Dear: 11

5K 641 42
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

"Jisoo?!"

"Jennie?!" Panggil balik Jisoo kaget.

"Aku tidak punya banyak waktu. Tolong dengarkan aku." Ucap Jennie dengan nada was-was dan terburu-buru.

"Maafkan aku tentang masalah Seungho waktu itu. Sungguh aku tidak berniat menjebakmu. Sekali lagi maafkan aku." Ucap Jennie sembari menggenggam erat tangan Jisoo dengan air mata yang sudah menetes.

"Kumohon jangan tinggalkan aku sendiri. Sudah cukup aku hidup kesepian sebelum datangnya kau. Aku tidak ingin kehilangan sahabat terbaik sepertimu."

"Aku ingin kita kembali seperti dulu. Aku ingin kau menjadi sahabatku. Kumohon."

"Jennie? Kau kenapa?" Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Jisoo yang masih syok.

Pasalnya Jennie tiba-tiba datang ke sekolahnya menggunakan sebuah piyama. Gadis itu terlihat cemas dan terburu-buru. Penampilannya juga bisa dikatakan jauh dari baik.

"Maaf aku baru bisa datang menemuimu saat ini. Sejak saat itu Seungho menahanku. Semua anak buahnya mengawasiku sampai aku tidak bisa menemuimu hanya untuk sekedar meminta maaf. Sekarang aku sedang berhasil kabur sebelum mereka bisa menangkapku lagi. Aku- aakhh!" Jerit Jennie tiba-tiba.

"Jennie?! Apa yang- darah!" Pekik Jisoo panik saat tubuh Jennie meluruh ambruk.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Jisoo cemas sembari menggenggam erat tangan Jennie yang merintih kesakitan.

"Taeyong! Panggil ambulan!" Seru Jisoo pada Taeyong yang berdiri tidak jauh darinya.

"Apa-apaan ini?!" Seru sebuah suara dengan amarah terpendam.

"Jennie!" Panggil pria itu sembari berlari cepat ke arah Jennie yang bersimpuh.

"Apa yang telah kau lakukan?!" Bentak Seungho dan langsung membopong Jennie seketika.

"Keparat kalian! Jika terjadi apa-apa padanya, aku akan membunuh kalian!" Umpat Seungho dengan amarah besar dan langsung melenggang pergi meninggalkan Jisoo yang mematung.

"Apa yang-"

"Gadis itu mengalami pendarahan." Potong Taeyong sembari membantu Jisoo berdiri.

"Apa maksudmu?" Tanya Jisoo linglung dengan air mata yang sudah tumpah sejak tadi.

"Kita ikuti saja, hmm?" Ucap Taeyong lembut yang langsung mendapat anggukan dari Jisoo. Jujur saat ini pikiran Jisoo berkecamuk tentang apa yang terjadi pada Jennie. Jangan bilang gadis itu...

---

"Apa yang terjadi denganmu?" Tanya Jisoo saat dia sudah masuk ruangan Jennie dirawat.

Ternyata cukup lama mereka mendapatkan alamat rumah sakit tempat Seungho membawa Jennie pergi. Ya mereka sempat kehilangan jejak. Ditambah lagi anak buah Seungho yang sangat ketat berjaga di depan pintu ruang rawat Jennie, akses masuk Jisoo benar-benar sulit.

"Kau..." Ucap Jisoo yang sudah tidak bisa melanjutkan kata-katanya selain memeluk Jennie erat.

"Aku hamil, Jisoo." Gumam Jennie dengan isakan yang mulai terdengar.

Brak!

"Apa yang kalian lakukan di sini, huh?!" Suara Seungho tiba-tiba menggelar setelah pria itu membanting pintu.

"Kau! Kubunuh kau!" Serunya sembari berjalan cepat ke arah Jisoo.

"Seungho!" Teriak Jennie histeris saat Seungho dengan kalapnya mencekik Jisoo.

Dear  ::✓::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang