Dear: 12

4.8K 631 40
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

"Ayo berkencan!" Seru Jisoo tiba-tiba sembari memeluk Taeyong dari belakang. Well, untung Taeyong bukan tipe orang yang kagetan jadi dia hanya sedikit mengerjap. Jika iya, dapat dipastikan Jisoo sudah menabrak tembok di samping mereka karena gerak refleks Taeyong yang mendorongnya menjauh.

"Huh?"

Ya hanya itu respon Taeyong sembari dengan santainya kembali melanjutkan langkahnya menuju dapur dengan Jisoo yang masih setia memeluknya dari belakang. Terdengar gerutuan kecil dari gadis itu saat mendengar respon Taeyong yang hanya seperti itu.

"Ayo berkencan di wahana permainan, aku ingin ke sana." Jawab Jisoo sembari menahan rasa kesalnya.

"Jam berapa?"

"Kau ada acara?" Tanya balik Jisoo dengan tatapan penuh tanya.

"Tidak." Jawab Taeyong sekenanya.

"Kalau begitu ayo bersiap sekarang!" Seru Jisoo kembali memunculkan senyumnya yang membuat Taeyong sedikit mengernyit. Wahana permainan ya? Sepertinya otak liciknya ingin berulah. Akan tetapi, perasaannya juga sedikit tidak enak.

"Baiklah, ganti bajumu." Perintah Taeyong akhirnya setelah menghabiskan setengah air putih yang dia ambil barusan. Sedangkan Jisoo langsung bersorak seketika dengan senyum lebar.

---

"Taeyoooong!!" Teriak Jisoo sembari memejamkan matanya erat-erat. Jangan lupa tangannya yang mencengkeram lengan baju pria itu dengan kuatnya. Sedangkan Taeyong malah tertawa geli melihat kehebohan Jisoo. Ya otak licik Taeyong benar-benar berulah. Dia memaksa Jisoo menaiki rollercoaster di saat gadis itu takut dengan ketinggian.

'Naik rollercoaster dulu, baru aku akan menuruti apapun kemauanmu nanti.'

Ya itu yang dijanjikan oleh Taeyong. Anehnya Jisoo setuju meskipun dengan tangan yang dingin serta wajah mulai memucat. Akan tetapi, Taeyong tetap melakukan keinginannya meskipun Jisoo terlihat hampir pingsan. Toh sebenarnya gadis itu kuat, hanya terlalu tidak berani menghadapi ketakutannya sendiri.

"Menyebalkan." Gerutu Jisoo dengan suara serak karena selalu berteriak histeris selama wahana tadi.

"Haha, minum." Timpal Taeyong dengan tawa kecil dan menyodorkan satu botol air dingin untuk membasahi tengorokan Jisoo yang pastinya terasa kering.

"Awas kau!" Desis Jisoo setelah menghabiskan hampir setengah botol. Sedangkan Taeyong hanya terkekeh kecil sebelum bertanya.

"Mau kemana setelah ini, hmm? Aku akan mengikuti keinginanmu." Tawar Taeyong dengan senyum samar dan langsung merangkul Jisoo yang terlihat masih lemas dan bergetar. Ya masih terlihat jelas sisa-sisa ketakutan pada gadis itu.

"Ayo berkeliling dulu." Ajak Jisoo yang langsung dituruti oleh Taeyong.

"Ayo lihat aksesoris di situ!" Seru Jisoo tiba-tiba dengan semangat yang membuat Taeyong langsung mengikuti arah tunjuk gadis itu. Ya entah kemana perginya rasa takut Jisoo, cepat sekali tergantikan dengan hal lain.

"Hmm." Gumam Taeyong sembari berjalan ke arah tempat yang cukup ramai tersebut.

"Selamat datang, silakan dilihat-lihat." Sapa seorang nenek pemilik toko tersebut dengan senyum ramahnya kepada Taeyong dan Jisoo.

Dear  ::✓::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang