Oh Allah, terima kasih atas rasa sakit yang Kau berikan. Sungguh, ketidakadilan yang ku rasakan saat ini akan aku kenang selalu. Sebagaimana janji-Mu, ini hanya titipan. Aku kembalikan pada-Mu, Ya Allah. Tapi, bolehkah aku merasakan bahagia suatu saat nanti?
Allah, jangan biarkan tawa itu terkubur dalam-dalam seperti harapannya.
***
Satu tahun yang lalu.
Sejak turun dari bus, Almira tidak berhenti untuk membidik objek melalui lensa kameranya. Beberapa objek ia abadikan menjadi satu di dalam memori kameranya. Kelak, foto-foto dalam galerinya akan ia cetak dan dipajang di dalam kamarnya. Kenangan di Yogyakarta akan tersimpan rapi di dalam lubuk hatinya.
Ini adalah study tour yang akan Almira ikuti terkahir kalinya di SMA Galaxy. Minggu depan sudah acara pelulusan. Almira pasti akan merindukan teman-temannya semasa sekolah.
Cuaca tidak terlalu panas di Tebing Breksi. Almira menikmati kesendiriannya hanya dengan kamera. Ia menggeleng ketika Kirana-teman satu bangkunya, juga teman satu bangku di bus, mengajaknya untuk menaiki mobil gunung saja daripada jalan kaki untuk mencapai puncak tebing. Almira tentunya akan melewatkan banyak pemandangan indah disini jika ia ikut bersama Kirana. Alhasil, Kirana mengerucutkan bibirnya. Sedikit kesal dengan hobi teman sebangkunya sejak dahulu itu. "Yaudah deh, aku ke atas dulu ya! Hati-hati lho, Mir!"
"Iya," balas Almira. Membiarkan Kirana dan yang lain mendaki puncak tebing dengan mobil. Sementara Almira kembali membidik pemandangan di sekitar. Mulai dari danau, beberapa tempat peristirahatan dan makanan cepat saji, dedaunan kering, juga deretan bus dari sekolahnya. Sekitar delapan bus berjejer rapi disana. Almira memfokuskan layar kamera pada satu titik. Bus nomor 2. Bus yang ditumpanginya dari Jakarta.
"Assalamualaikum, Mira!" seruan mendadak itu membuat Almira hampir saja melotot. Namun, melihat siapa yang datang membuatnya mengurungkan niat. Aluna. Temannya di eskul IT Club.
"Waalaikumsalam, ukhti. Ada apa?" meski demikian, Almira tetap tidak menoleh. Ia melanjutkan aktivitasnya untuk membidik beberapa kupu-kupu yang hinggap di bunga-bunga yang bermekaran.
"Mira, ke atas yuk! Naik mobil! Aku capek kalau jalan! Nanti Bunda pasti ngomel-ngomel kalau aku ngeluh mulu. Ayo, Ra, ke atas!" ajak Aluna, gadis yang umurnya di bawah Almira beberapa bulan itu menggoyangkan lengan Almira, membuat bidikan Almira meleset dan hasilnya blur. Almira berdecak, ia menoleh pada Aluna. Gadis itu menatapnya dengan tatapan memelas. "Mau, kan? Aku yang bayarin deh. Gimana? Jarang-jarang lho aku mau bayarin orang."
"Nggak mau. Kalau aku naik mobil, aku nggak bisa foto banyak disini. Udah, kamu aja naik duluan. Nanti aku nyusul. Sana, tuh teman-temanmu udah mau naik." Aluna mengikuti arah pandang Almira. Dimana teman-teman sekelasnya, yang berada di bus 6 mulai melobi mobil dan mulai naik. Aluna cemberut. "Lebih seru lagi kalau sama kamu, Ra. Kan bisa fotonya sambil di mobil nanti." Aluna masih berusaha merayu, namun seperti yang sudah ia duga, Almira tak akan tergoda dengan itu semua.
"Ra, ayooo..."
"Nggak, Luna. Kamu aja duluan. Nanti aku nyusul. Gimana?"
"Yaudah deh, aku duluan ya. Jangan lupa janjinya, lho!" ucap Aluna, kemudian gadis itu berlalu setelah salamnya di jawab oleh Almira. Almira kembali membidik objek. Kali ini sambil berjalan-jalan, ada beberapa temannya yang juga ikut berjalan kaki. Hanya saja mereka bergerombol. Ada juga yang berpasangan. Almira tidak terlalu mementingkan itu, itu bukan haknya mencampuri urusan orang lain. Terkadang, Almira berpikir, mengapa kebanyakan orang selalu mencari kesalahan orang lan? Mengapa banyak sekali netizen yang selalu mengkritisi kehidupan artis? Padahal, jika ditelaah lebih dalam lagi, apakah meraka sudah benar? Apakah meraka tahu, jika apapun yang kebanyakan artis lakukan adalah demi mendorongnya sebuah nama di dunia hiburan? Almira paham, mungkin niat mereka adalah menasihati untuk lebih baik lagi, tetapi jika mereka tak suka pada salah satunya, mungkin karena pakaian mereka terbuka, itu sudah jalan yang mereka pilih sebagai artis. Boleh tak suka, tapi jangan mencela.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NUG's 4✔] Lukisan Tentang Almira (COMPLETE)
Espiritual[Tetralogy of Assalamualaikum, Calon Abi!] #1 spiritual (25/02/2020) *** Yang kembali bangkit karena cinta-Mu. Almira hampir putus asa akibat kecelakaan yang membuatnya lumpuh. Cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan dan menjadi seorang Fotografer...