PART SEMBILANBELAS | Mungkinkah?

451 22 7
                                    

-Diary Viona 2 : Do You Miss Me?-

"Mungkinkah dia kembali?"

🌻🌻🌻🌻

Angel baru saja akan keluar dari rumah sakit ini, lembur yang ia rasakan saat ini karena tugasnya menumpuk. Ini juga salahnya, Angel terlalu lama mengobrol dengan ibu yang tadi ia temui di kamar nomor 021. Angel akan pulang dengan memesan taksi online, Vincent dan temannya yang lain sudah pulang duluan menggunakan mobil milik Angel. Tak apa, Angel rela melakukan apapun demi sahabat.

Seseorang telah menunggunya sedari tadi di depan pintu rumah sakit, sontak Angel terkejut karena pemuda itu sekarang sedang menghalang jalannya.

"Mau apa lagi kamu kesini?" tanya Angel.

"Please, dengerin penjelasan aku dulu. Aku punya alasan untuk melakukan ini semua." ucap Raka.

Angel tersenyum miris, "Alasan apa lagi? Bersandiwara lagi maksudnya? Udah ya, aku mau pulang. Ga ada waktu sama orang yang ga penting."

Angel melangkahkan kakinya untuk segera menjauh dari Raka, tapi Raka tetap bersihkeras menghalang jalan Angel bahkan ia menawari tumpangan untuk pulang bersamanya.

"Sekalinya aku ga mau, tetap ga mau!" tukas Angel yang mulai tegas dengan ucapannya.

"Kamu kenapa?" tegur seorang pemuda dari balik punggung Angel. Sontak Angel berbalik dan mendapati Karel yang sekarang tepat berada di hadapannya.

Terlintas dipikiran Angel cara untuk menghindar dari Raka, "Kamu kesini naik apa?" tanya Angel pada Karel.

"Naik mobil sendiri, emang kenapa An?"

"Boleh aku pulang sama kamu?" tanya Angel, itu membuat Karel membulatkan matanya. Padahal mereka baru saja kenal, tapi kenapa rasanya sudah seperti berteman lama?

Tanpa berpikir panjang, Karel langsung menyetujuinya. Kemudian mereka meninggalkan Raka sendiri di depan rumah sakit.

"Onaa!" teriak Raka.

Angel mendengarnya, tapi ia pura-pura untuk tidak mendengar ataupun menoleh ke Raka.

Rasanya aneh, jika baru saja berkenalan lalu tiba-tiba mengajaknya untuk pulang bersama. Canggung pun sangat terlihat jelas pada mereka, di sepanjang perjalanan Karel dan Angel hanya diam. Sampai Karel baru menyadari, dimanakah rumah Angel?

"Oh iya, ini mau dianterin kemana ya? Rumah kamu dimana ya?" tanya Karel.

Angel menepuk jidatnya sendiri, "Oh iya, maaf. Aku kira kamu udah tau aku tinggal dimana. Aku tinggal di apartemen Branz Mega Kuningan."

"Oh disana ya? Apartemen ku juga disana, ya udah bareng aja sekalian." ucapnya.

"Itu bukan apartemenku, apartemen itu milik om aku."

"Oh, gitu..."

Setelah percakapan itu, tak ada lagi suara yang memenuhi isi mobil selain radio musik yang melantun di dalamnya. Hingga dari dalam basemant sampai ke luar basemant pun tak ada yang mengeluarkan satu pun suara.

"Malam pak." ucap satpam apartemen setelah Karel dan Angel masuk. Semuanya memandang Karel dan juga Angel, justru Angel sangat risih dengan pemandangan ini. Tapi kenapa tidak bagi Karel?

"Eh bapak, tumben berkunjung malam-malam kesini. Mau saya bikin apa gitu pak?" tawar sang administrasi apart ini.

Karel menggeleng, "Terima kasih, tidak perlu." ucap Karel disusul dengan senyuman manisnya.

Kenapa semua orang disini sangat menghormati Karel? Batin Angel.

"Oh iya, makasih ya atas tumpangannya." ucap Angel setelah ia telah berada di depan pintu apartemen.

"Kalau perlu apa-apa, bilang aja ke aku ya. Biar nanti aku suruh pegawai disini yang membantu apa yang kamu perlukan." tutur Karel yang membuat Angel mengernyit bingung, apa maksud dari ucapan Karel barusan?

Karel terkekeh pelan dan memegang pundak Angel, Angel malah semakin bingung. "Ya udah, aku balik dulu ya." ucapnya, meninggalkan Angel yang masih penuh seribu tanya.

Angel membuka pintu apartemen, disana Vincent, Arnold dan Hans masih terjaga matanya sambil memainkan playstation.

"Welcome princess."

"Dari mana aja kamu?" tanya Vincent.

"Kan tadi aku udah bilang, kerjaanku masih banyak disana makanya lembur." ucap Angel. "Ya udah, aku mau tidur dulu. Don't forget to sleep." lanjutnya.

"Okay princess." ucap Arnold.

"Mandi dulu, baru tidur!" teriak Vincent pada Angel yang sedang menaiki tangga.

"Iya!" jawab Angel.

⚘⚘⚘

Do you miss me?

Pesan misterius itu menjumpai Angel lagi setelah beberapa hari terakhir ini. Ntah datang dari mana surat itu, yang jelas surat itu telah berada di bawah pintu apartement ketika Angel akan keluar.

"Angel, are you okay?" tanya Cathy yang baru keluar dari apart bersama teman-teman yang lain. Angel hanya menganggukkan kepalanya lalu tersenyum.

Vincent keluar dari basemen sambil mengendarai mobil untuk mereka menuju ke tempat KKN-nya.

"Are you ready guys?" tanya Vincent setelah semuanya telah memasuki mobil.

"Go!"

Semuanya terlihat begitu semangat, kecuali Angel. Ia terlihat sedang memikirkan sesuatu. Di sepanjang perjalanan hingga sampai di rumah sakit, Angel tetap diam. Vincent menyadari itu, lalu ia menegurnya.

"Kamu kenapa?"

"Aku pengen pulang ke Aussie."

Vincent mengernyit, "Loh kenapa? Ini kan tanah kelahiran kamu, harusnya kamu betah disini. Aku pun begitu."

Angel hanya diam, haruskah ia mengatakan semua tentang apa yang ia pikirkan sekarang ke Vincent? Tiba-tiba, darah mengalir dari hidung Angel. Dengan sigap, Vincent membersihkannya dengan tissue yang ia bawa di ranselnya.

"Kamu sakit?" tanya Vincent yang begitu khawatir.

Mungkinkah........?

"Kayaknya aku kecapean aja deh." jawab Angel.

"Kalo kecapean, mending kamu istirahat aja di apart. Ntar aku yang bilang ke papa bahwa kamu ga masuk hari ini karena sakit. Ya?" tawar Vincent.

"Aku gapapa." ucap Angel kemudian berjalan menuju ruangannya diikuti oleh Vincent yang mengekor.

"Buat mastiin, kita check up ke dokter." putus Vincent.

Angel menolaknya, "Aku gapapa! Buktinya aku sehat-sehat aja kan sekarang? Please Vin, kerjain aja apa yang menjadi tugasmu. Aku pun akan begitu." ucapnya sembari mengeluarkan laptop dari tasnya.

Vincent terdiam, lalu ia keluar dari ruangan Angel. Sejujurnya Angel sangat menyesal telah mengatakan itu pada Vincent. Ia termenung dan mengeluarkan setitik air mata yang mengalir di pipinya. Apakah ia sakit lagi?

Diluar, Vincent menuju kamar 021, tetapi ternyata orang yang ia cari sudah tak ada lagi disana. Lalu ia menanyakan hal tersebut pada suster jaga di bagian administrasi, suster tersebut mengatakan bahwa orang yang berada di kamar 021 telah kembali ke rumah setelah ia dinyatakan sembuh. Sebelum pergi, orang tersebut telah menitipkan sepucuk surat pada suster itu untuk Vincent. Vincent buka surat itu, yang isinya adalah alamat rumah pemuda tersebut. Vincent berencana, nanti malam akan menuju rumah pemuda ini bersama Angel.

《¤¤¤¤》

Dikit dlu ahh >_<
Kepala w lg pusing

Maaf ngaret, jam indo soalnya:v

Diary Viona 2 : Do You Miss Me? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang