PART SATU | Melbourne

762 38 2
                                    

-Diary Viona 2 : Do You Miss Me?-

🎶One Call Away - Charlie Puth🎶

"Merantau ke negeri orang, ternyata sama saja menjerumuskan diri ke dalam masa lalu lagi, bahkan lebih dalam jika kenangan itu terus selalu di hati."

🌻🌻🌻🌻

Yuhuuuu

Berjam-jam mereka menghabiskan waktu di pesawat dari New York menuju Melbourne dan akhirnya mereka sudah sampai di apartement milik Jordan. Mereka merapikan barang-barang lalu beristirahat sejenak.

"Capek woi!" keluh Angel.

"Bukan lo aja kali, gue juga." sahut Marcell.

Ia bangkit dari ranjangnya, "Bang, ntar sore keliling kota Melbourne yuk. Sebelum kita mulai belajar di universitas Melbourne besok."

"Lah? Katanya capek."

"Sekarang udah engga." Angel tersenyum membuat Marcell memutar bola matanya malas.

"Iya."

Drtt Drtt

Ponselnya berdering, tertera nama 'Bunda' yang video call. Angel menggeser icon warna hijau ke sebelah kanan.

"Halo Angel! Apa kabar sayang? Udah nyampe di Melbourne?"

Angel tersenyum girang, "Udah kok bun. Kabar Angel baik kok bun, selama bang Acell yang jagain, Angel ga akan kenapa-kenapa hehe."

"Ada Marcell disitu?"

Marcell langsung merebut ponsel yang digenggam oleh Angel, membuat Angel mengerucutkan bibirnya. "Kabar Marcell baik kok tan."

"Marcell, makasih banyak ya udah ngerawat Angel sampai sembuh. Tante ga tau lagi harus bilang apa ke kamu."

"Aduh tante, ga usah bilang makasih. Anggep aja Marcell ini adalah anak tante sekaligus kakaknya Angel. So, kita family tan."

Monica tersenyum mendengarnya, "Oh iya, besok kalian udah langsung melakukan aktivitas di universitas Melbourne?"

"Iya, bun." jawab Angel dan Marcell mengangguk.

"Belajar yang rajin ya. Ya udah, bunda tutup dulu teleponnya. Bunda lagi sibuk ngurusin butik yang sedang rame ini. Love you Dear."

"Love you too, Mom."

Sambungannya pun terputus, Angel meletakkan kembali ponselnya ke sembarang tempat. Angel menatap Marcell yang sedang menggeser-geser layar ponselnya. Kekanakan Angel pun berkembang biak, ia mencoba untuk mengambil alih ponsel milik abangnya itu.

"Eitss, ga bisa."

Angel mengerucutkan bibirnya, "Ngeliat apaan sih? Kayak serius banget."

Marcell berdiri dan menjauh dari Angel, ia akan berjalan ke balkon kamar, "Kepo."

"Ih, pasti nonton bokep ya?" ucap Angel lalu langsung menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Otak lo kurang makan!" teriak Marcell dari balkon kamar.

"Eh tau banget sih, Angel lagi laper nih!" sahut Angel yang berteriak juga.

"Cari cemilan di dapur, udah ada stok untuk perut lo di dalam kulkas!" teriak Marcell.

⚘⚘⚘

Sinar orange terpancar dari sudut pantai, membentuk panorama yang tak tertandingi indahnya dimana pun. Nikmat Tuhan mana yang kau dustai? Angin semilir berhembus menerbangkan rambut panjang gadis itu, ini pertama kalinya ia pergi ke pantai. Selama dia di Indonesia, belum pernah tuh. Gadis itu sangat menikmati pemandangan indah ini dan tak lupa untuk take a picture. Ia sangat merasakan bahagia disini, tanpa beban pikiran yang terus menghampiri. Angel yang dulunya gadis agresif atau bisa di bilang petakilan, bukan nama panggilannya saja yang berubah tapi sikap dan sifatnya juga. Bukan tanpa alasan ia melakukan hal ini, justru ia tak mau masa pahitnya terulang kembali.

"Nih, udah kan di ajak jalan-jalan?" tanya Marcell yang berada di sampingnya. Angel mengangguk pelan dan tersenyum memperlihatkan sederet gigi putih miliknya.

"How are you bro? Kok ga ngabarin kalo udah nyampe di Melbourne?" tegur seorang pemuda yang berada di belakang mereka. Marcell dan Angel menoleh ke arah sumber suara, sepasang bola mata Angel membulat lalu mencoba bersembunyi di balik punggung Marcell.

Marcell dan pemuda itu melakukan tos ala pria, "I'm fine. Sorry, I'm very tired, so gue ga bisa ngabarin lo."

Pemuda itu melirik seorang gadis yang sedang menyembunyikan wajahnya di punggung Marcell, "Hei! Lo Viona kan? Ngapain sembunyi-sembunyi dari gue?"

Perlahan-lahan Angel menampakkan wajahnya, "Dari dulu primadona sekolah tetap cantik ya, dan sekarang makin tambah cantik." ucap pemuda itu.

"Kamu ngga aneh lihat aku? Atau kaget gitu?" Angel mengerutkan dahinya.

Pemuda itu terkekeh, "Gue tau semuanya Vi, eh tumben loh pake aku-kamu? Kok agak terlalu formal banget ya?"

Angel menatap tajam Marcell, pasti Marcell yang sudah memberitahu hal ini pada pemuda itu.

"Tenang Njel, Sandi ga seperti yang lo kira. Ia pandai menyimpan rahasia." tutur Marcell yang membuat Angel menghela nafasnya lega.

Ya, pemuda itu bernama Sandi. Ia merupakan sahabat karib Marcell sejak mereka masih duduk di taman kanak-kanak, sangking akrabnya mereka, mereka seperti bersaudara.

"Njel? Sejak kapan nama lo berubah?" Sandi terkekeh lagi.

Angel memutar bola matanya malas, "Kamu lebih ceriwis dari yang aku tahu ya?"

Angel berbicara seperti itu karena ia sangat tahu sifat Sandi, dulu ia orangnya pendiam, tak banyak bicara. Namun sekarang?

"Ya, beginilah anak hukum, harus pinter bersilat lidah. Ya ga Cell?" ucap Sandi.

Angel mengernyit, "Abang nanti bakal satu jurusan sama nih anak?"

"Iya dong, dimana-mana kami selalu bersama." Marcell tertawa puas.

"Oh ya San, mulai sekarang jangan panggil ia dengan sebutan Vio, panggil dia Angel. Oke?" ucap Marcell pada Sandi.

Sandi membulatkan jari telunjuk dan ibu jarinya.

"Eh btw, lo ngambil jurusan apa di Melbourne?" tanya Sandi.

"Psikolog."

Sandi terkekeh, "Lo seriusan? Emang lo mau jadi dokter rumah sakit jiwa ya?"

"Iya, dan ga lama lagi aku akan bawa kamu ke rumah sakit jiwa karena dari tadi kamu ketawa mulu." jawab Angel. "Bukan tanpa alasan aku ngambil jurusan itu, karena aku sudah melakukan beberapa psikotes untuk masuk di perguruan tinggi dan hasilnya ya begitu."

Sandi membulatkan bibirnya.

"Bang, pulang yok. Udah makin senja nih." Angel menarik lengan Marcell.

"Kalo gitu kita pulang dulu ya San."

"Oke, see you in Melbourne university." Sandi melambaikan tangan pada mereka berdua yang kian menjauh.

《¤¤¤¤》

Penasaran?

Vote dan comment untuk next part dong, biar author lebih semangat nulisnya. Hehe...

Satu vote sangat berharga loh buat author.

Ingat vote dan comment itu gratis, jd please buat vote ya :v

Salam Rindu❤

Diary Viona 2 : Do You Miss Me? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang