!! caution :
do not read if you don't like a book with sad ending. i've write the sequel of this book, you can just skip this part if you want to read the sequel (without being heartbroken). thank you for your understanding.
•••
Present
Hari ini, 6 Juni 2023.
Aku masih ingat bagaimana pertemuan pertama kami di halte bus kala itu. Hari itu sehari sebelum ulang tahunnya.
Aku masih ingat betul bagaimana rasanya naik komedi putar bersama-sama di pekan raya waktu itu.
Aku juga masih ingat betul bagaimana rasanya ketika ia bilang ia akan menempuh perjalanan ke Jepang, mengisi beasiswa yang ia ambil. Perasaan takut dan bimbang.
Aku juga masih ingat bagaimana hari-haru berlalu setelahnya. Bagaimana aku mencoba bertahan dari belenggu kesepian, dengan bantuannya tentu.
Dan, aku juga ingat betul bagaimana pemuda itu memintaku tak menyerah soal dirinya. Lee Haechan, matahariku, yang ternyata membalas perasaanku. Ia yang memintaku untuk berjuang bersamanya, aku lakukan itu semua.
Dan hari ini, hari ulang tahunnya yang ke-23, harusnya ia datang hari ini. Setelah menyelesaikan beasiswa dan program magangnya akhirnya dia akan kembali ke sini.
Aku ingat bagaimana ia berkata menyombongkan segalanya di telepon. "Kamu harusnya bangga punya pacar seperti aku, banyak gadis disini yang mengejarku loh, katanya aku menggemaskan dan berbakat,"
Hari ini adalah satu dari hari-hari indah yang kuimpikan selama ini. Hari dimana aku dan pemuda itu saling merengkuh. Saling tertawa dan berbagi cerita.
Hari-hari kelamku yang dulu, tak akan pernah teringat lagi. Sekarang yang ada hanya matahariku. Penantianku selama ini. Mungkin tak pernah cukup untuk menebus bahagia nantinya.
Haechanku. Rumahku.
Tapi sayang, hari itu tak pernah datang karena pemuda itu tak akan pernah pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMIGDALA || HAECHAN
Fanfiction𝐝𝐢𝐤𝐚𝐥𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐢𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠, 𝐚𝐤𝐮 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐦𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐫𝐢𝐧𝐭𝐢𝐤 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐣𝐚𝐭𝐮𝐡 𝐤𝐞 𝐛𝐮𝐦𝐢. sebuah kisah pendek tentang gadis pengagum matahari. amigdala 01, com...