Chapter 14

1.8K 138 4
                                    

Kwangsun melempar batu-batuan ke kolam, Ryung yang berjalan-jalan di istana bersama dayang Ibu Suri Hong menghampiri Kwangsun.

"Paman."

Kwangsun menoleh mendengar panggilan Ryung, "Ada apa Ryung?."

"Paman ternyata Raja, pantas saja terus membela diri."

Ucapan Ryung membuat Kwangsun tersenyum lesu, "Maafkan paman."

"Paman tidak perlu meminta maaf padaku, mintalah maaf pada rakyat paman, tanpa sadar mereka menderita. Apa paman tau, panen mereka tahun ini gagal dan mereka tidak sanggup membayar pajak."

"Paman harus nya menjadi Raja yang disegani bukan ditakuti."

Ryung memandang kolam itu dengan tatapan kosong, "Eomma juga jangan dimarahi, aku tau eomma seperti apa, dia tak mungkin salah."

"Jusang jeonha, Dayang yang bertugas mencicipi makanan keracunan" Kasim Oh datang dengan tergesa-gesa, ia kelihatan lelah karena seperti nya berlari.

"Benarkah?"

Kasim Oh menganggukkan kepala nya.

"Benar kan apa yang kukatakan, eomma tidak pernah salah." Ucap Ryung bangga.

"Iya, maafkan paman lagi."

Ryung menggelengkan kepala nya, "Paman harus nya meminta maaf pada eomma, bukan padaku."

Kwangsun mengacak pelan rambut Ryung, "Iya, paman akan meminta maaf pada eomma mu."

*^*^*

Di tempat pertemuan

"Semoga jeonha selalu panjang umur."

Kwangsun duduk ditakhta nya, ia memandang para menteri itu dengan tatapan tajam.

"Jeonha, sekarang ini banyak rakyat yang tidak membayar pajak, kita harus membuat peraturan bagi rakyat yang tidak membayar pajak." Saran menteri perpajakan, tuan Jang.

"Jeonha saat ini keadaan rakyat banyak yang menderita, panen tahun ini gagal, jadi kita harus nya memberi keringanan pada mereka." Saran Tuan Han yang bertentangan dengan tuan Jang.

"Jika kita memberi mereka keringanan, hal yang ditakutkan mereka akan membangkang dan tidak takut lagi pada Jeonha." Balas Tuan Jang lagi.

"Tapi Tuan Jang..."

Kwangsun yang melihat perdebatan diantara dua menteri itu memukul tangan nya ke meja.

"Kalian berdua berhenti berdebat, benar apa yang dikatakan tuan Han, kita harus meringankan beban rakyat bukan membuat mereka menderita. Dan satu lagi tuan Jang, Aku menjadi Raja bukan untuk ditakuti tapi disegani."

Tuan Han tersenyum puas sedangkan Tuan Jang, wajah nya menggelap.

"Tuan Han aku menugaskanmu untuk menyelesaikan masalah ini, aku harap kau menjalankan nya dengan baik."

Tuan Han menganggukkan kepala nya, "Baik Jeonha."

*^*^*

"Tuan Yoon seperti nya Raja semakin berani, dia menentangku kali ini." Tuan Jang menggenggam tangan nya erat.

"Sabar tuan Jang, kita harus berhati-hati dan juga seperti nya kita memang harus membuat tuan Choi bergabung bersama kita."

Tuan Jang menatap Tuan Yoon dengan mengernyitkan alis nya, "Kenapa kita harus membuatnya bergabung bersama kita?"

"Membuat nya bergabung belum tentu menjadikan nya teman, kita bisa memanfaatkan nya." Tuan Yoon tersenyum dengan senyuman yang penuh dengan rencana.

Tuan Jang juga ikut tersenyum, ia mengerti rencana nya.

*^*^*

"Jeonha, maafkan kesalahan hamba." Selir In menatap Kwangsun dengan tatapan memelas.

"Iya aku memaafkanmu, tapi kesalahan mu bisa membuatku dalam bahaya."

Selir In menangis sehingga membuat Kwangsun menatap nya lembut, "maafkan aku membuatmu menangis."

Selir In menggelengkan kepala nya, "ini memang salah hamba jeonha, hamba tadi melihat salah satu Dayang Choi sook-ui memasukkan sesuatu kedalam gelas jeonha, namun hamba tidak mencegah nya bahkan mencurigai nya."

Kwangsun mengernyitkan alis nya, "Dayang Choi sook-ui."

Selir In menyeka air mata nya kemudian mengangguk.

Kwangsun menatap kearah depan dengan tatapan marah, "Kasim Oh panggilkan Choi Sook-ui dan suruh dia keruangan kerjaku."

Kasim Oh yang berada tak jauh dari Kwangsun menganggukkan kepala nya, kemudian berjalan kearah paviliun Selir Choi

*^*^*

MOON IN THE JOSEON'S SKY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang