6

1.2K 121 7
                                    

"Nee chan" panggil pemuda pirang pada gadis yang sama pirangnya seperti sang pemuda.

"Ya, ada apa Boru chan" jawab sang gadis.

"Ah, tidak, lupakan saja, aku akan kembali ke kamarku saja sekarang" kata Boruto dan segera berajak untuk pergi kekamarnya.

"Ada apa dengan anak itu, dasar aneh" gumum Naruto heran dengan kelakuan adiknya sambil melihat kepergian Boruto dengan tampang heran.

"Mungkin karna masa puber makanya Boruto seperti itu sudah jangan hiraukan dia Naru" kata pemuda lain yang duduk di sebelah Naruto a.k.a Kurama kakak laki laki dari Naruto dan Boruto.

Keluarga Namikaze terdiri dari 5 anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan tiga orang anak, Namikaze Minato adalah orang yang berstatus ayah di keluarga itu sekaligus kepala keluarga lalu Uzumaki Kushina yang kini menjadi Namikaze Kushina dia nyonya rumah di kediaman Namikaze dan seorang ibu dari tiga orang anak, setelah itu Namikaze Kurama anak pertama saat ini dia sedang membantu menjalankan bisnis ayahnya dan masih berstatus lajang lalu Namikaze Naruto anak keduan dan putri kesanyangan di keluarga Namikaze karna dia satu satunya anak perempuan di keluarga Namikaze dan yang ketiga Namikaze Boruto putera bungsu di keluarga Namikaze sangat di sayang oleh kakak perempuanya siapa lagi kalau bukan Naruto dan sebaliknya Baruto pun sangat menyangi kakak perempuanya itu bahkan dia relah melakukan apapun untuk sang kakak kedua agar kakaknya itu selalu merasa senang seperti halnya keluarga Namikaze lainya.

"Iya, mungkin yang Kurama nii katakan benar" jawab Naruto kembali fokus dengan apa yang di lihatnya saat ini di depanya yaitu layar 78 inci yang sedang menayangkan acara favoritnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sasu nii kenapa wajahmu kelihatan semakin pucat" tanya Sato Khawatir saat melihat Sasuke yang baru keluar dari rumahnya.

"Hn, tidak apa ayo berangkat" jawab Sasuke.

"Apa Sasu nii sedang sakit saat ini jika memang kurang enak badan sebaiknya Sasu nii istirahat saja di rumah jangan ke sekolah dulu, mungkin keadaan Sasu nii seperti ini karna luka yang kemarin" kata Sato kembali, terlihat sekali jika ramaja itu begitu mengkhawatirkan keadaan kakak sepupunya saat ini.

"Tidak apa apa Sato, ayo berangkat sekarang" jawab Sasuke lagi, meyakinkankan.

Dan benar saja apa yang di khawatirkan Satoru pada Sasuke karna sebenarnya pemuda itu saat ini sedang sakit karna kejadi kemarin yang di hadapinya, tubuhnya saat ini sedang demam tinggi tapi dia tetap memaksakan dirinya untuk pergi kesekolah meski keadaanya sebenarnya sangat tidak memungkinkan untuk pergi kemana mana dan seharusnya tetap di rumah dan beristirahat saja.

Kini Sasuke hanya bisa pasra saat tubuhnya sudah tak bisa lagi di gunakan untuk melakukan sesuatu karna demam yang di deritanya, sepanjang jam pelajaran Sasuke terus menaru kapalanya di atas mejanya karna merasakan kepalanya yang terasa begitu sakit dan berputar putar di tambah lagi dengan keadaan tubuhnya yang terasa masih sakit semua karna pengeroyokan sebelumnya membuatnya semakin tak berdaya.

Sepanjang pelajara dirinya tak perna sekalipun bisa fokus ke pelajaran karna keadaannya itu, untung saja dia adalah murud pintar di sekolahnya jadi tak ada seorang guru pun yang memarahinya meski dia dapat tegoran beberapa kali dari para guru menyuruhnya agar dirinya pergi ke uks sekolah jika sedang sakit.

Dan saat ini setelah semua yang terjadi benar saja saat ini dia benar benar tak bisa apa apa lagi dia menyerah dengan keadaannya saat ini, tubuhnya tak bisa di ajah bekerja sama karna sakit demamnya dan akhirnya membuatnya tertidur di atap sekolah saat menunggu kedatangan Naruto yang akan melakukan belajar bersama denganya seperti biasanya.

Dengan pulasnya karna tubuh demamnya Sasuke sampai tak menyadari kedatangan gadis pirang itu yang sudah sampai di atap sekolah tempat mereka janjian setiap harinya.

"Sasuke maaf lama dan membuatmu menunggu" kata Naruto saat baru sampai di atap dan melihat Sasuke yang terlihat tertidur dengan cara masih dalam keadaan duduk.

"Sasuke" panggil Naruto lagi saat tidak mendapatkan respon dari pemuda reven itu sebelumnya.

"Apa dia benar benar tidur" gumamnya sambil melihat Sasuke.

'Astaga kenapa saat melihatnya tertidur seperti ini malah membuat jantung ku berdetak semakin kencang, rasanya seperti siapapun pasti bisa mendengarkan suara detak jantungku saat ini jika ada orang lain di sini, apa aku benar benar menyukainya' pikir Naruto dan membuat wajahnya seketika memerah semerah tomat saat memikirkan apa yang di pikirkanya barusan.

"Aah,,, apa yang ku pikirkan sebenarnya" ujarnya membuat wajahnya semakin memerah hingga sampai ke telinganya.

"Tapi kenapa dia sampai tertidur sepulas ini ya sampai tak menyadari kedatanganku" gumam Naruto lagi setelah menetralkan rona di wajahnya.

"Apa aku harus membangunkanya" monolognya lagi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Engh

"Kau sudah bangun" suara Naruto yang menyadari gerakan Sasuke yang terlihat sudah bangun dari tidurnya.

"Hn, sudah berapa lama aku tertidur" tanya Sasuke pada samg gadis pirang sambil memegang keningnya yang tertutup surai revennya yang terasa pening saat ini.

"Hm, cuman beberapa jam saja" jawab Naruto.

"Hn, sebaiknya kita kembali ke kelas, sekarang pasti kelas sudah kembali di mulai" ajak Sasuke sambil mencoba berajak dari tempat duduknya.

"Kita tidak perlu kembali ke kelas karna kelas sudah selesai dari tadi, kau lihat hari sudah sore" kata Naruto lagi memberitahu dan sekaligus menghentikan apa yang akan di lakukan Sasuke karna itu hanya akan menyebabkan kesia siaapn saja bagi si reven jika di lakukan.

"Apa, kita sudah melewat kan semua jam pelajaran siang , kenapa kau tidak membangunkan ku dobe" kata Sasuke lagi sambil melihat kearah langit sore.

"Kau tertidur pulas banget tame, jadi aku nggak tega ngebangunin kamu" jawab Naruto jujur.

"Ck, ya sudah ayo pulang" ajak Sasuke.

"Ya" jawab Naruto di sertai cengiran khasnya yang mempesona semua orang itu.

Naruto segera mengikuti Sasuke yang berjalan duluan, berjalan menyusuri koridor sekolah bersama sama menuju kelas mereka untuk mengabil tas sekolah mereka sebelum mereka pulang.

"Sasuke" pangil Naruto saat selesai mengabil tas sekolahnya tapi mereka masih ada di kelasnya.

"Hn"

"Aku boleh tanya sesuatu pada mu"

"Hn"

"Soal wajahmu, kenapa ada luka lebam di wajahmu" tanya Naruto sedikit ragu karna melihat sedikit lebak di pipi Sasuke yang tidak tertutupi rambutnya.

"Bukan urusan mu dobe, jadi kau tak perlu tahu hal itu" jawab Sasuke acuh.

"Ck, aku ini sedang mengkhawatirkanmu tame kenapa kau bilang begitu, dasar tame menyabalkan" kata Naruto kesal dan segera meninggalkan kelas dan Sasuke yang masih ada di kelas.

Naruto terus berjalan menyusuri koridor sendirian sambil terus menghetakan kakinya karna masih merasa kesal dengan Sasuke yang bahkan tidak menyusulnya padahal pemudah itu tahu dirinya sedang marah padanya, setidaknya biasanya kan jika seorang pria melihat wanita yang sedang kesal atau marah pada pria itu maka pria itu akan segera mengejar si wanita dan mencoba menenangkan sang wanita agar tidak marah lagi, meski memang mereka tidak memiliki hubungan apapun saat ini tapi setidaknya mereka berteman kan dengan apa yang selama ini terjadi apa tak ada sedikitpun status di antara mereka.

"Kenapa aku mengharapkan dia mengejar ku sih, iss,,, kesel kenapa aku jadi begini sih" gerutu Naruto yang masih menyusuri koridor sekolah untuk segera meninggalkan sekolahnya.

Di sisi lain

"Dia menghawatirkan ku, apa aku boleh merasakan hal ini" kata Sasuke sambil memegang dadanya yang berdetak cepat saat ini.

"Tidak, harusnya aku tak memilik perasaan seperti ini, aku harus melupakan semua ini dan membuang sumua perasaan ini jauh jauh" monolog Sasuke kembali pada dirinya sendiri.

Tbc.

What Is Love?  In This World Is There Love For Me (SASUFEMNARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang