"Chagi, apakah siang nanti kau sibuk?" Tanya Taehyung yang sambil fokus menyetir.
"Hmm,,, siang nanti ada pasien yang akan menjalankan operasi" Jawab Yoojin.
"Oh begitu,,,, lantas kapan kau ada waktu untukku?" Tanya Taehyung sekilas menatap Yoojin.
"Entahlah" Jawab Yoojin singkat.
"Sepertinya kau sekarang jarang ada waktu untukku, apakah pekerjaanmu sangat menyita waktu?" Tanya Taehyung dengan wajah datar yang masih terfokus dengan jalanan.
"Hmm,,, akhir-akhir ini aku sangat sibuk, bahkan memegang ponsel pun sangat tidak memungkinkan" Ucap Yoojin menatap Taehyung lalu tersenyum tipis.
Senyuman kecut terulas dibibir Taehyung lalu berucap "Terkadang aku cemburu dengan pekerjaanmu yang sangat menyita waktu, kau lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan aku yang notabene nya adalah calon suamimu" Ucap Taehyung dengan senyuman hambar.
"Hey,,, kenapa kau jadi pencemburu seperti ini eoh?" Ucap Yoojin dengan salah satu tangannya mengelus pipi Taehyung.
"Jelas aku cemburu, kau jadi jarang ada waktu untuk bersamaku, pulang larut malam, istirahat hanya secukupnya, libur pun hanya hari minggu dan itu kau manfaatkan untuk istirahat lebih lama dari biasanya" Ucap Taehyung dengan datarnya.
"Aku seperti ini juga untuk orangtuaku Chagi" Jawab Yoojin dengan seulas senyuman, sebenarnya Yoojin juga merasakan apa yang Taehyung rasakan waktu untuk bersama kini hanya harapan sirna, tapi mau bagaimana lagi? Ini adalah cita-cita nya dan harus siap menanggung resikonya.
"Maksudmu? Yya! Kim Yoojin! Aku ini kau anggap apa? Hanya sebuah figuran dihidupmu eoh?" Tanya Taehyung dengan nada sedikit emosi.
"Kau salah paham Tae, bukan itu maksudku, aku hanya ingin bekerja sesuai cita-citaku" Ucap Yoojin.
"Benarkah? Apa tidak ada cita-cita lain yang tidak menyita waktumu?" Tanya Taehyung, Yoojin terdiam tidak menjawab pertanyaan Taehyung dia bingung kenapa Taehyung menjadi pencemburu seperti ini sebelumnya Taehyung tidak pernah sampai cemburu seperti ini.
"Ah, atau ada alasan lain seperti,,, kau bermain dibelakangku?" Ucap Taehyung dan itu berhasil membuat kedua mata Yoojin nyaris keluar."YYA! KIM TAEHYUNG! CUKUP! BUANG RASA CEMBURU BERLEBIHANMU, KAU SUDAH KETERLALUAN! ASAL KAU TAU AKU TIDAK PERNAH TERTARIK OLEH LELAKI LAIN, TAPI KAU MENCURIGAIKU" Bentak Yoojin dan Taehyung tersenyum miring dan tertawa kecil.
"Haha bahkan kau sudah berani membentak ku Yoojin" Ucap Taehyung yang berhasil membuat Yoojin merasakan sakit dibagian dada saat mendengar Taehyung tidak memanggilnya dengan sebutan 'chagi'.
Yoojin menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya lalu berbicara "Sudah cukup Tae, aku sudah pusing dengan pekerjaanku jangan di tambah dengan egomu yang kekanakan, aku tidak ingin bertengkar denganmu tapi kau memancingnya, aku lelah, hubungan selanjutnya terserah denganmu saja bagaimana jadinya" Ucap Yoojin terdengar dengan suara parau seperti tengah menangis.
Taehyung memberhentikan mobilnya dipinggir jalan lalu Taehyung memeluk Yoojin mengusap kepalanya penuh kasih sayang, sesekali mengecup dahinya, "Maafkan aku chagi, aku gak bermaksud membuatmu menangis, aku hanya takut kau melupakanku hanya karena sebuah pekerjaan" Ucap Taehyung sendu.
Yoojin mengusak wajahnya dibaju Taehyung sehingga air mata nya ikut menempel dibaju Taehyung, "Bodoh! Yang benar saja aku melupakan calon suamiku hanya sebuah pekerjaan" Ucap Yoojin sesekali menarik ingusnya hingga kembali masuk kedalam.
Taehyung mengelap sisa air mata Yoojin lalu tersenyum, "Dua minggu lagi kita menikah, apakah jika kamu mempunyai anak dari gen ku akan tetap bekerja keras seperti ini?" Tanya Taehyung sambil menangkup wajah Yoojin dengan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol Is My Husband~Kth
De TodoTaehyung menatap Yoojin lekat dengan seulas senyuman, tangan kanannya memegang dagu Yoojin sehingga Yoojin mendongak kan kepalanya, perlahan Taehyung mendekatkan wajahnya ke wajah Yoojin, sedangkan Yoojin memejamkan matanya seolah tau apa yang ingin...