuan pria itu untuk menghalangi TV besar di depan mereka. Katanya jika sewaktu-waktu hantu muncul, Taeyong bisa sembunyi di belakang Jisoo. Hmm, sangat pengecut sekali kekasih Jisoo itu. Pengecut atau pandai mengambil kesempatan?
"Aakhh!" Jerit Jisoo karena kaget dan diikuti rasa sakit setelahnya.
"Kenapa kau menggigitku?!" Serunya dengan tangan yang langsung memukul Taeyong seketika.
"Kenapa kau berteriak?!" Balas Taeyong dengan nada merajuk dan jantung yang berdebar kencang. Lah Jisoo yang berteriak Taeyong yang kaget bukan main.
Untuk masalah menggigit, saat Taeyong sedang jahil meniupi leher Jisoo, tanpa sengaja dia malah menggigitnya. Ya bukan sepenuhnya kesalahan Taeyong bukan? Jika Jisoo tidak mengejutkannya, dia juga tidak akan menggigit Jisoo.
"Aku kaget karena tidak fokus menontonnya. Lagipula kenapa kau meniup leherku terus-menerus, huh?!"
"Kau mengabaikanku sejak tadi."
"Memang kau bilang apa, hmm?" Tanya Jisoo sembari berbalik menatap Taeyong. Jujur sejak tadi Jisoo memang mengabaikan ucapan-ucapan Taeyong.
"Aku lapar, ayo kita makan." Pinta Taeyong dengan tangan yang mengambil remot secara diam-diam.
"Sudah mati." Imbuhnya dengan senyum senang setelah dengan gesit mematikan TV yang menayangkan film yang sangat tidak Taeyong sukai itu.
"Ck, menyebalkan." Decak Jisoo sembari beranjak berdiri dari pangkuan Taeyong.
"Ayo makan." Ajak Taeyong sembari beralih menarik Jisoo menuju dapur.
---
Dengusan cukup keras terdengar dari Taeyong yang sedang bersender di kursi yang berada di balkon flat mereka. Ya setelah makan Taeyong langsung mengangkat telepon dari ayahnya. Sedangkan Jisoo sedang bertugas mencuci piring karena tadi Taeyong yang memasak.
"Kenapa?" Tanya Jisoo dengan kernyitan heran saat mendengar dengusan Taeyong tadi.
"Buka ponselmu kau juga akan tau." Balas Taeyong sekenanya sembari menarik Jisoo untuk duduk di pangkuannya lagi. Jisoo yang sedang fokus membaca pesan teramat panjang dari sang ibu tanpa sadar menurut saja saat Taeyong menariknya mendekat.
"Baca kalimat akhirnya saja." Perintah Taeyong yang ikut melirik isi pesan Jisoo. Karena percayalah prolog yang Nyonya Kim berikan terlalu panjang. Padahal intinya hanya mengatakan akan berlibur dengan tema 'bulan madu'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear ::✓::
Fanfiction‼️ BELUM DIEDIT ‼️ "Ayolah, bantu aku. Kau yang paling mengenalku." Rengek Jisoo masih setia membujuk Taeyong meskipun nanti pria itu juga ujung-ujungnya akan membantunya. Cup Jisoo kembali mencium pipi Taeyong agar pria itu mau menjawabnya. Tentu s...