Chapter 7

2K 210 18
                                        

“Upss.. Mianhe Jihoon-ah, aku tidak tahu kau mengepel lantai.”  Minjoo meminta maaf dengan wajah yang tampak tak menyesal.

“Yeah. Tak apa.” Jihoon menahan kekesalannya. Pasalnya anak kecil pun akan tahu bahwa ia sedang mengepel.

Jihoon membersihkan kembali lantai depan kelasnya yang kotor akibat Minjoo dan Chaewon yang tak sengaja menginjakkan sepatu pada lantai yang sudah dibersihkannya itu.

Minjoo bersandar pada pintu kelas memperhatikan Jihoon lekat.

“Sebaiknya kau cepat selesaikan. Sebentar lagi Sejong-saem akan masuk. Kau tau kan ia tak suka keterlambatan.”

“Baiklah. Lagipula aku sudah selesai.”

Jihoon tersenyum cerah pada Minju lalu mengalihkan tatapannya pada lantai yang mengkilap bersih.

Jihoon berlalu membasuh pel kotor itu di toilet terdekat. Senyum tak lepas dari wajahnya. Mulutnya menyenandungkan lagu – lagu random. Entah kenapa mood-nya hari ini sungguh bagus.

Ku harap hari – hariku berjalan dengan baik dan menyenangkan. Sudah berhari – hari Guanlin tidak menampakkan dirinya dan mengganggu ketenangannya. Sungguh indah.

“Hei! Siapa yang melakukan semua ini, hah?!” Jihoon yang berjalan kembali menuju kelas terhenti ketika mendapati Sejong-saem yang berdiri dengan susah payah dibantu oleh Minju. Rupanya ia terpeleset.

Jihoon menatap lantai dihadapannya yang basah. Dilihatnya ember air pel yang digunakannya tadi kosong tak bersisa.

Bukannya tadi tidak seperti ini. Siapa yang melakukannya?

“Kau yang melakukan ini, Jihoon-ssi?” Guru cantik namun galak itu bersedekap, matanya menatap Jihoon penuh tanya.

Jihoon menunduk dalam. Bagaimana ia menjelaskan semua ini.

“Jawab aku PARK JIHOON!”

“A-aku tidak tau Saem. Memang aku yang mengepel lantai, t-tapi tidak basah seperti ini. Bukan aku yang melakukannya, Minjoo saksinya.”

Jihoon berusaha membela dirinya. Membawa Minjoo sebagai saksi mungkin bisa membantunya.

“Benarkan Minjoo-ya?”

“Kurasa tidak. Bukankah aku sudah memperingatimu untuk menggunakan pel yang tidak terlalu basah. Tapi kau malah menumpahkan seluruh airnya ke lantai agar cepat bersih. Sudah kukatakan bahwa lantai ini akan licin jika terlalu basah, tapi dia sungguh keras kepala, Saem.”

Minjoo mengatakan hal yang benar – benar salah dan sangat bertolakbelakang dengan kenyataan. Salah apakah ia hingga dituduh seperti itu?

Ternyata membawa Minjoo dalam situasi ini benar - benar kesalahan fatal.

“Aku tidak melakukannya, Saem. Sungguh.”

“Aku tidak mau tau. Kau murid baru kan? Seharusnya kau menjaga etikamu kalau kau masih ingin bersekolah disini.”

“Tapi..”

“Bersihkan semua kekacauan ini. Dan tambahan bersihkan toilet pria di dekat kantin itu. Baunya sungguh menjijikkan dan begitu mengganggu.”

“Tapi, Saem.”

“Tidak ada tapi. Kau sudah mempermalukanku dengan membuatku terpeleset. Sebaiknya cepat kau selesaikan agar segera bisa memasuki kelas.”

Sejong memasuki kelasnya diikuti Minjoo yang tersenyum mengejek dan penuh kemenangan.

Akh! Minjoo sialan!! Pasti dia yang melakukannya.

BULLYING [Panwink]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang