Chapter 18

1.7K 135 0
                                    

"Jeonha makanlah, tidak akan ada racun disana." Ucap Yoon min hwa saat melihat Kwangsun yang ragu memakan makanan nya.

"Benar jeonha, aku tidak akan meracunimu." Choi in sook berucap dengan nada menyindir, mendengar hal itu Kwangsun langsung memakan makanan nya.

"Jeonha, bagaimana jika kita menjadikan Seul bi sebagai dayang untuk memeriksa makanan?."

Kwangsun tersenyum lebar mendengar saran dari Yoon min hwa.

"Tapi jeonha bukankah ada dayang lain yang memeriksa makanan nya? Untuk apa kita mengangkat Nyonya Seul bi sebagai dayang? Lagi pula Nyonya Seul bi mempunyai anak." Ucap Selir In yang menolak saran Yoon min hwa.

"Ryung anak yang pintar, dia bisa tinggal di istana. Benarkan Jeonha?."

Kwangsun menganggukkan kepala nya membenarkan ucapan Yoon min hwa, "Ya, Lagipula istana tidak ada anak kecil, jika ada Ryung dia pasti membuat istana ramai."

"Lagipula Ryung itu seperti anak bangsawan, dia punya tatakrama."

"Apa yang dikatakan jungjeon benar, aku juga ingin ditemani anak itu. Dia benar-benar seperti anak bangsawan, dia tampan, pintar dan sopan." Ucap Ibu Suri Hong yang ikut dalam pembicaraan mereka.

Selir In yang melihat bahwa mereka semua mendukung Yoon min hwa hanya bisa menelan kekesalan nya.

"Jeonha 3 hari lagi wangdaebi mama akan berulang tahun, sebaiknya kita harus segera mempersiapkan nya."

Ibu Suri Hong mengangguk menyetujui ucapan Selir Choi, "Selir Choi kau paling mengerti tentang bagaimana membuat pesta yang meriah bukan? Bagaimana jika kau yang mengatur pesta nya?."

"Jika jeonha mengijinkan, hamba bersedia, ini juga merupakan sebuah kehormatan bagi hamba."

"Bagaimana jeonha?."

Kwangsun mengangguk menyetujui, "Aku mengijinkan mu dan berharap kau mengerjakan tugas mu dengan baik, dan jungjeon Aku juga ingin kau mengangkat Seul bi sebagai dayang."

"Baik jeonha."

*^*^*

"Nyonya Seul bi, Nyonya." Suara teriakan dari luar membuat Seul bi dan Ryung cepat-cepat keluar dari rumah nya, ia memandang tetangganya yang sepertinya kelelahan karena berlari.

"Paman, ada apa?."

"Jungjeon mama sedang menuju kemari."

Seul bi mengernyitkan alis nya, "Ada apa dia menuju kemari?."

"Seul bi." Beberapa orang yang melihat kedatangan Yoon min hwa membungkuk hormat.

Yoon min hwa berjalan pelan kearah Seul bi bersama dayang nya, Seul bi dan Ryung juga membungkuk hormat pada nya.

"Selamat datang dikediaman hamba yang sederhana ini mama."

Yoon min hwa menutup mulut nya sedikit tertawa, "Kau jangan berlebihan seperti itu padaku."

"Ryung apa kabar?." Yoon min hwa mengacak pelan rambut Ryung.

"Mari masuk mama."

Seul bi masuk kerumah nya kemudian disusul oleh Yoon min hwa dan Ryung. Beberapa orang berkerumun di rumah Seul bi, tampak penasaran apa yang dilakukan orang terhormat itu di kediaman seul bi.

"Mama, apa yang ingin disampaikan mama sehingga repot-repot datang kemari?."

"Seul bi aku menginginkanmu untuk menjadi dayang." Ucap Yoon min hwa.

"Dayang." Ucap Ryung mengulang ucapan Yoon min hwa.

"Iya, Seul bi ini juga memudahkan mu untuk kembali."

Seul bi memikirnya sebentar kemudian mengangguk.

Yoon min hwa langsung memeluk Seul bi dengan wajah gembira, "Seul bi, kembalilah secepat nya."

"Ada apa ini ramai sekali." Suara itu membuat Seul bi berjalan keluar.

"Kakek, Ha Neul, kalian sudah kembali."

"Ya, tapi kenapa ramai sekali." Kakek bertanya dengan raut wajah bingung.

"Masuklah kek."

Saat mereka masuk mereka berdua langsung membungkuk hormat pada Yoon min hwa.

"Ouh ternyata Ratu negeri ini mampir ke rumah kita."

Yoon min hwa memundukkan kepala nya sedikit, "Apa kabar Guru?

"Aku baik. Ada apa mama kemari?."

"Aku hanya ingin membawa Seul bi kembali."

"Ouh aku mengerti. Seul bi, Ryung dan Ha Neul aku akan menjaga nya, kau tidak perlu khawatir disana."

Seul bi menggelengkan kepala nya sambil tersenyum, "Ryung juga akan ikut dengan ku."

Kakek mengernyitkan alis nya.

"Hampir semua anggota istana menyukai nya, jusang jeonha juga mengijinkan nya."

"Ahh anak ini, banyak sekali yang menyukai nya. Aku pasti akan merindukan mu." Kakek mengelus pelan rambut Ryung.

"Jika guru merindukan nya datanglah ke istana, gerbang istana selalu terbuka untuk mu. Lagipula jusang jeonha pasti akan senang melihat guru nya berada di istana." Ucap Yoon min hwa.

"Yah, Kapan-kapan aku akan ke sana."

*^*^*

MOON IN THE JOSEON'S SKY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang