Chapter 28 [END]

3.9K 166 0
                                    

Setelah mendapatkan informasi dari Seul bi, Kwangsun langsung memerintahkan Kapten Shin untuk menangkap Ibu suri Hong.

Kini Ibu suri Hong berada diruangan Kwangsun, Kwangsun ingin meminta penjelasan atas pemberontakan yang dilakukan Ibu suri Hong.

Mereka berdua saling beradu pandang, Ibu suri Hong yang terlihat baik, selalu tersenyum dan memberi kehangatan untuk Kwangsun sudah lenyap, dihadapan nya kini Ibu suri Hong yang tampak serakah dan haus akan kekuasaan.

"Eomma mama Kenapa?."

Ibu suri Hong tersenyum sinis, mendengar suara Kwangsun yang tampak sedih.

"Kenapa? Kau tanya kenapa? Kau bukan anakku, jadi kenapa aku harus membiarkan mu diatas takhta itu."

Kwangsun memandang Ibu suri Hong dengan tatapan tak mengerti, "Eomma mama, kau adalah ibuku, ibu kand..."

"Aku bukan ibu kandungmu, Kau adalah anak dari Ratu sialan itu."

"Apa maksud eomma mama? Aku sungguh tidak mengerti."

"Jangan panggil aku eomma, kau bukan anakku jadi berhentilah memanggilku itu."

Kwangsun memandang Ibu suri Hong dengan tatapan sedih, "Lalu aku harus memanggilmu apa?."

"Terserah, kau bahkan boleh memanggilku pengkhianat. Namun jangan panggil aku eomma." Ucap Ibu suri Hong ketus.

"Setelah ini kau akan memenggal kepalaku bukan? Maka lakukan lah secepat nya."

"Tapi eomm..."

"Berhenti memanggilku eomma, aku bukan eomma mu, dan kau bukan anakku. Anakku hanya Pangeran Lee seo." Bentakan Ibu suri Hong membuat Kwangsun terdiam.

"Kau ingin tau siapa ibumu? Ibumu adalah Ratu Park, Ratu sebelum aku. Aku awal nya seorang selir, saat kehamilanku, Raja sama sekali tidak pernah memperhatikan ku bahkan walau hanya sekali. Dia hanya terus terus memperhatikan Ratu Park. Kami sama-sama hamil dan untung nya Aku dan dia melahirkan dihari yang sama, anakku meninggal saat aku melahirkan nya. Sedangkan Ratu Park dia melahirkan bayi yang sehat, aku membencinya dan kemudian aku menukar anakku dengan anak nya. Dan kau tau anak nya itu adalah Kau." Ucap Ibu suri sambil tertawa.

"Lalu eomma ku? Maksudku Ratu Park?."

"Dia mati." Ucap Ibu suri kemudian tertawa lebar.

*^*^*

Eksekusi dilakukan didepan rakyat, para Menteri dan Kapten yang berkhianat dihukum penggal.

Dengan pakaian putih yang sudah kotor dan wajah mereka yang berantakan mereka bersiap untuk menerima hukuman. Beberapa dari mereka tampak tak menyesal.

"Mereka memang pantas dihukum."

"Dasar pengkhianat."

"Bukan kah mereka para pejabat yang sombong itu?."

Berbagai hinaan keluar dari mulut rakyat. Para algojo langsung memenggal kepala mereka semua. Sedangkan ibu Suri Hong ia dihukum dengan meminum racun.

Kwangsun menatap Ibu suri Hong dengan tatapan sendu, sekalipun bukan ibu kandung namun tetap saja Ibu suri Hong adalah orang yang selalu menyayanginya dan mengajarkan nya berbagai hal.

Flashback

"Eomma..." Kwangsun kecil menangis sambil terduduk,ia memegangi lutut nya yang berdarah akibat terjatuh.

Ratu Hong yang melihat anaknya menangis langsung menghampirinya dan mencoba menenangkan nya.

"Anak eomma tidak akan menangis jika terluka kecil seperti ini." Mendengar ucapan ibu nya Kwangsun kecil berhenti menangis.

Ratu Hong mengelus rambut Kwangsun pelan, "Nah... ini baru anak eomma."

"Mau eomma gendong?." Kwangsun kecil mengangguk kemudian Ratu Hong menggendong nya.

Flashback end

Kwangsun menitikkan air mata nya, Ibu suri Hong meminum racun nya kemudian jatuh terkapar.

Seul bi memegang bahu Kwangsun, sehingga Kwangsun berbalik. Melihat bahwa yang memegang bahu nya adalah Seul bi, Kwangsun langsung memeluk nya.

Seul bi mengelus punggung Kwangsun berusaha menenangkan nya.

"Pengkhianatan memang dia lakukan, tapi kasih sayang nya akan tetap ada dihati nya, hanya mungkin saja dia tidak menyadari nya."

*^*^*

"Seul bi atau harus kupanggil jungjeon mama?."

Seul bi memandang Han tae jin yang berada didepan nya. Tampak jelas Han tae jin sangat kecewa.

"Maafkan aku."

Han tae jin memandang Seul bi dengan tatapan sinis, "Permintaan maaf tidak akan bisa membuat hatiku kembali seperti semula."

Seul bi memegang dada Han tae jin, "Apa hatimu terpecah?."

"Jika ia gantilah dia. Sebuah kaca yang sudah pecah memang tak bisa disatukan kembali namun ia bisa digantikan. Carilah penggantiku, aku yakin kau bisa menemukan yang lebih baik dariku."

Mendengar ucapan Seul bi, Han tae jin melembut kemudian memeluk nya.

"Biarkan aku memelukmu untuk terakhir kali nya."

*^*^*

Setelah semua yang terjadi, Seul bi kembali ke istana bersama Ryung.

Namun bukan sebagai Seul bi, tapi sebagai Ratu Kim. Penobatan kembali dilakukan dan Ryung ia dinobatkan sebagai Putera mahkota, penerus kerajaan Joseon.

Nama Ryung yang awal nya tidak mempunyai marga kemudian memiliki marga nya yaitu Lee Ryung.

Tak ada lagi yang menentang Kwangsun, para pejabat yang tersisa adalah pejabat yang setia dan para pejabat yang baru diangkat adalah para pejabat yang memang sudah melewati ujian dari Sae ron.

Ujian menjadi seorang pejabat bukanlah hanya tentang kepintaran, tapi kesetiaan dan kepedulian juga adalah hal yang harus diperhatikan.

Kelompok handal mereka kemudian menjadi kelompok pedagang besar.

Namun yang menjadi ketua kelompok adalah Han tae jin. Awal nya ia menolak namun dengan bujukan Sae ron ia kemudian mau.

Setelah semua yang terjadi, Joseon menjadi damai, pendidikan dan kesejahteraan rakyat miskin diperhatikan.

Ratu Kim menjadi ratu yang mereka banggakan, Dan Ryung menjadi putera mahkota yang mereka sayangi.

Semua berjalan dengan baik, Kim sae ron kembali menjadi bulan nya, yang duduk diatas takhta menjadi pendamping sang Naga.

"Sang bulan tetaplah ada, dia hanya pergi sementara bukan selama nya."

End

*^*^*

MOON IN THE JOSEON'S SKY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang