Untuk pertama kalinya, Ten menggandeng tangan Johnny tanpa ragu di muka umum. Tidak ada satupun media yang hadir di acara ini. Paparazzi pun di pastikan tidak ada karena sebelum masuk ke ruang acara mereka semua harus melalui pemeriksaan ketat oleh keamanan. Saat melangkah masuk, Ten sudah disuguhkan oleh panggung kecil nan panjang menuju altar pernikahan. Napasnya seketika tercekat, ia berusaha mengontrol diri.
"Kau baik-baik saja?" tanya Johnny merasa lengannya diremas oleh Ten. Ten tersenyum tipis kemudian menggeleng.
"Iya, aku baik-baik saja." Johnny membalas senyumannya dan melanjutkan langkah. Para penerima tamu mengantarkan mereka pada sebuah meja bundar di area VIP. Jarak meja itu sangat dekat dengan altar pernikahan.
Hanya berselang sepuluh menit mereka duduk di sana, MC telah mengambil alih acara. Kabarnya acara akan segera dimulai. Denting piano pernikahan mulai bersuara. Pintu berdaun ganda tempat Ten masuk tadi lalu terbuka menampilkan pasangan pengantin.
Jaehyun tampak gagah dengan balutan tuksedo hitam juga dasi kupu-kupu. Rambut depan yang biasa ia turunkan kali ini tertata rapi ke atas. Doyoung di sampingnya juga tidak kalah luar biasa. Hari ini Doyoung mengenakan tuksedo putih yang terlihat mewah. Rambut lurusnya sedikit diberi volume ikal. Sebuah kerudung putih transparan menutup wajahnya. Kerudung itu menjuntai panjang ke belakang. Sebelah tangannya menggamit lengan Jaehyun dan sebelahnya lagi menggenggam buket mawar merah muda.
Mereka berjalan seiring dengan nada lagu pernikahan. Ten menatap takjub temannya. Wajah Doyoung berseri-seri bahagia berjalan di atas panggung itu. Ten merasa tergelitik. Ada sengatan aneh yang membuat dirinya merasa gelisah. Orang-orang menyebutnya perasaan iri, rasa tidak nyaman melihat orang bahagia dengan sesuatu yang kita inginkan sejak lama.
Selama Doyoung dan Jaehyun berjalan menuju altar mereka, Ten tidak henti-hentinya membayangkan dirinya yang berjalan di atas sana. Sambil menggandeng lengan Johnny, cincin melingkar di jari manisnya, sebuket mawar merah di genggamannya, dan denting lagu pernikahan. Setelah itu ia akan tinggal dengan Johnny, melahirkan bayinya, membesarkan anak mereka bersama, dan hidup bahagia selamanya. Tanpa harus menyembunyikan hubungan mereka dari publik tentunya.
Ia lalu melirik Johnny di sampingnya memasang senyuman formal. Matanya terfokus pada prosesi pernikahan. "...kalau aku sudah menikah, mereka pasti hanya akan memberiku peran-peran yang tidak terlalu penting. Juga fansku, setelah mendengar kabar pernikahan mereka perlahan tapi pasti akan beralih ke orang lain, itu sama saja seperti mimpi buruk bagiku..." suara Johnny terngiang di telinganya.
"...mungkin pikirnya pernikahan itu adalah hal yang paling indah, tapi menurutku menikah itu sama dengan bunuh diri..." Ten menggigit bibir bawahnya. Sejak kemarin ia sibuk memikirkan cara meyakinkan Johnny tentang kehamilan dan pernikahan.
Ia memiliki beberapa kemungkinan reaksi Johnny setelah ia memberitahukannya tentang hal ini. Yang pertama, Johnny mungkin akan menerima kehamilannya tetapi ia tetap tidak ingin menikahi Ten, mereka hanya akan membesarkan anak ini tanpa pernikahan. Lalu selamanya mereka hidup bersembunyi di belakang bayang-bayang Johnny. Kedua, Johnny mungkin akan meninggalkannya. Ia jelas tidak ingin pernikahan dan memiliki anak. Lalu kemungkinan yang terburuk, Johnny akan mendesaknya untuk menggugurkan kandungan. Johnny akan memberinya pilihan, hubungan ini atau anak itu. Kepala Ten seketika berdenyut.
Ten tidak terfokus lagi mendengar Jaehyun dan Doyoung yang saling bertukar janji. Ia juga tidak mendengar sorakan bahagia orang-orang ketika pasangan yang berbahagia itu berciuman di atas sana. Kepalanya jadi sungguhan pusing, lehernya menegang, dan rasa mualnya tidak bisa di ajak berkompromi.
. . .
Taeyong tidak datang pada acara pemberkatan, ia datang ketika acara resepsi sudah dimulai. Sudah setengah jalan malahan. Alasannya, karena ia tidak terlalu suka lama-lama di acara pesta. Kalau saja Jaehyun bukan salah satu teman dekatnya, Taeyong lebih baik pergi melihat-lihat koleksi baru di mall.

KAMU SEDANG MEMBACA
Undecided
Fanfiction[ Complete ] NCT YAOI FANFICTION /// WARNING ! TIDAK DIANJURKAN UNTUK PENDERITA ANEMIA RASA NYERI BISA BERLANGSUNG KURANG LEBIH 2 JAM SETELAHNYA PENGGUNAAN UNTUK KANDUNGAN DI ATAS 6 MINGGU BERESIKO KEMATIAN Ten kembali melipat kertas itu setelah...