Dear: 9

4.8K 669 47
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

Tiga tahun yang lalu...

"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Jisoo tiba-tiba saat dilihatnya Taeyong yang berada di area lapangan sekolahnya. Percayalah, ini sekolah khusus perempuan. Kedatangan Taeyong benar-benar mengundang banyak perhatian, apalagi saat ini adalah jam pulang.

"Mengantarkan berkas." Jawab Taeyong sekenanya. Ya karena sebenarnya kepala sekolah tersebut adalah paman Taeyong.

"Kau baru pulang sekolah?" Anggukan samar Taeyong berikan untuk menjawab pertanyaan Jisoo barusan.

"Kalau begitu ayo pulang!" Seru Jisoo sembari menggandeng lengan Taeyong menjauhi area sekolahnya.

Sebenarnya Jisoo sangat tidak suka Taeyong datang ke sekolahnya. Karena entah kenapa tatapan semua murid seperti kucing kelaparan saat Taeyong lewat di depan mereka. Tidak jarang ada yang pura-pura menyapa Jisoo hanya untuk sekadar melihat Taeyong dari dekat. Jisoo tahu jika sapaan adalah alibi belaka. Istilah lain dari modal dusta.

"Jangan pernah datang lagi ke sekolahku. Mengerti!" Tegur Jisoo dengan nada kesal yang hanya diangguki acuh oleh Taeyong.

Setelahnya dengan mode ngambek, Jisoo meninggalkan Taeyong masuk ke mobil jemputannya terlebih dahulu. Taeyong? Dia hanya mengedik acuh terhadap tingkah kekanakan Jisoo.

"Kau marah padaku?" Tanya Taeyong sembari menatap Jisoo yang duduk diam di sampingnya. Jika Jisoo diam saat sedang berdua saja dengannya, itu berarti gadis itu marah akan suatu hal.

Jisoo menjawab ketus, "Tidak."

"Kenapa kau marah, hmm?" Tanya Taeyong sembari merangkul pinggang Jisoo dari samping.

"Apa karena aku datang ke sekolahmu?" Tanya Taeyong lagi yang belum mendapatkan jawaban. Bahkan, tolehan saja tidak.

"Baiklah, kau yang meminta." Ucap Taeyong tiba-tiba yang seketika membuat Jisoo menoleh dengan tatapan horor.

"Stop!" Seru Jisoo saat tangan Taeyong akan menggelitiknya.

"Jadi, katakan padaku kenapa kau marah?" Timpal Taeyong yang membuat Jisoo mengerucut sebal.

"Pegangan Tuan Muda! Nona!" Seru sang sopir tiba-tiba saat badan mobil bagian depan kanan tertabrak oleh mobil lain.

Bruk! Sreeet!

Mobil yang ditumpangi oleh Taeyong dan Jisoo terseret beberapa meter keluar jalan raya. Untungnya mobil itu berhenti setelah direm sekuat mungkin dan menginjak rerumputan. Ya syukurnya tidak membuat ketiganya celaka.

"Taeyong!" Seru Jisoo tiba-tiba saat mobil sudah berhenti bergerak sembari mendorong Taeyong menjauh.

"Apa yang kau lakukan?!" Imbuhnya histeris. Dan...

Bugh!

Satu pukulan mendarat di pipi kiri Taeyong yang langsung terjengkang ke samping dan membentur belakang kursi samping kemudi.

"Apa-apaan kau?!" Seru Taeyong tidak terima. Padahal kepalanya masih sangat pusing karena terbentur dan tiba-tiba dia ditonjok dengan sekuat tenaga serta kembali terbentur? Benar-benar tidak bisa dipercaya!

"Apa yang kau lakukan barusan, huh?!" Seru Jisoo menatap Taeyong nyalang sembari memegangi kepalanya yang terbentur kaca mobil juga saat mobil ditabrak.

Dear  ::✓::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang