Chapter 22

1.6K 127 0
                                    

"Arggh." Kwangsun menyingkirkan apapun yang berada diatas meja.

Suara ruangan yang penuh dengan barang yang berjatuhan, membuat Kasim Oh menghela nafas lelah.

"Kenapa?." Teriak Kwangsun penuh dengan amarah.

"Jeonha, jungjeon mama ingin menemui anda." Ucap Kasim Oh dari luar.

"Aku tak ingin bertemu siapapun."

"Jeonha, ini berkaitan dengan Dayang Seul bi."

"Masuk."

Yoon min hwa tersenyum, Seul bi berpengaruh pada Kwangsun.

Yoon min hwa menatap ruangan yang berantakan dan Kwangsun yang tampak kacau.

"Ada apa?." Tanya Kwangsun dengan suara serak.

"Mengenai Seul bi, aku yakin dia tidak berbohong."

Kwangsun menatap Yoon min hwa dengan tatapan tidak mengerti.

"Jeonha, lebih mempercayai Selir In daripada siapapun. Bahkan Kapten Choi yang kesetiaan nya tak dapat dipungkiri, bahkan jeonha khianati."

"Dia yang mengkhianatiku, dia lebih memilih membela adik nya." Ucap Kwangsun membela diri nya.

"Lalu bagaimana dengan jeonha yang seperti nya terus memihak Selir In?."

Kwangsun terdiam tak berkutik mendengar ucapan Yoon min hwa.

Ya, dia benar.

"Lalu apa yang harus kulakukan?."

"Pelayan itu, buat dia berkata jujur." Ucap Yoon min hwa.

"Iya aku tau, tapi bagaimana?."

Yoon min hwa tersenyum misterius.

Apa yang akan dia lakukan?

*^*^*

Di kediaman wakil perdana menteri Choi

"Putriku." Ibu Selir Choi menangis didepan mayat putri nya.

Tuan Choi hanya menatap putri nya dan Kapten Choi yang duduk dipojok kamar nya.

"Tuan, tuan harus membalas kematian putri kita. Aku yakin dia tidak bersalah, dia hanya dipaksa mengakui nya." Nyonya Choi menangis didepan Tuan Choi, ia memegang tangan tuan Choi erat.

Tuan Choi tak bergeming ia terdiam seperti patung.

"Abeoji, eommeoni kita harus segera memakamkan nya."

Kapten Choi keluar dari kamar nya dan langsung bersiap-siap memakamkan selir Choi dari kejauhan Tuan Yoon dan Selir In mengawasi mereka.

"Seung woo rencana mu memang berhasil, tapi dengan turun nya jabatan Choi dae hyeon itu akan membuat kita sulit."

"Maafkan hamba tuan, tapi tidak ada pilihan lain."

Tuan Yoon memandang Selir In yang berada dibelakang nya, "Apa maksudmu? Bukankah dayang itu bisa menjadi korban nya?."

Selir In menelan saliva nya, ia terlihat gugup, "maafkan aku tuan, aku tidak berpikir sejauh itu."

"Lain kali, aku tak ingin terjadi lagi."

"Baik tuan."

"Setelah pemakaman selesai, aku akan membujuk Tuan Choi dan anak nya untuk bergabung. Aku menugaskanmu untuk mengumpulkan para anggota kita." Ucap Tuan Yoon.

Selir In mengangguk patuh kemudian pergi untuk menjalankan tugas nya.

*^*^*

"Tuan Yoon ada apa kau kemari?." Tuan Choi memandang Tuan Yoon dengan tatapan tidak suka.

Tuan Yoon hanya tersenyum menanggapi ucapan tuan Choi yang tampak nya tidak menyukai nya, "Tuan Choi, aku tau perasaanmu. Aku turut berduka cita atas meninggalnya Anakmu. Aku kesini ingin menawarkan mu untuk bergabung denganku."

Tuan Choi mengernyitkan alis nya, "Bergabung?."

"Ya, bergabung bersama kami untuk mengusai kerajaan ini." Ucapan Tuan Yoon membuat Tuan Choi sedikit terkejut.

"Kalian ingin memberontak?."

Tuan Yoon mengangguk, "Jusang jeonha tidak perlu kita layani lagi, dia tidak punya tujuan setelah Ratu Kim meninggal. Tak ada alasan untuk kita terus melayaninya."

"Setelah Raja mundur siapa yang akan menggantikan nya?."

"Apa kau ingin bergabung atau tidak? Jika kau bergabung, balas dendam anakmu akan terbalaskan. Kita bersama akan mencari tahu pelaku yang sebenarnya dan membuat Raja itu merasa bersalah. Dan Choi Dae hyeon dia juga akan mendapat posisi tinggi di istana jika dia juga bergabung bersama kit." Rayu Tuan Yoon pada Tuan Choi.

"Baik aku akan bergabung bersamamu dan untuk Dae hyeon aku juga akan membujuk nya."

Tuan Yoon tersenyum puas, rencana nya berhasil.

*^*^*

MOON IN THE JOSEON'S SKY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang