12 ✨ Joy

4.1K 513 23
                                    

"Aku patah hati."

Seulgi tertawa pelan, sedang Wendy menggelengkan kepalanya.

"Sungguh? Apa benar-benar sudah tidak ada kesempatan lagi untukku, Seul?"

Krystalㅡ

Gadis yang sekarang bicara menatap Seulgi dengan mata memohon. Selama mengenal, Krystal memang gadis yang suka terang-terangan dalam berucap. Jika benci dia bilang benci, jika suka ya bilang suka. Dan Krystal mengaku dia menyukai Seulgi sejak pertama bertemu. Meski begitu, Seulgi tak menganggapnya terlalu serius. Awalnya memang dia terkejut, tetapi setelah mengenal Krystal- gadis ini adalah gadis unik. Dan Seulgi tahu rasa suka Krystal hanya rasa suka biasa. Krystal adalah teman yang menyenangkan selain Wendy tentunya.

"Kau tahu, Krys? Beruang ini tidak berpacaran dengan Irene unnie. Mereka hanya mengatakan saling suka saja, kau bisa merebut dia kapanpun." ujar Wendy seenaknya.

"Really? That's not bad actually."

Seulgi memutar bola matanya. Dasar teman tidak tahu diri.

"Jangan kau kira aku tidak tahu gadis tomboy itu, Krys."

Satu alis Krystal terangkat.

"Maksudmu Amber? Oh, ayolah aku benar-benar tidak tahan dengan sifat tidak peka nya yang keterlaluan. Memiliki affair denganmu bukan masalah besar."

Wendy tertawa memdengar ucapan frontal Krystal.

See?

Krystal ini memang seunik itu. Itulah mengapa Seulgi dan Wendy betah berteman dengannya. Krystal tidak seperti kebanyakan gadis lainnya yang suka menjaga image nya tetap baik.

"Shut up, Soojung-ssi!"

Krystal dan Wendy tertawa keras. Melihat beruang bermarga Kang ini marah adalah hal yang paling menyenangkan bagi mereka.

"Aku pergi."

Seulgi berdiri. Keduanya menghentikan tawanya.

"Ya, begitu saja kau kesal?"

"Ani, Joohyun unnie sudah ada di depan. Aku harus pergi. Bye."

Wendy mendesah. Sangat sulit ketiganya bertemu seperti ini karena Krystal sibuk bekerja membantu bisnis kakaknya, dan Seulgi pergi begitu saja sekarang? Wendy ingin protes namun sudah terlebih dahulu dicegat Krystal. Gadis bermarga Jung tersenyum, dia meraih botol wine dan menuangkannya di gelas Wendy. Mau tidak mau Wendy mengikhlaskan kepergian sahabatnya itu.




















"Unnie!"

Irene menolehkan kepalanya keluar jendela mobil. Dia melihat Seulgi dengan senyum lebarnya. Gadis yang lebih muda memutari mobil Irene dan mulai memasukinya.

"Mau kemana kita?" tanya Seulgi setelah memasang seatbeltnya.

"Tunjukan padaku tempat tinggal Jackson, Seul."

Senyuman yang sedari tadi menghias wajah Seulgi berangsur menghilang. Dia menoleh, menatap wajah Irene lekat.

"Unnie serius? Kau benar-benar sudah siap menghadapi semuanya?"

Seulgi menggelengkan kepalanya cepat.

"Tidak, unnie. Aku tidak ingin unnie kembali teringat masa lalu itu kembali. Sekarang sudah ada aku dan Hyori ahjumma yang menyayangimu. Kau memiliki kami, lupakan masa lalumu."

Irene tersenyum hangat. Dia meraih tangan Seulgi dan menggenggamnya.

"Aku tidak apa-apa, Seul. Sungguh. Aku hanya ingin memastikan dia benar putera Ayahku atau bukan."

Light in New York [KSG x BJH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang