Malam itu Seulgi memilih pulang dan bermaksud menanyakannya kepada Wendy keesokan harinya mengenai apa yang dilihatnya kemarin. Namun sialnya, Seulgi tidak melihat Wendy di kampus. Tak kehilangan akal, Seulgi kemudian pergi ke asrama Wendy. Tapi lagi-lagi Wendy tidak ada disana. Jisoo bilang semalam Wendy pulang ke Canada. Dia bilang hanya merindukan keluarganya, sebab itu dia pulang.
Seulgi mendesah. Dia pikir bukan karena itu mengingat bagaimana serius nya percakapan Wendy dengan Krystal semalam. Seulgi mengucapkan terimakasih kepada Jisoo sebelum pamit mengundurkan diri.
Seulgi mencoba menghubungi Wendy, namun nomor sahabatnya tidak aktif. Dia juga mencoba menghubungi Krystal, dan sama seperti Wendy, nomor gadis itu tidak aktif. Seulgi mengerang sambil mengusap wajahnya kesal. Tak tahu harus kemana, Seulgi memilih berkunjung ke kantor Irene dan menceritakan kepada unnie nya tentang kepulangan Wendy yang mendadak ini.
Sampai di kantor, Seulgi sudah disambut dengan pemandangan yang membuatnya dejavu.
Benar, Alex dan Drake di ruangan Irene beradu mulut lagi. Irene yang berada di tengah hanya bisa menghela napas dan mencoba tak mempedulikan dua orang disampingnya. Irene mencoba fokus pada pekerjaannya.
Seulgi memutar bola matanya sebelum melangkah masuk. Seperti sebelumnya, mereka bertiga menoleh saat Seulgi membuka pintu.
"Seul!" Irene ingin berjalan menuju Seulgi, namun gadis itu ditahan oleh Alex.
Irene mencoba melepaskan diri, namun tenaga Alex tak sebanding dengannya. Seulgi membulatkan mata. Tangannya mengepal erat dengan wajah penuh amarah. Dia hendak berjalan melepas tangan Alex tetapi di sisi kiri Drake juga menahan tangan Irene.
"Irene tetap disini sebelum dia memutuskan menerima ajakan pergiku atau pria ini." Alex menunjuk Drake, dan pria itu mengangguk menyetujui.
Seulgi tertawa sinis. Memangnya mereka pikir kekasihnya ini mau dengan mereka apa? Seulgi tak peduli dengan ucapan Alex dan melanjutkan langkahnya.
"Berhenti disana, Seulgi." ancam Alex sembari menyembunyikan Irene dibelakang.
Seulgi tak mengindahkan ancamannya. Dia sudah sangat kesal sekarang dan rasanya ingin memukul seseorang. Apalagi dia melihat Irene meringis kesakitan dengan wajah penuh ketakutan. Seulgi yakin ingatan akan Ayahnya dulu memenuhi pikiran kekasihnya.
Seulgi makin mengepalkan tangannya. Dia memutuskan memperpendek jarak dengan berlari dan menendang perut Alex hingga membuatnya tersungkur. Drake melebarkan matanya. Dia menatap Seulgi ragu.
"Kau mau seperti dia?" tanya Seulgi menunjuk Alex di lantai.
Drake menggelengkan kepalanya cepat.
"Jadi lepaskan tangan kekasihku sekarang juga!"
Drake mengangguk kemudian berlari keluar dari ruangan Irene. Seulgi melihat Alex yang masih terbaring memegang perutnya. Dia menatap satu tangan Alex yang tadi dia gunakan untuk menahan tangan Irene. Seulgi menatapnya penuh benci sebelum bergerak menginjaknya. Alex mengerang kesakitan.
"S- Seulgi l- lepas aaaargh."
"Aku sudah mengingatkanmu untuk pergi jauh dari kekasihku, Alex-ssi."
Seulgi makin kuat menginjak tangan Alex. Pria itu bergerak memukul kaki Seulgi berharap gadis itu melepas injakannya.
"O- Okay okay. Aku tidak akan menemui Irene lagi. J- Jadi tolong lepas."
Seulgi menginjak tangan Alex dengan kuat untuk yang terakhir kalinya sebelum melepaskannya.
"Aku pegang ucapanmu." ucap Seulgi dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light in New York [KSG x BJH] ✔
FanficIrene Bae (25) Creative Director muda di perusahaan advertising ternama di New York. Kang Seulgi (20) mahasiswa baru NYU jurusan hukum.