Dear: 13

4.5K 557 49
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

Kedua sudut bibir pria itu perlahan tertarik menjadi sebuah senyuman. Jika diperhatikan lebih dalam lagi, senyuman itu secara perlahan namun pasti berubah menjadi seringaian yang cukup mengerikan. Tatapan matanya fokus kearah dua sejoli yang terlihat sedang tersenyum bersama menikmati kebahagiaan. Ya bak dunia milik mereka berdua.

"Hmm, wahana permainan? Sangat cocok dengan pemikiran mereka yang kekanakan." Gumam pria itu dengan nada sinis sebelum melenggang pergi menjauhi kawasan didekat bianglala.

Tempat ramai bukanlah tempat kesukaannya. Jika tidak terpaksa, dia sangat enggan menginjakkan kakinya di tempat di mana banyak orang tertawa menikmati kebahagiaan mereka masing-masing. Bagaimana dengan kebahagiaannya sendiri? Entahlah, sepertinya kata itu sudah terhapus dari kamus hidupnya.

"Wah, penjaga mereka cukup banyak." Decak pria itu lirih sembari menghitung orang-orang yang mengawasi kedua sejoli tadi.

"Hmm, bagaimana cara untuk membuat semuanya menarik?" Gumamnya dengan senyum licik sembari kembali melanjutkan langkahnya.

"Penjagaan ketat, tidak pernah berjauhan, hampir tidak ada kelengahan. Hmm, sepertinya akan sulit untuk mendekatinya?" Imbuhnya sembari berubah mendengus sebal.

"Tetapi selalu ada celah." Gumamnya lagi dengan seringaian yang mulai kembali muncul.

"Mari tunjukkan diri."

---

"Taeyong?"

"Hmm?"

"Ada apa denganmu?"

"Tidak ada apa-apa. Kenapa memang, hmm?"

"Aku merasa kau sedang berpikir keras." Gumam Jisoo sembari menatap wajah Taeyong yang terlihat lebih serius dari biasanya.

"Hanya perasaanmu saja, Dear." Sanggah Taeyong dengan senyum samar dan langsung mengecup pipi Jisoo yang berada dalam pelukannya.

"Rose, dia sulit dihubungi. Cukup aneh tiba-tiba dia izin untuk ikut orang tuanya ke luar kota." Cerita Jisoo tiba-tiba dengan kerutan tajam di dahinya.

"Apa sesuatu terjadi? Kau ingat keanehan Eunwoo bukan?" Imbuh gadis itu dengan tatapan menganalisa.

"Jangan terlalu dipikirkan. Terkadang menduga-duga bukanlah hal yang baik." Timpal Taeyong sembari mengeratkan pelukannya.

"Karena dugaanku bisa saja benar?"

"Hmm, karena terkadang dugaan bisa benar adanya."

"Apalagi yang tidak baik." Timpal Jisoo dengan helaan napas panjang.

"Makanya jangan terlalu sering menduga." Bisik Taeyong sembari perlahan memejamkan matanya.

"Kau sudah mengantuk?"

"Hmm, ayo tidur, Dear. Besok kita sekolah."

"Hmm, selamat malam." Bisik Jisoo dan langsung mengecup pipi Taeyong sekilas.

"Hmm, selamat malam." Balas Taeyong dengan tangan yang bergerak mengusap surau panjang gadis itu.

Jangan salah, nanti pasti Taeyong akan terbangun dan mengantarkan gadis itu ke kamarnya. Bisa dibunuh orang tua Jisoo jika mereka ketahuan tidur dalam satu ranjang. Ya meskipun status mereka sudah berubah menjadi sepasang kekasih.

---

"Selesaikan urusanmu dengan Minhyun, brengsek!" Bentak Eunwoo tiba-tiba pada Taeyong dengan tatapan tajam dan wajah memerah menahan amarah.

Dear  ::✓::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang