Senja dan Perpisahan

14 3 0
                                    


Kadang kisah cinta tercipta untuk menghadirkan warna baru dalam perjalanan hidup

Senja selalu menjadi momen yang indah untuk insan yang sedang saling mencinta. Dengan jingganya yang begitu memukau mata, senja selalu menhadirkan cerita baru. Demikian pula dengan Ike dan Nata yang sedang mengukir kisah baru di senja yang begitu cerah ini.

Ike dan Nata sedang berada di sebuah pantai yang menampilkan indahnya matahari yang perlahan menyusupkan dirinya. Mereka hanya saling diam tidak ada yang membuka suara. Entah sedang sama-sama menikmati keindahan senja ataukah sedang sama-sama sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Terima kasih kak, sudah membawaku ke tempat yang sangat indah ini." Ike membuka suara.

"Senja yang luar biasa dengan pemandangan yang begitu indah." Ike mengutarakan apa yang ia pikirkan tentang senja yang ada di hadapan dirinya saat ini.

"Menjadi jauh lebih indah karena sekarang gue menyaksikannya bersama lo." Nata menjawab apa yang Ike sampaikan.

Nata merasa begitu bahagia bisa menyaksikan indahnya Senja bersama dengan orang yang begitu ia kasihi. Nata tidak mau menikmati keindahan yang selalu ia lihat sendirian, ia ingin berbagi segala hal bahagia yang ada di sekitar dirinya bersama Ike. Orang yang selalu menempati hatinya di posisi yang paling tinggi.

"Senja selalu menghadirkan kisah baru. Senja mengantarkan kita dari cerahnya siang pada gelapnya malam."

Ike kembali bersuara, ia tidak menatap Nata. Matanya terlalu fokus pada matahari yang mulai tidak nampak. Warna jingga yang begitu berkilau menghadirkan rasa hangat dalam dirinya. Saking fokusnya Ike, ia tidak sadar kalau sedari tadi Nata menatap dirinya dengan amat dalam.

"Senja juga akan menghadirkan kisah baru di antara kita."

Ike kembali bersuara yang membuat Nata langsung menatap dirinya. Nata bingung dengan arah pembicaraan Ike. Ia tidak tahu ada maksud apa Ike mengucapkan itu semua. Ia juga heran karena tidak biasanya Ike mengajak dirinya untuk bertemu.

"Saya rasa cukup sampai disini hubungan kita kak. Terima kasih sudah menghadirkan kisah baru dalam hidupku. Terima kasih atas semua rasa yang kamu hadirkan dalam setiap langkah hidupku beberap bulan belakangan. Baik itu bahagia dan luka akan selalu aku kenang. Terima kasih sudah mengenalkan aku pada rasa cinta. Terima kasih untuk segalanya. Di senja yang begitu indah ini, aku berharap kisah kita tidak tenggelam dengan begitu saja. Aku berharap kisah kita tetap menghadirkan keindahan seperti matahari yang tenggelam namun menghadirkan sinar jingga yang mencipta binar kebahagiaan bagi yang mereka yang melihatnya. Aku harap akhir kisah kita ini menjadi awal kebahagiaan yang baru buat kita."

Nata kaget dengan apa yang baru saja di ungkapkan oleh Ike. Ia tidak pernah menyangka Ike akan menghakhiri hubungan ini. Nata tidak siap untuk menerima kenyataan pahit ini. Nata bingung harus bersikap seperti apa.

"Tapi Ke,.."

Belum sempat Nata menyelesaiakan suaranya. Ike sudah kembali bersuara menyamapaikan apa yang ada di hatinya.

"Semua kisah tidak harus berakhir karena maut yang memisahkan. Kadang kisah tercipta untuk menghadirkan pengalaman baru dalam cerita hidup kita. Aku harap kakak bisa menerima keputusanku. Aku tidak mau kakak selalu terluka karena perasaanku yang tidak menentu."

Ike mengakhiri ucapannya dan langsung bergegas meninggalkan Nata yang termangu sendirian. Bukan ia bermaksud kurang ajar dengan memutuskan Nata begitu saja. Ia hanya tidak mau Nata melihat air mata yang akan segera hadir melintasi pipinya. Ia tidak mau mencipta luka baru di hati Nata saat melihat dirinya terpuruk. Ike hanya tidak kuat untuk menahan gejolak rasa yang sudah mencipta gelombang duka dalam hatinya.

Nata yang kini sendirian hanya bisa tersenyum kecut dengan kenyataan yang ada dihadapannya. Nata mencoba untuk menerima segala keputusan yang sudah di ambil Ike. Ia memang sudah menyadari jika perasaan Ike sudah tidak sepenuhnya ada untuk dirinya. Ia juga sudah terlalu sering merasakan sakit saat melihat Ike yang begitu fokus terhadap kondisi Vando. Ia hanya mencoba mempertahankan apa yang selama ini ada di genggamannya. Namun jika Ike sudah memutuskan untuk pergi dan mengakhiri kisah mereka, Nata bisa apa?

Bukan berarti Nata menjadi pengecut dengan tidak memperjuangkan cintanya. Kadang yang bisa di lakukan hanyalah mengikuti alur takdir yang Kuasa. Manusia boleh berencana tapi peran Tuhan tetap yang utama. Nata hanya bisa berharap Ike bisa menemukan kebahagiaan bersama dengan pilihannya. Dirinya? Biarlah Tuhan yang mengatur entah lara atau bahagia yang akan ia terima setelah ini.

~~~~~~

Yap, mungkin next chapter sudah ending ya. mari banu share ke yang lain biar at least cerita gak mutu ini bisa 1k readers hehe.


Karena cerita ini sudah akan berakhir, jangan lupa mampir ke cerita baruku yang berjudul Bintang. akan di pos hari ini juga

Unconditional Feeling (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang