03 ✨ Selca

5.3K 627 31
                                    

Meeting bersama client berlangsung lancar meski sedikit terlambat. Aku dan Hana kembali ke mobil untuk kembali ke kantor. Tapi Hana menghentikan langkahnya sebelum membuka mobil. Dia melihat jam tangannya kemudian beralih menatapku.

"Unnie, jam makan siang sudah lewat. Apa sebaiknya kita mencari makan dulu?"

Aku melihat jam tanganku. Benar, sudah jam dua lebih lima menit. Aku juga baru menyadari kalau perutku sudah lapar.

"Call! Carikan tempat yang enak."

Hana tersenyum dan mengangguk. Aku membuka pintu mobil dan memasukinya, disusul Hana. Dia menyalakan mesin mobil dan langsung menancap gas.

Kami berhenti di salah satu restoran bernama Dallas BBQ. Keningku mengerut, aku memang tahu tempat ini karena cukup terkenal meski aku sama sekali belum pernah kemari. Tapi, benarkah Hana membawa kami kesana? Aku sedang tidak ingin makan berat karena baru-baru ini berat badanku naik. Sekarang aku tidak tinggal sendiri lagi, aku takut Seulgi melihatku sebagai gadis gendut. Seperti tak bisa mengurus diri. Itu sedikit memalukan.

Hana mematikan mesin mobil dan melepas seatbelt, dilanjutkan keluar mobil. Aku masih berdiam diri seperti saat pertama tiba. 

"Unnie, kau tidak ingin keluar?" Hana bertanya.

Kulihat gadis yang lebih muda dariku menaikkan sebelah alisnya. Aku menggeleng ragu.

"Kau yakin ingin makan disini?"

Hana mengangguk begitu yakin. Itu membuatku tak enak jika menolak makan disini. Dengan sedikit terpaksa, aku keluar dari mobilku.

Kami berjalan memasuki restoran dengan diriku yang terus menggigit bibir bawah.

"Unnie tenang saja, kau bisa memesan salad atau sandwich jika sedang ber-diet." Hana berbisik di dekat telingaku.

Buru-buru ku gelengkan kepala. Itu benar, aku memang tidak sedang diet. Hanya saja aku tidak ingin memakan makanan dengan lemak tinggi seperti kebanyakan menu disini.

Kami duduk di kursi dekat jendela. Hana tersenyum sumringah sembari melihat sekitaran tempat ini. Sepertinya gadis itu memang sangat ingin kemari dilihat dari ekspresinya.

"Unnie, kudengar Honey-basted Sticky Wings disini enak. Aku ingin memakan itu!" seru Hana antusias.

"Geurae, pesan itu kalau begitu. Aku akan memesan L.A Burger saja."

Hana mengangguk dan mulai memanggil waitress untuk memesan pesanan kami. Selagi menunggu, kami sedikit berbincang mengenai pekerjaan di kantor.

Ponsel yang ku letakkan di meja menyala disertai getaran kecil. Aku mengambilnya dan melihat siapa yang menghubungiku. Dari nomor tidak dikenal. Meski begitu, aku tetap mengangkatnya siapa tahu penting.

"Hello?"

"......."

"Ah yes. This is Irene."

"......."

"Okay, I'll be there after work. Thank you so much, sir."

Setelah itu, aku menutup panggilan. Hana menatapku penasaran.

"Siapa, unnie?"

"Polisi. Katanya tas milik Seulgi sudah ditemukan."

Hana menghela napas lega. "Syukurlah."

Tak lama setelah itu, pesanan kami pun sampai. Kami berdua mulai memakan makanan kami dengan tenang.


















Light in New York [KSG x BJH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang