Jangan lupa vote dulu yaaa;)
Nawara High SchoolPagi yang cerah cocok untuk berolahraga, namun ini berlebihan untuk sekedar lari pagi. Gadis itu berlari dengan sekuat tenaga, rambut pendek dengan jepitan chimmy melambai-lambai sesekali menghalangi pandangannya. Kali ini ia benar-benar sudah siap lahir berurusan dengan Bu Nining, lagi.
"Aishh! Yaaa!!" Apa ini hari sialnya, sebuah motor melaju sangat kencang, menciprati seragamnya dengan air kubangan dari aspal yang berlubang akibat kurang perhatian dari pemerintah. Miris.
Ia berjalan biasa saja sekarang, karena sudah jelas Bu Nining kini berada di depan gerbang sekolah menunggu kedatangannya, walau jaraknya masih sangat jauh dari sekolah kacamata Bu Nining yang menyilaukan sudah seperti alat peringatan bahwa siapa pun yang berani masuk di jam sekarang alias terlambat berarti ia sedang bunuh diri jika ngotot masih ingin masuk, namun Jasmin tersenyum sembari mendekati bencana besar.
Jasmin berjalan gontai, ia menatap batu batako yang ia hitung selama berjalan di trotoar. Bu Nining sepertinya sedang berbicara dengan 2 orang siswa dengan masker di wajahnya, karena penasaran siapa mereka, Jasmin bersembunyi di dekat tembok tipis yang dapat menyembunyikan tubuhnya yang juga tipis itu, ternyata tubuhnya juga berguna di saat seperti ini.
Tepos bukanlah dosa!
Jasmin menguping, tak perlu terlalu dekat jika ingin menguping Bu Nining, orang budek saja bisa mendengar dengan baik perkataan Bu Nining dalam jarak 100 meter. Kedengarannya dua orang pemuda itu terlambat juga, Jasmin tersenyum senang. "YES!!" serunya girang
"Jasmin?!" Ya ampun, apa keseluruhan indra Bu Nining itu seperti kelelawar? Suara sekecil itu mampu ia dengar.
"Sini kamu! Mau sembunyi lagi kamu ya!?" Jasmin ketahuan. Telinganya di jewer di depan dua pemuda yang bahkan tak ia kenal, tapi baguslah mereka tak saling mengenal, semoga ia bukan murid baru kelas 10. Karena siswi cantik sepertinya di pelintir di depan adik kelas itu sangat memalukan.
"Kalian berdua jangan sampai terlambat lagi seperti Jasmin, karena kalian baru hari pertama, jadi saya beri keringanan."
Jasmin ternganga melihat dua pemuda itu dengan mudahnya melewati gerbang iblis itu, "eh apa-apaan! Kok dia dibolehin masuk sih Bu!" Protes Jasmin hendak beranjak ngikut ke cowok-cowok itu namun telinganya masih di jepit oleh Bu Nining.
"Kamu kan telatnya tiap hari! Mereka baru pertama!"
"Kalo ibu nggak mau hukum mereka juga, ibu gak berhak hukum saya. Ini gak adil bu! Mau saya lapor ke undang-undang bu?" Ancam Jasmin bersidekap lucu.
"Undang-undang? Kamu bolos mata pelajaran PKN ya?!"
"Ehehe ngga kok Bu, cuma tidur" cengir Jasmin
"Yaudah. Jadu guru yang adil dan sejahtera dong Bu. Masa' hukuman aja Mandang fisik?" Jasmin cemberut.
Pasti gue bebas hukuman hari ini BHAHAHA
_______
"Arggggghhhh!" Jeritan Jasmin menggemah di dalam gudang, ia kira Bu Nining akan memperbolehkannya lewat dengan ancaman tadi, nyatanya ia berakhir tragis dengan sapu di tangannya, lagi. Bersama dengan dua pria yang juga terlambat tadi, sial.Jasmin melempar sapu tersebut, ia sangat tak kuat dengar tempat berdebu seperti ini. Ia berniat keluar meninggalkan dua pria itu di gudang namun ternyata pintu gudang terkunci, ini pasti ulah Bu Nining "sialan!!"
Penglihatan dua pria dengan masker itu tak lepas dari gerak gerik Jasmin, seakan kelakuan gadis itu lebih menarik dari pada sekedar menatap ponselnya. Jasmin mengedarkan pandangannya, sekilas matanya bertemu dengan dua pria itu, Jasmin tersenyum membuat lesung pipinya nampak manis, sebenarnya jendela di belakang pria itulah yang membuatnya menyimpulkan senyum.
"Misi-misi," Jasmin beranjak mendekat, lalu menerobos mendorong kedua pria itu, ia mengincar jendelanya rupanya.
Dengan tidak hati-hati, ia pun memanjati tumpukan kursi dan meja di belakang kedua pria itu.
Dua pria itu bergeser tanpa bersuara, memperhatikan apa yang akan di lakukan gadis dora dengan lima jepitan di poninya. Ya, rambutnya seperti dora.
Jasmin meletakkan ponselnya yang sungguh rempong dengan gantungan dan kerlap kerlip, tak lupa wajah suaminya yang terpenting, eh ralat. Ternyata Jasmin hari ini memakai case dengan gambar wajah Taehyung salah satu personil group boyband yang sedang naik daun. Taehyung adalah suami kedua bagi Jasmin, itu menurutnya. Karena suami pertamanya adalah Jimin, pria berparas seksi yang membuatnnya tergila-gila.
Salah satu pria itu pun terkekeh melihat ponsel Jasmin, Fangirl ternyata...
tapi anehnya mengapa gantungan kuncinya bernisial (J), oiya namanya kan Jasmin, yap waktu dia di omeli bu Nining, siapa yang tak bisa mendengarnya, jadi mereka tahu nama Jasmin lewat Omelan itu.
"eh apa-apaan lo megang hp gue?" Ciduk Jasmin memanyunkan bibirnya.
"Lu ngefans sama dia?" Maksudnya pemuda yang terjiplak di silikon ponsel Jasmin.
"Suami gue! Kenapa?"
Pemuda yang ada di belakang Jasmin terkekeh, sekarang Jasmin makin tidak betah berada di sini.
"Arkan." Pemuda berambut mangkuk yang menertawai silikon ponselnya menjulurkan tangannya. Yap, dia Taehyung. Ingat apa yang di katakannya pada Hock? Dia tidak mungkin berpenampilan seperti Taehyung di depan umum kalau tidak, hari-harinya mungkin tidak akan tenang karena di kepung fans.
"Ha?" Jasmin agak bingung, dia menatap pemuda itu penuh tanya.
Posisi Jasmin masih di atas meja sedangkan Arkan di bawah, Jasmin mengulurkan tangannya ragu-ragu, namun baru saja ia ingin menjabat tangan Arkan, pemuda yang satunya lah yang menyambar tangan Jasmin, "Marko." Ucapnya menyebut namanya.
"Eh?!"
Marko meraih pinggang Jasmin lalu membantunya turun.
Setelah Jasmin turun, mata Marko dan Arkan beradu pandang tajam seakan saling menantang. Melihat itu Jasmin memecah keheningan yang bisa berujung pertengkaran itu.
"Gue Jasmin!" Jasmin meraih kedua tangan cowok itu menyilang. Kemudian menjabatnya.
Jasmin tahu ini bukan karena mereka memperebutkannya tapi karena jabat tangan saja, sebab itulah Jasmin meraih kedua tangan pemuda itu lalu tersenyum lebar.
Ceklek,
"ALHAMDULILLAHH PAK TAYO!!!" heboh Jasmin saat melihat kemunculan seorang bapak yang membuka pintu gudang.
"Bapak makasih ya makasih... bapak udah nyelametin hidup Jasmin hiks!" Lebay Jasmin mencium tangan pak Tayo berkali-kali lalu berlari penuh kebebasan di koridor sekolah.
"Milaaaaa!!" Jasmin tak pernah sebahagia ini bertemu Mila, ia berlari dengan melebarkan tangannya. Namun dengan jahatnya Mila malah menghindar dan hampir membuat Jasmin nyungsep.
"Sahabat sialan!"
_______
Tbc.Gimana part ini??
Buat yang mau nanya-nanya atau mau berteman silahkan ke instagram aja yaaa. Aku lebih aktif di sana.Ig: chindyclodya5
Armyyy? Buruan mutualan IG.

KAMU SEDANG MEMBACA
Boy With Luv [REVISI]
Fanfiction[AWAS BAPER] Fanfiction pertama gue!! Masih belum di revisi!! Ini FF tentang V bts alias Kim Taehyung dan Cha Eun Woo.