PART DELAPANBELAS | De Javu

487 29 2
                                    

-Diary Viona 2 : Do You Miss Me?-

"De Javu, kejadian yang terjadi dua kali dalam hidup atau pernah dialami untuk sekian kali."

Bener ga sih???

🌻🌻🌻🌻

Langit Jakarta kelabu, sepertinya akan turun hujan. Angel masih melaksanakan tugasnya di dalam rumah sakit jiwa ini. Meskipun Raka berulang-ulang kali menghubunginya lewat telepon, Angel tetap tidak memperdulikannya. Langit mendung kali ini sangat mewakili perasaan Angel sekarang.

"Angel?" tegur Arnold yang memasuki ruangan Angel. "Can you do me a favor?" tanyanya.

"Sure?"

"Please replace the infusion in room 021, I need to go to toilet." ucapnya yang sudah tidak tahan lagi.

"Okay, not problem."

Angel beranjak dari tempat duduknya setelah Arnold keluar dari ruangan. Ia berjalan menuju kamar yang disebutkan oleh Arnold tadi, sambil membawa infus yang berada di genggamannya. Tapi kali ini, kenapa terasa getaran jantung yang berdebar-debar? Dan juga rasa gugup yang menghantui Angel? Selama ia bertugas disini, perasaan hanya baik-baik saja. Tapi ini.....

Angel mengetuk pintu kamar tersebut begitu ia telah berdiri di hadapan pintu.

"Masuk, sus!"

Suara seorang gadis terdengar dari dalam untuk menyuruhnya masuk, perlahan-lahan Angel memasuki kamar itu. Angel berjalan menuju infus yang tergantung di samping nakas, tanpa berani menatap orang yang berada di dalam kamar ini.

"Aku ganti infus nya dulu ya?" ucap Angel, ramah. Walaupun yang sedang ia gantikan infusannya itu sedang tertidur, tapi Angel tak berani untuk menatap wajahnya.

Seorang gadis mengernyit ketika Angel berbicara seperti itu.

"Lo bisa berbahasa Indonesia?" tanya gadis tersebut yang membuat Angel kini menatapnya.

Mata terbelalak, dan tanpa sengaja ia menyebut nama gadis yang dihadapannya kini.

"Tasha?!"

Gadis itu semakin bingung, "Gimana lo bisa tau nama gue? Sedangkan lo mahasiswi dari Aussie, dan kita baru tiga kali bertemu?"

"Itu... Tas.... Tasnya! Oh iya, tasnya mau jatuh." jawab Angel, sekenanya. Tapi memang benar, tas yang berada di pinggir nakas itu hampir jatuh. Segera gadis itu membenarkan tasnya.

Tasha menghela nafasnya perlahan, "Waktu bertemu di kafe, lo kayak ga ngerti banget bahasa Indonesia dan juga lo gunakan bahasa asing. Tapi disini, lo lancar banget berbahasa Indonesia. Keluarga lo orang Indonesia atau lo sedang berbohong?"

DEG!

Perkataan yang sungguh memang benar, sedang berbohong! Tapi apalah daya ini, Angel tak bisa berkutik. Gadis itu terus menggali apa yang ada di dalam diri Angel sekarang.

"Lo Viona kan? Jujur aja, gue udah tau. Semakin lo berbohong, orang-orang bakal bisa mencium kebenarannya. Biarpun lo ganti nama, wajah lo itu ga akan bisa dilupakan. Kenapa lo berpura-pura meninggal? Aneh, saat itu kami menanyakan dimana jenazah lo akan di makamkan, tapi apa jawaban dari keluarga lo? Bungkam. Dari sana, gue, Elsa dan Saras curiga bahwa lo itu sebenarnya ga meninggal. Dan baru kemarin gue tanya sama dokter yang merawat lo waktu itu, lo dipindahkan ke New York untuk melakukan pengobatan disana."

Tasha tanpa sadar menitikkan air matanya, "Tapi kenapa lo harus ngehindar dari kita? Sahabat lo sendiri, yang selalu dukung lo, yang selalu ada buat lo. Apa ada yang salah dari kita? Atau karena Tari? Tapi gue bahagia melihat lo masih tetap berdiri di bumi ini. Pengobatan di New York memang bagus, dan tekad lo untuk hidup itu sangat kuat."

Diary Viona 2 : Do You Miss Me? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang