PROLOG

1.5K 36 0
                                    

"Tak ada yang lebih baik selain pergi dan menghilang."

🌻🌻🌻🌻

Do you miss me?

Tulisan itu terlihat dari selembar kertas yang berada di tangannya ini, ia mengernyit dan penuh tanda tanya di kepalanya. Siapa sih orang iseng pembuat tulisan ini? Sudah hampir dua tahun ia berada di New York dan tulisan itu adalah tulisan kedua yang ia lihat setelah tulisan pertama ketika ia masih terbaring di brankar rumah sakit. Ia sangat tak peduli dengan tulisan itu, hingga ia meremukkan kertas itu dan menjatuhkannya dari balkon ruang rumah sakit.

Untuk apa dia peduli? Ini adalah hari bahagianya, jangan sampai hanya karena hal ini mood bahagianya hancur. Ia sangat bosan terus-terusan berada di dalam ruang yang berbau obat-obatan dan ini adalah hari terakhirnya berada di rumah sakit New York.

Seorang pemuda baru saja membuka pintu ruang ini dengan membawa dua koper untuk membereskan barang-barangnya dari rumah sakit. Gadis itu menoleh ke arahnya, lalu pemuda itu menghampirinya.

"Ready to go Australia?" tanya pemuda itu.

"Very ready, but straight to Australia?"

"Ya iyalah, emang mau kemana? Benua Antartika dulu?" ucapnya sambil terkekeh. Gadis itu berdecak.

Tak lama kemudian, seorang wanita berparas cantik dan bertubuh tinggi yang sering dipanggil sebagai Miss Grace memasuki ruangan dimana gadis dan pemuda itu berada. Miss Grace adalah dokter yang merawat gadis itu selama ia berada di New York.

"Angel, are you going to Australia? I heard you're studying to Melbourne?" tanya Miss Grace.

"That's true Miss. Thank you, sudah merawat Angel selama dua tahun ini."

Miss Grace tersenyum, "Jaga diri kamu baik-baik ya, don't sick again."

"Marcell, jagain adik kamu itu ya." matanya beralih ke Marcell.

"Ashiapp Miss, Marcell akan selalu jagain Angel." jawabnya sambil memberi hormat seperti upacara kenaikan bendera.

"Be careful." ucap Miss Grace setelah melihat Marcell dan Angel memasuki mobil untuk menuju ke bandara.

Betapa senangnya Angel hari ini, karena penyakit leukemia yang ia derita sudah sembuh total berkat bantuan Miss Grace. Ya, gadis itu sekarang di panggil dengan sebutan Angel. Bukan tanpa sebab ia mengubah nama panggilannya, ia tak ingin semua orang yang berada di masa lalu mengenalinya kini dan ia juga mencoba untuk mengubur dalam-dalam tentang masa lalu yang kelam itu.

"Heh, ngelamun aja lo. Ga seneng pergi ke Australia? Kan itu permintaan lo sendiri." tegur Marcell yang membuyarkan lamunan Angel.

"Engga kok bang, justru Angel sangat seneng banget udah sembuh dari penyakit leukemia ini. Dan Angel akan kuliah di fakultas psikolog, pokoknya Angel seneng banget. Makasih bang, udah ngerawat Angel dengan begitu rajin. Thank you very much." ucapnya sambil memeluk Marcell.

Marcell membalas pelukan adik sepupunya itu, "Biasa aja kali. Oh iya, abang boleh kan ganti nama panggilan abang menjadi Andre? Lo aja bisa ngubah panggilan, masa gue ga?."

"Itu sih nama panggilan abang buat di Australi." lanjut Marcell. Angel terkekeh mendengarnya.

"Ya terserah abang lah, tapi Angel tetap nyaman dengan panggilan abang Acell."

"Ya, kalo gitu abang boleh dong manggil lo Vio?"

Angel mengerucutkan bibirnya, ia terlihat kesal dengan nama panggilan itu.

"Jangan cemberut dong, ya udah panggilannya tetep Angel ya." ucapnya sambil mengusap puncak kepala Angel. Seketika senyum Angel mengembang.

《¤¤¤¤》

Let's go start💪
Cerita ini, kelanjutan dari cerita Diary Viona versi pertama. Disini akan merangkup semua yang belum lengkap di versi pertama. Makanya, baca dulu yang versi pertama ya. Supaya tahu jalan ceritanya gimana.

Terus baca, vote dan comment ya.

Semoga sukaaa❤😊

Follow IG : @putrijolorr

Diary Viona 2 : Do You Miss Me? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang