Seulgi tengah mengacak-acak apartemen Irene guna mencari kartu mahasiswanya. Sifatnya yang ceroboh membuat Seulgi lupa dimana terakhir kali meletakkan kartu mahasiswa nya. Di situasi seperti ini, biasanya Irene akan membantu menemukannya dengan cepat. Namun gadis yang lebih tua masih bekerja dan Seulgi tidak bisa menghubunginya dari tadi.
Seulgi mengerang.
"Argh, dimana aku meletakannya?!"
Seulgi butuh kartu tersebut karena besok akan diadakan festival untuk mahasiswa baru, sekalian mengenalkan beberapa klub yang mereka minati untuk bergabung. Dan persyaratannya salah satunya adalah menunjukan kartu mahasiswa.
"Unnie, angkat teleponnya, please~" Seulgi menggigit kukunya.
Karena masih sibuk mencari, Seulgi tidak sadar kalau ada orang yang menyelinap masuk. Orang tersebut terkejut melihat Seulgi. Dia meraih tas tangannya yang tebal dan keras untuk berjaga-jaga. Seulgi hendak berbalik mencarinya di tempat lain, namun sebelum itu, seseorang memukul kepalanya hingga Seulgi terjatuh.
"YAH! SIAPA KAU?!" teriak orang itu.
Seulgi meringis kesakitan. Kepalanya terasa pusing. Dia mengusap kepalanya dan terkejut mendapati cairan merah di tangannya.
"D- Darah? Huwaaa Joohyun unnieeeee~" Seulgi berteriak menyebut unnie nya. Dia ingin menangis, tapi urung.
Pelaku yang memukul Seulgi mengernyitkan keningnya saat mendengar Seulgi menyebut seseorang yang dikenalnya.
"Kau siapa?" tanya orang itu lagi, kali ini lebih lunak.
"Anda yang siapa? Seenaknya masuk kemari. Hiks, Joohyun unnie~" Seulgi mengerucutkan bibirnya, berharap Irene berada disini.
"Aku kakaknya Joohyun, Lee Hyori."
"Aku juga adiknya Joohyun unnie, Kang Seulgi." balas Seulgi tak mau kalah. Dia menutup kepalanya yang berdarah agar tak banyak keluar.
Meski tidak tahu siapa gadis aneh di depannya ini, Hyori menjadi tak tega saat melihat Seulgi kesakitan dengan darah di kepalanya itu. Hyori menghela napas dan membuka kopernya, mencari alat P3K di kopernya dan mulai mengobati luka Seulgi. Sebagai pengingat, Hyori ini masih berstatus sebagai dokter di Jepang. Seulgi tidak menolak saat diobati, dia hanya diam meski dalam hati ingin Joohyun yang ada disini mengobatinya.
Tapi kening Seulgi mengernyit saat tersadar wanita yang tengah mengobati lukanya ini mengenalkan namanya sebagai Lee Hyori.
"Tunggu, ahjumma bilang namamu Lee Hyori? Lee Hyori yang sering membantu Joohyun unnie dulu sewaktu kecil?"
Seulgi buru-buru menjauhkan dirinya kemudian berlutut dan bersujud.
"Gamsahabnida, ahjumma! Telah menemani Joohyun unnie di masa kelamnya dulu. Berkatmu Joohyun unnie bisa mengatasi trauma masa lalu dan hidup dengan layak. Sekali lagi terima kasih banyak, ahjumma."
"Hey hey hey bangunlah. Kau belum selesai diobati."
Seulgi mengangguk. Dia bangun dari sujudnya dan duduk dengan benar, membiarkan Hyori melanjutkan mengobati luka Seulgi. Irene sudah menceritakan semua masa lalu nya pada Seulgi tempo hari. Hatinya serasa teriris saat Irene menceritakan kata demi kata dengan air mata yang terus mengalir. Seulgi berjanji pada saat itu juga, dia tidak akan meninggalkan Joohyun unnie nya apapun yang terjadi. Bukan karena merasa kasihan, tapi Seulgi merasa Irene berhak mendapat semua kasih sayang yang ada di dunia. Dan Seulgi secara sukarela mau memberikannya. Kebahagiaan Irene adalah kebahagiaannya juga.
"Sudah selesai." ucap Hyori setelah berhasil membalut kening Seulgi dengan perban.
"Gamsahabnida."
KAMU SEDANG MEMBACA
Light in New York [KSG x BJH] ✔
FanficIrene Bae (25) Creative Director muda di perusahaan advertising ternama di New York. Kang Seulgi (20) mahasiswa baru NYU jurusan hukum.