Masih menceritakan penderitaan Sasuke di dalam keluarganya seperti sebelumnya.
Di sini Sasuke akan sangat menderita dari fisik maupun mental.
Dan juga Naru yang menderita karna menunggu balasan cinta dari orang yang di cintainya dan mencintainya sia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti apa yang di katakan Sato sebelumnya hari ini Mikoto dan Naori pergi keluar negeri kembali tentu saja untuk mengurus bisnis mereka yg memang berada di luar negri.
Tapi saat perjalana menuju bandara Mikoto dan Naori mengalami sebuah kecelakaan lalu lintas hingga membuat Mikoto mengalami luka yg para hingga tak sadarkan diri sedangkan sang supir harus tewas dalam perjalanan ke Rs lalu Naori cukup beruntung karna dia cuman mengalami luka- luka tak begitu serius meski masih harus mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit.
Dan kini keadaan Mikoto masih belum sadarkan diri sejak ia mejalankan operasi setelah kecelakaan dan Naori sendiri sudah bisa pulang kerumahnya setelah selasai menjalankan semua pemeriksaan yg di anjurkan oleh Rs.
Semua orang terlihat khawatir dg keadaan Mikota yg masih belum sadarkan diri.
Bahkan Fugaku yg berada di luar negeripun sudah kembali ke jepang setelah sehari meneri kabar jika Mikoto mengalami kecelakaan, meski setelahnya Fugaku harus pergi kembali.
"Terimakasih Sato" ujar Sasuke mengembalikan ponsel milik Sato yg sebelumnya ia pinjam untuk menghubungi Naru.
Suara pintu kamar Sato yg di ketuk dari arah luar.
Kettt
Sato membukanya dari dalam.
"Ada apa bu kenapa tak masuk saja langsung?" Ujar Sato melihat ibunya yg berdiri di depan pintu masuk kamarnya.
"Mikoto sudah sadar ibu berencana untuk pergi ke Rumah sakit, bisakah kau peegi menemani ibu kesana?" Tanya Naori.
"Hn, tentu, tapi keadaan ibu tak apa- apa jika pergi ke rumah Sakit sekarang?" Tanya Sato Khawati juga melihat keadaan ibunya.
"Tidak apa lukaku udah membaik jadi ini tak masalah, lagi pula ibu memang harus kesana karna Mikoto sendirian di Rskan, ibu mengkhawatirkan bibimu itu dan juga ada dirimu yang menemani Ibukan"
"Baiklah kalau begitu, Sasu_ nii juga mau ikut bukankah Sasu_nii beberapa hari ini terus mengkhawatirkan Bibi Mikoto"
"Tidak, tidak usah aku tak mau mengacau disana" cicit Sasuke.
"Kenapa mengacau, Nii_san yg menyelamatkan bibi Mikoto waktu itu, harusnya Bibi berterimakasi"
"Sato, ibu tunggu di bawah, jadi cepatlah" ujar Naori tak mau berada di tengah- tengah pembicaraan sang anak dan juga Sasuke.
"Hn...."
"Ayo.... ikut saja Sasu_nii aku tahu Sasu_ nii selama ini sangat ingin melihat keadaan bibikan, mumpung paman sedang tak ada juga saat ini" lajut Sato mencoba menyakinkan Sasuke karna pemuda itu tahu jika Sasuke begitu khawatir dan juga selalu ingin tahu keadaan Mikoto selama ini.