Dear: 3

6.4K 785 43
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

"Dear?" Panggil Taeyong pada Jisoo yang sedang menyisir rambutnya di depan meja rias.

Tanpa menunggu Jisoo mempersilakan, Taeyong langsung memasuki kamar gadis itu yang memang pintunya terbuka separuh.

"Hmm?" Gumam Jisoo melirik sekilas Taeyong yang berjalan mendekat ke arahnya.

"Apa itu?" Tanyanya sembari menatap kotak kecil yang Taeyong taruh di atas meja riasnya.

Jisoo mengernyit bingung, "Kalung?"

"Hmm."

"Kenapa kau memberiku kalung?" Tanya Jisoo sembari menyatukan dan mengangkat rambutnya saat Taeyong memakaikan kalung itu padanya.

"Haha Pikachu!" Seru gadis itu antusias dan langsung memegang bandul kalung tersebut.

"Dear, rambutmu." Peringat Taeyong yang belum selesai mengaitkan kalung di belakang leher Jisoo.

"Ah maaf." Ujar Jisoo cepat sembari kembali mengangkat rambutnya.

"Lagipula ya, orang memakaikan kalung itu dari belakang, bukan dari depan." Protes Jisoo sembari menatap Taeyong yang terlihat sangat serius.

"Hmm." Gumam Taeyong tidak peduli.

"Bagaimana?" Tanya Jisoo setelah Taeyong selesai dan menatap kalung dilehernya.

"Hmm." Gumam Taeyong ambigu.

"Terima kasih!" Seru Jisoo yang langsung memeluk Taeyong tiba-tiba sembari tersenyum manis. "Aku suka Pikachu." Bisiknya dengan wajah berseri.

"Jangan berpikir jika aku seperti anak kecil." Imbuh Jisoo dan langsung mengecup pipi Taeyong.

"Ayo berangkat." Imbuh Jisoo lagi sembari melepas pelukannya dan mengambil ranselnya.

---

"Kudengar kau ada latihan basket sepulang sekolah. Apa itu benar?" Tanya Jisoo saat mereka berdua berjalan di koridor sekolah.

"Hmm."

"Apa sampai sore? Boleh aku menonton?" Pinta gadis itu terlihat antusias.

"Hmm."

"Yey! Terima kasih!" Seru Jisoo dan akan mencium pipi Taeyong.

Namun, gerakan refleks Taeyong cukup cepat. Dia langsung menahan bahu Jisoo dan memutarnya untuk kembali berjalan. Sedangkan Jisoo yang tersadar dengan kode Taeyong hanya bisa memberikan cengirannya saja. Ya kebiasaan memang sangat sulit dihilangkan, apalagi jika sejak kecil. Salah satu kebiasaan lain Jisoo, yaitu selalu mencium pipi Taeyong saat berterima kasih.

Sebenarnya tidak hanya pada Taeyong, karena dia melakukan itu pada ayah bundanya dan juga papa mama Taeyong. Karena sejak kecil dia dilatih untuk melakukan itu oleh bundanya jika berterima kasih. Jisoo kecil yang belum tau apapun, malah melakukan hal itu pada semua orang terdekatnya termasuk Taeyong. Padahal niat bundanya, cukup bundanya saja yang dicium pipinya. Alhasil sampai saat ini sulit untuk menghilangkan kebiasaan itu. Ya didikan orang tua kadang memang bisa salah kaprah.

---

Latihan basket yang Jisoo kira sepi dan tenang, ternyata berbanding terbalik. Di sana dipenuhi hampir semua siswi yang langsung berteriak histeris saat para pemain masuk. Sialnya Jisoo tidak kebagian tempat. Saat ini yang bisa dia lakukan hanyalah menatap Taeyong dengan wajah memelas.

"Bagaimana caraku menonton?" Tanya Jisoo dengan wajah cemberut.

"Ikut kami saja." Timpal Yuta salah satu teman Taeyong.

Dear  ::✓::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang