19 ✨ Here Comes Trouble

3.8K 515 20
                                    

Seulgi mengangkat kepalanya guna melihat jam dinding diatas televisi. Harusnya saat ini Irene sudah pulang. Seulgi heran karena sudah hampir dua puluh menit Irene terlambat dan itu tidak seperti biasanya. Seulgi mengecek ponselnya, siapa tahu Irene mengiriminya pesan, mengabari alasan keterlambatannya dan semacamnya. Namun tidak, notifikasi ponsel Seulgi kosong, tidak ada satupun pesan dari Irene. Terakhir kali kakak nya mengirim pesan saat jam makan siang, mengingatkan Seulgi agar tidak melewatkan jam makannya karena keasikan menari di klub.

Seulgi mengangkat pantatnya dari sofa, dia tidak bisa diam seperti ini saja menunggu Irene. Karena tak ingin terjadi sesuatu sekaligus memastikan apakah Irene baik-baik saja, Seulgi memutuskan untuk keluar menuju kantor Irene menggunakan cab.

Beruntung jarak apartemen dan kantor cukup dekat, perjalanan tak membutuhkan waktu banyak. Setelah membayar cab, Seulgi tak membuang waktunya dan segera melangkahkan kakinya menuju lantai tiga, dimana ruangan Irene berada.

Kantor cukup sepi karena memang jam kerja sudah berakhir dari tiga puluh menit yang lalu. Seulgi mempercepat langkahnya saat melihat ruangan Irene masih menyala sampai tidak sadar dia menabrak seseorang.

"Ouch!" pekik orang itu.

Seulgi terkejut namun masih membantunya untuk berdiri. Keningnya lalu memgernyit.

"Hana unnie?"

Hana mendongak, melihat adik kesayangan bos nya berdiri di depannya. Gadis itu berseru girang dan memeluk Seulgi.

"Kang Seulgi glad you're here!"

Seulgi masih dalam mode bingungnya. Hana lalu melepas pelukannya.

"Bantu unnie mu. Dia sedang dikelilingi oleh dua pria yang tengah berdebat. Aku tak bisa membantunya."

Hana menunjukan wajah menyesalnya.

"Maksud unnie apa?"

"Alex dan Drake sedang berebut mengajak jalan Irene unnie di dalam. Dia tidak bisa keluar karena mereka menahannya."

Seulgi mengepalkan tangannya. Pantas saja Irene pulang terlambat! Awas saja dua pria itu. Tidak tahu Seulgi jago bela diri apa?

Tanpa menunggu lebih lama, Seulgi berjalan cepat menuju ruangan Irene. Matanya berkilat marah.

"Unnie!" seru Seulgi sembari membuka pintu dengan kasar.

Ketiga orang yang ada di dalam sana menoleh serempak. Irene yang tersadar gadis itu Seulgi segera menghela napas lega. Dia bangkit dari duduknya dan berlari kecil ke arah Seulgi. Dua orang pria disana tak berani mencegat seperti tadi. Tubuh mereka seperti di lem di tempat.

"Kalian berdua harusnya sadar diri. Irene tidak menyukai kalian dan hanya menyukaiku. Berhenti mengganggunya!" bentak Kang Seulgi.

"Aku tahu disini melegalkan pasangan sesama jenis, tapi kupikir Irene harus bersama pria selagi masih banyak pria tampan sepertiku!" Drake memberikan pembelaannya.

"Kau bercanda? Tentu saja lebih tampan aku daripada kau. Irene layak bersanding bersamaku!" Sekarang giliran Alex.

"Hey, berhenti membual. Semua orang disini tahu kau hanyalah seorang pecundang yang menyalahgunakan dana perusahaan!" seru Drake tidak terima.

"Diam kau anak baru. Kau tidak tahu apa-apa!"

"Kau yang tidak tahu apa-apa, paman!"

"Tutup mulutmu. Aku yang lebih lama mengenal Irene!"

"Tapi Irene jelas-jelas membencimu, tidak seperti aku yang masih memiliki kesempatan."

"Huh, omong kosong apa itu? Kau harusnya sadar diri posisimu itu masih bawahan, tidak seperti aku!"

Light in New York [KSG x BJH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang