Chapter 6

3.9K 253 11
                                    

"Sifat seseorang tak bisa di nilai dari fisik, bahkan perilaku yang kelihatan baik belum tentu baik."

*^*^*

Sae ron telah melakukan pengangkatan terhadap Yoon min hwa ia mendapatkan gelar bin, dan Choi in sook mendapatkan gelar so-ui.

Sae ron meletakkan Yoon min di paviliun teratai paviliun paling indah namun itu dulu, sekarang paviliun bulan lah yang paling indah karna setelah Sae ron menjadi Ratu ia gemar menghias paviliun nya.

Namun sebaik apapun kamu terhadap orang yang tamak. Tetap saja kepuasan orang tamak tak hanya akan berhenti disitu, ia akan mengambil hal lain nya.

*^*^*

Yoon min hwa dan Choi in sook mengunjungi Kediaman Sae ron, Yoon min hwa yang masih mempertahan kan karakter lembut dan tenang nya dapat membuat para dayang menaruh hormat pada nya apalagi ditambah keramahan nya yang membuat dayang menyukai nya, sedangkan Choi In Sook ia terlihat lebih pendiam dan tampak arogan
Namun siapa yang tau, penampilan seseorang tak menjamin dia baik atau buruk kan?.

"Jungjeon mama" Yoon min hwa dan Choi in sook membungkuk hormat kepada Sae ron, Sae ron memandang mereka berdua tersenyum kemudian mengisyaratkan untuk duduk.

"Terimakasih mama telah mengundang kami."

Sae ron mengangguk tersenyum ia memandang Yoon min hwa dengan tatapan rindu.

"Yoon hee-bin aku harap kau menyukai kediaman barumu."

"Tentu saja mama, aku sangat menyukai nya. Terima kasih."

"Choi sook-ui terimakasih telah memenuhi undanganku."

Choi in sook mengangguk pelan, "ini merupakan suatu kehormatan untuk hamba mama."

"Choi sook-ui sudah banyak berubah."

Yoon min hwa berucap dengan nada menyindir, namun Choi in sook hanya tertawa menanggapi sindiran itu.

"Tentu saja Yoon hee-bin aku harus berubah untuk bersiap menjadi sang bulan berikut nya."

Yoon min hwa memandang tajam Choi in sook namun tatapan itu tak berselang lama bahkan seperti tak ada.

"Yoon hee-bin, Choi sook-ui aku harap kalian dapat mendampingi dan mencintai nya dengan setulus hati."

"Tentu saja mama."

"Dayang In, tolong ambilkan aku hanbok itu." Dayang in yang berada berdiri tegak tak jauh dari mereka menganggukkan kepala nya, dan segera mengambil dua hanbok dengan kualitas dan corak yang sangat bagus.

"Terima kasih."

Dayang In mengangguk sambik tersenyum kemudian kembali ke tempat nya.

In Seung hyo...

Apakah kalian ingat nama itu?

Seung Hyo menjadi Dayang pribadi Sae ron, dan selalu memberi Sae ron saran terhadap sesuatu yang terjadi di kerajaan.

Seung hyo selalu setia mendampingi Sae ron.

"Mama, terimakasih atas undanganmu. Jika mama berkenan hamba mengundang mama untuk berkunjung ke kediaman hamba."

"Dayang in bagaimana menurutmu dengan tawaran Yoon hee-bin?."

Dayang in tersenyum mengangguk, "tentu saja mama."

"Baikalah, Yoon hee-bin aku akan mengunjungimu malam ini."

Yoon min hwa sedikit membungkukkan badan nya, "Suatu kehormatan bagi hamba, mama."

*^*

Kebakaran....kebakaran

Semua orang berteriak panik sambil berusaha memadamkan api yang semakin besar dan terus berteriak agar membangunkan orang-orang yang berada di istana.

Kebakaran itu terjadi di paviliun selir Yoon, Choi in sook hanya menatap para prajurit, dayang dan pelayan yang tampak panik dengan tatapan datar.

Dayang ahn yang berada dibelakang nya menatap kobaran api itu dengan tatapan ngeri, "mama apakah kita perlu ke sana?."

Choi in sook menggeleng pelan, "biarkan saja, kita tak perlu ikut campur."

"Tapi mama, jika kita terlihat tidak perduli bisa saja mereka akan menuduh kita."

Choi in sook terdiam, ia langsung masuk ke kamar nya tanpa membalas ucapan Dayang Ahn.

Di tempat kebakaran Sae ron terlihat panik, ia terlihat mencari seseorang namun tak ditemukan nya.

Dayang In yang semula membantu mencari orang itu, menghampiri Sae ron dengan nafas terengah-engah.

"Jungjeon mama, Yoon hee-bin masih didalam kamar nya."

Sae ron membelalakkan mata nya kaget, ia segera pergi ke arah dimana kamar Yoon min hwa berada.

*^*^*

"Kasim oh kenapa diluar sana ribut?" tanya Raja Kwangsun kepada kasim oh yang berada diluar.

"Jusang jeonha terjadi kebakaran di paviliun Yoon hee-bin."

Kwangsun membelalakkan mata nya, "Kenapa kau baru memberitahuku Kasim oh?"

Kwangsun langsung bergegas ke kediaman Yoon min hwa, tak jauh dari nya Kapten Kang sedang membantu memadamkan api.

"Kasim Kang, Bagaimana dengan keadaan Yoon hee-bin?."

"Jeonha seperti nya Yoon hee-bin belum keluar."

Kwangsun menatap tajam Kapten Kang, "Kenapa tidak ada yang menyelamatkan nya?."

"Jeonha, jungjeon mama masuk menyelamatkan Yoon hee-bin."

Kwangsun menatap Dayang in yang menghampiri mereka dengan wajah pucat pasi.

"Bagaimana bisa?" Kwangsun berucap dengan nada tinggi sambil menatap Dayang in marah.

"Maaf jeonha, hamba tidak sempat mencegah nya. Maafkan hamba jeonha."

Dayang in berlutut dihadapan Kwangsun, namun Kwangsun sama sekali tidak menggubris nya.

Kwangsun berlari kearah kobaran api dengan cepat. Ia berusaha mencari celah untuk masuk, mata nya kemudian menangkap bayangan seorang wanita terduduk lemas dan langsung menghampiri nya.

"Yoon hee-bin dimana jungjeon?." Yoon min hwa menggelengkan kepala nya lemas, "aku tidak uhuk...uhuk tau jeonha."

Melihat bahwa kondisi Yoon min hwa sudah lemah, Kwangsun langsung memapah nya dan keluar dari kobaran api.

"Jeonha... aku di sini."

*^*^*

MOON IN THE JOSEON'S SKY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang