Chapter 27

2K 131 0
                                    

Keesokan hari nya para pejabat dan semua yang terlibat akan pemberontakan itu ditangkap.

Mereka semua diadili dan akan dihukum mati. Namun, Ibu suri Hong tidak tertangkap ia pergi dan tidak ada yang tau keberadaan nya.

"Jeonha, Menteri Choi dan ibu suri Hong mereka tidak dapat kami temukan." Lapor Kapten Shin pada Kwangsun.

"Cari lagi."

"Baik." Kapten Shin segera menjalankan perintah Kwangsun, didalam ruangan nya Kwangsun tampak geram akan semua yang terjadi.

"Arggh." Kwangsun berteriak marah kemudian menangis.

"Kenapa eomma mama melakukan ini semua?." Kwangsun melipat tangan nya dimeja dan menundukkan kepala nya.

"Jeonha, Nyonya Seul bi ingin bertemu dengan anda." Ucap Kasim Oh dari luar.

"Masuk."

Seul bi masuk kedalam ruangan Kwangsun dengan raut wajah sedih, ia melihat Kwangsun yang tampak kacau membuat nya bertambah sedih.

"Jeonha." Panggil Seul bi pelan.

"Ada apa?."

"Maafkan hamba jeonha, ini hanya untuk kebaikan Ryung dan istana ini."

Kwangsun memandang Seul bi tajam, "kebaikan istana dan Ryung? Kau membuat ku cemas dan merasa bersalah karena tidak menolongmu, kau membuatku merasa bersalah karena telah membuat hidup kalian menderita."

"Jeonha, abeoji ku menjadi korban atas pemberontakan ini. Dia mati setelah membocorkan rencana itu. Jika aku masih di istana, tebak apa yang terjadi? Aku tidak yakin jeonha masih diatas takhta."

Ucapan Seul bi membuat Kwangsun terdiam.

"Nama Abeoji hamba juga tercantum dalam kertas itu, ia ikut andil dalam penberontakan. Namun, hamba tak ingin dia dicap sebagai pengkhianat karena sebenar nya Abeoji hamba hanya ingin membuat jeonha tetap diatas takhta nya."

"Baik."

"Terima kasih jeonha, hamba permisi keluar." Seul bi membungkukkan badan nya dan melangkah keluar.

"Setelah ini selesai kau akan kembali kan." Langkah Seul bi terhenti, ia kemudian menganggukkan kepala nya.

*^*^*

"Joo wal."

Joo wal berbalik sambil menunduk, ia sama sekali tak berani menatap Seul bi.

"Maafkan hamba Nyonya karena tidak bisa menjaga tuan Yoon."

Flashback

"Tuan Yoon kau pergilah duluan."

Tuan Yoon mengangguk dan kemudian segera pergi. Namun tanpa disadari nya Kepala Yoo telah mengawasi nya, dengan ada nya kesempatan bahwa Tuan Yoon sendiri, Kepala Yoo langsung menghampiri nya dan memenggal kepala nya.

Joo wal yang berada tak jauh dari Tuan Yoon langsung membulatkan mata nya terkejut, ia langsung menghabisi lawan-lawan nya dengan cepat lalu menghampiri tuan Yoon.

Kepala tuan Yoon terpisah dari tubuh nya, Joo wal menangis melihat Tuan Yoon mati menggenaskan dan menyesal karena tidak bisa menjaga nya.

Flashback end

Seul bi memegang bahu Joo wal, sehingga Joo wal memandang wajah Seul bi.

"Ini semua bukan kesalahanmu, kau sudah bekerja keras. Ini takdir." Ucap Seul bi dengan mata berkaca-kaca.

"Jungjeon mama." Seul bi memalingkan wajah nya.

Selir In menghampiri nya dengan raut wajah menyesal.

"Maafkan hamba." Ucap Selir In sambil menangis.

Seul bi tersenyum kecil, dan memeluk Selir In.

"Aku tau semua yang kau lakukan adalah untukku bukan?."

Selir In menganggukkan kepala nya.

"Dari awal hamba dijadikan pelayan mama, hamba berjanji akan selalu melayani mama. Saat mama dikabarkan meninggal, hamba berusaha mencari penyebab nya. Dan Selir Choi, dia yang membantu hamba." Ucapan Selir In membuat Seul bi mengernyit bingung.

"Jika Selir Choi membantumu kenapa kau membuat nya meninggal? Dan juga kenapa kau tampak membenciku."

Selir In menggelengkan kepala nya, "Atas bantuan Ryung, Selir Choi tidak meninggal."

Flashback

"Ryung apa ada cara untuk menjalankan rencana ini dengan lancar?."

Ryung menganggukkan kepala nya, "bukankah mereka ingin agar menteri choi dan Kapten Choi ikut bersama mereka? Maka ikutilah semua yang diperintahkan. Dengan masuknya tuan Choi dan Kapten Choi mereka akan semakin percaya diri menaklukan istana, padahal kedua orang itu tidak terlalu berpengaruh."

Selir In menganggukkan kepala nya, "namun dengan masuknya mereka, itu akan memperkuat takhta Raja baru nanti."

Ryung menganggukkan kepala nya, "bibi benar."

"Meracuni jeonha dan menjebak Selir Choi, kemudian membuatnya dihukum mati. Itu akan membuat Tuan Choi dan Kapten Choi ikut bergabung namun bukan dengan mereka tapi dengan kita."

Selir In mengernyitkan alis nya, "maksud nya?."

"Eomma punya ramuan untuk menyembunyikan detak jantung seseorang, detak jantung nya akan menghilang selama setengah hari setengah hari sebelum kembali normal walau efek nya sulit diatasi namun aku yakin selir Choi dapat mengatasi nya. Saat Selir Choi dikira meninggal, paman Joo wal akan mengirimkan surat pada Kapten Choi yang berisi bahwa Selir Choi tidak mati dan menugaskan nya untuk berpura-pura menjadi bagian pemberontak itu dan untuk Menteri Choi, Kapten Choi pasti akan mengatakan nya."

Selir Choi mengangguk kan kepala nya mengerti.

Saat Selir Choi dihukum mati dengan memberikan nya racun, Ryung menukar nya dengan Ramuan itu secara diam-diam.

Setelah Selir Choi dikuburkan Ryung menugaskan Joo wal dan beberapa anggota kelompok handal untuk membongkar kuburan Selir Choi dan memindahkan tubuh nya.

Flashback end

Seul bi terkekeh pelan mendengar cerita Selir In, "Sekarang dia dimana?."

"Dia bersama Selir Choi dikediaman tuan Choi."

"Satu lagi keberadaan daebi mama, dia bersama Tuan Choi disebuah rumah didekat hutan, Tuan Choi berpura-pura menolongnya agar ia tidak kabur."

Seul bi mengangguk mengerti, "Terima kasih atas informasi nya, aku akan mengatakan nya pada jeonha nanti."

Selir In memegang tangan Seul bi, "mama kau akan kembali kan?."

Seul bi menganggukkan kepala nya, "tentu."

MOON IN THE JOSEON'S SKY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang